12

9.4K 317 15
                                    


Happy reading🫶🏻🫶🏻🫶🏻


saat sedang makan lian tidak henti-hentinya memuji masakan sasa yang emang terlewat enak sekali

"kamu pandai masak kenapa nggak buka cafe atau restoran aja sih" lian

"saya mana mampu pak buka cafe ataupun restoran" sasa, lian baru inget kalau sasa saja bekerja ditempatnya untuk biaya kuliah dan kehidupan sehari-hari

"rajendra makannya kok digituin sih" lian, rajendra hanya menyengir saja

sasa keluar dari kamar mandi lalu duduk disamping rajendra

"astagfirulloh sayang kok makanannya ditumpahin semuanya" sasa membersihkan wajah rajendra menggunakan tisu basah

"hehehehe bunda cantik" rajendra tersenyum manis membuat sasa jadi ikut tersenyum

 "manis banget sih kalau senyum" sasa mencubit pipi rajendra dengan pelan

sasa menimang rajendra yang sedari tadi tidak mau diam dan terus saja merengek padahal sudah dikasih susu dan yang lainnya

"kenapa sayang rajendra kenapa hmmm" sasa sambil menepuk-nepuk pelan pantat rajendra agar tidak menangis lagi

"cup.....cup....cup...anak bunda" sasa, lian sebenarnya dari tadi mengintip sasa yang mencoba menenangkan rajendra, diam-diam lian tersenyum melihat interaksi sasa dan juga rajendra

"kayak gini pemandangan setiap hari kalau rajendra punya mama" gumam lian mengehela nafasnya kasar

"kapan gue bisa dapet perempuan yang benar-benar tulus sama gue dan rejendra, bukan karena hanya ingin harta aja dan kepingin hidup mewah" guman lian masuk ke dalam kamarnya, dia berbaring dan menatap langit-langit kamarnya 

setelah berhasil menenangkan rajendra dan menidurkannya, sasa pun langsung ke meja belajar dan memulai mengerjakan tugasnya dari kampus tadi


pagi harinya lian mengantarkan sasa ke kampusnya bersama fernando juga

"kamu belajar yang benar. saya bayar uang kuliah kamu itu mahal dan  bukan buat main-main semata" lian

"baik pak" sasa mengangguk paham saat hendak turun rajendra menahan tangannya 

"oh iya lupa" sasa tersenyum lalu mengecup pipi rajendra

"aku nggak dicium juga" fernando, lian langsung menabok fernando

"aww sanatai dong panas banget kayaknya" fernando, sasa menatap mereka bingung lalu berpamitan  untuk masuk ke dalam kampus

"dih simpenan om-om, lagian mana mungkin lo keponakan ceo tapan dan tajir itu" rachel

"lagian kalau pun aku bukan keponakannya emang masalah buat kamu" sasa sudah tidak bisa menahan kekesalannya lagi

"wahhh orang miskin, udah belagu aja sekarang, berani banget lo ngelawan gue" rachel mendorong sasa sampai mundur beberapa langkah dan pastinya mereka menjadi tontonan para mahasiswa

via baru saja turun dari mobil dan akan kekelas saat dikoridor dia melihat sasa yang dikeroyok rachel dan lidia

"woyyy berani banget kalian main keroyokan" via memisahkan sasa

"cih sok pahlawan aja lu" cibir lidia menatap via malas

karena tadi mereka sudah dipisahkan dengan dosen  jadi sekarang sasa dan via kembali ke kelasnya

"duh lihat jadi berantakan gini hijab kamu sa" via, sasa menghela nafasnya kasar dan menatap lurus kedepan sana

"awww" sasa meringis saat via mulai menancapkan jarum ke jilbabnya sasa dan nggak sengaja kena kulit kepala sasa

love that comes suddenly {SalmOn}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang