04

894 73 5
                                    

Happy Reading

Pagi hari yang cerah Haruto siap dengan seragam sekolah barunya, setelah 3 hari berada dimansion bersama bundanya, ayah tirinya, serta saudaranya. Untuk hubungan persaudaraan tidak ada yang spesial, Junkyu dan Jihoon yang sepertinya masih dendam pada Haruto soal Junghwan dan Yoshi yang cuek dan menjaga jarak padanya.

Selesai sarapan bersama Haruto menunggu seseorang yang katanya sudah tiba di indonesia kemarin, si kembar Lee itu sudah datang ke Indonesia kemarin tentu tempat tinggal mereka tidak jauh dari mansion keluarga nya.

Tak berselang lama Jeongwoo dengan motor yang biasa dipakai untuk balapan di Amerika sampai didepan gerbang Mansion membunyikan klaksonnya, Haruto langsung saja bergegas setelah menunggu dipos satpam mengobrol sedikit bersama pak Jung.

"Ayo" Haruto naik dibelakang dalam diam, Jeongwoo yang sudah ganteng tapi ada bumbu-bumbu brandalan melajukan kembali motornya membelah jalanan yang sudah ramai.

Tibanya disekolah yang bernama Diamond's High School, sekolah SMA elite yang akan Haruto kunjungi setiap hari kecuali hari libur, sekolah itu lumayan besar dan luas bahkan parkiran mobil dan motor terpisah oleh satu dinding saja, luasnya juga bukan main karena banyaknya pemuda yang bersekolah disekolah ini.

Selama berjalan memasuki sekolah itu Haruto mengekori Jeongwoo dari belakang matanya yang dingin dan menusuk itu seolah waspada dalam diam melihat sekelilingnya.

"Tenang, udah gak ada" Ujar Jeongwoo menyadari gerak-gerik Haruto. Sedangkan sang empu hanya meliriknya dengan wajah tak berekspresi sukses mengundang beberapa orang yang berpas-pasan dengan mereka berdua.

"Eh ganteng banget jirr"

"Itu yang dibelakang suram banget auranya tapi gue suka"

"Mas serigala, gigit aku mas"

"Ganteng gitu dibilang Serigala"

"Liat matanya ege! "

"Mata doang"

Jeongwoo memberikan senyum gantengnya membuat beberapa gadis memekik salting, biasalah jika sudah begini aura kebuayaannya muncul.

Plak

"Jalan" ujar Haruto setelah menggeplak kepala Jeongwoo dari belakang pemuda itu melambatkan langkahnya karena menyapa beberapa gadis.

"Sabar pangeran" Jeongwoo berjalan seperti semula sesekali memberikan senyum gantengnya.

Tiba di ruang kepala sekolah disana mereka berbincang sedikit tentang dimana letak kelas mereka yang memang sama atas permintaan Mommy nya Jeongwoo. Tak lama kemudian muncul guru yang akan mengantarkan mereka berdua menuju kelas.

"Gue minta lo semua dateng"

"Yoi dong!"

"Suk, lo siapin kayak biasa ya"

"Gampang" Hyunsuk tertawa bersama teman sekelasnya, setelah mengumumkan jika ia mengadakan pesta kecil di rumahnya Hyunsuk mengajak teman sekelasnya untuk datang ke pesta itu, tentu mereka semua hadir seperti memang biasa ketika salah satu dari mereka yang berulang tahun dan mengadakan pesta mereka pasti akan datang.

"Weh ada guru" sontak mereka duduk dibangku masing-masing sampai guru masuk ke kelas itu disusul dua orang pemuda yang tak lain adalah Jeongwoo dan Haruto. Hyunsuk mengerjap ketika melihat sosok Haruto yang membuatnya pangling, Haruto seperti berubah drastis setelah 3 tahun menghilang.

"Salam kenal, Gue Lee Jeongwoo yang ganteng" Jeongwoo memberikan senyum khasnya setelah diperbolehkan untuk memperkenalkan diri.

"Kim Haruto"

Mereka semua terpaku pada Haruto, nada bicara nya membuat beberapa murid kelas itu merinding.

"Sudah? Kalian boleh duduk di bangku kosong" Jeongwoo menarik Haruto menuju bangku yang dekat jendela tetapi hanya ada 1 bangku kosong disana karena posisi duduk mereka 1 meja 2 kursi.

"Hei, mau tuker boleh? " Jeongwoo tersenyum khas membuat gadis yang memang duduk sendiri itu tersipu malu, gadis itu kemudian mengangguk sembari membawa tasnya ke bangku lain.

"Makasih" Jeongwoo sekali lagi tersenyum.

"Nah, duduk biar tidur lo tenang" Haruto tanpa bicara duduk di dekat jendela yang mengarah keluar lapangan, angin yang masuk dari jendela yang terbuka sedikit menghembus setiap helai rambut Haruto.
Guru yang tadi mengantar mereka berdua pun sudah pergi mengajar kelas lain.

"Sok berkuasa" Haruto tau, dari suaranya yang sedikit berbeda itu.

"Excuse me? Lo bicarain gue? " tanya Jeongwoo pada Doyoung yang duduk di depannya bersama Hyunsuk.

"Sok inggris" ujar Doyoung sinis

"Harus, biar ditanya ama bule gak hah hoh annyeong haseyo" balas Jeongwoo membuat Doyoung tak bisa melawan. Doyoung malah menatap tajam pada Jeongwoo.

"Lo kenapa mau dekat sama ni orang? " tanya Hyunsuk, Jeongwoo mendengus.

"Masalah gue temenan sama dia? Heh gue gak pilih-pilih temen ya, gelandangan pun bisa gue jadiin temen asal gue seneng dan PERCAYA dia bisa jadi tempat buat gue" Hyunsuk juga dibuat terdiam atas ucapan Jeongwoo, seolah ucapan Jeongwoo tadi mengandung sindiran.

"Awas lo bawa bencana di sekolah ini" ujar Doyoung menunjuk Haruto yang menyimak.

"Terus? " tanya Haruto tenang

"Yah, bisa-bisanya pembunuh kayak lo gak tau malunya muncul lagi, lo berubah gak ngaruh apa-apa mau se drastis apapun pembunuh tetap pembunuh. " Ujar Doyoung menekan setiap katanya bahkan ucapannya terdengar ke seisi kelas.

"Pembunuh? Siapa? "

"Yang ganteng itu? '

" yang mana bjir, ganteng dua-duanya"

"Ngeri sih... pantes mukanya gitu ternyata nyembunyiin keburukannya"

"Bener, ihh ngeri gue mau deket"

Haruto menunduk meremat kepalan tangannya kuat, Jeongwoo yang peka langsung menggenggam erat tangan Haruto.

Drett

"Lo pada percaya gak percaya, mana bukti gue pembunuh? Mati gak? Tunjukin kuburannya" ucapan Haruto membuat sekelas hening, Haruto meminta jawaban pada 2 orang didepannya.

"Ru-"

"Kenapa pada diem? Bukannya kalian ngomongin gue? Gue cuman mau nanya sama lo, Mana kuburannya? Mau gue kasih mawar hitam" tanya Haruto lagi dengan nada biasa dan tatapan dinginnya.

"Anjing lo! " Doyoung yang tersulut emosi mencengkram kerah baju Haruto membuat nya terseret ke depan karena doyoung berada dibangku depannya.

"Lepas " Jeongwoo meraih tangan Doyoung. Mata tajamnya melihat dengan jelas kaki Haruto gemetar meski tidak terlalu terlihat namun Jeongwoo tau jika Haruto tengah melawan ketakutannya. Raut wajahnya mungkin bisa biasa saja tapi tidak dengan anggota tubuh yang lain.

"Lo nikam Junghwan terus lo ga minta maaf atau ngunjungin dia sama sekali! Lo punya masalah apa sama dia?! Dia baik ke lo dan ini balasan lo bangsat?! " seru Doyoung kemudian menghempaskan tubuh Haruto ke belakang, dorongan itu membuat Haruto terdorong ke meja dibelakangnya yang terdapat murid lain disana.

"Apaan sih lo?! " kesal murid itu karena terganggu oleh Haruto.

"Perasaan gue gak kuat dorong nya, ini lo yang emang sengaja caper atau memang lemah? Laki-laki kok lemah"Doyoung terkekeh merasa lucu.

"Caper mungkin, kan biar ada yang mihak dia biar gak bersalah" timpal Hyunsuk, mereka kembali duduk setelah guru yang mengajar datang, Haruto bangkit dibantu Jeongwoo. Dia merasa sesuatu seperti mengalir dari punggungnya namun Haruto abaikan karena hari pertama
Belajar disekolah ini dirinya takut.
















To be continued

ConfidentialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang