Happy Reading
"Ini hadiah dari aku"
Brakk
"Barang murahan seperti ini tak pantas kuterima dari tangan busukmu itu! "
"T-tapi... "
"Uang yang kuberikan padamu terbuang sia-sia dasar anak tidak tau diri! Kemari! "
"T-tidak mau! J-jangan! "
Crass
Crass
Seorang pria menyayat pergelangan tangannya menggunakan pisau dapur yang sangat tajam.
"Hiks... Maaf hiks... Sakit... Hentikan! "
"Berani meninggikan suaramu hah?! Mau kuputus urat nadimu hah?! "
"Hiks... Maaf kan Haru hiks... Maaf... "
"Disini kan- Woyy! " Jeongwoo menarik Haruto kemudian mengganti suhu dari air menjadi dingin, saat memasuki toilet tadi mata Jeongwoo melihat air yang menguapkan asap panas bersentuhan dengan kulit putih Haruto dari sikut sampai ke jari-jarinya.
"D-dingin Jeo, awas! "Ujar Haruto berusaha menyingkirkan Jeongwoo meski merasakan kedua tangannya yang perih oleh bekas luka yang kembali terbuka juga panas dari air mengalir tadi.
"Liat tangan lo luka lagi! " Jeongwoo mengangkat tangan kiri Haruto, bahkan beberapa lukanya sudah bernanah dan berdarah mengotori kemeja birunya.
"Gue gak peduli" Haruto berniat mengganti suhu airnya, Jeongwoo kembali mematikannya menatap Haruto tajam.
"Gue tinggalin lo kalo masih ngebantah" ujar Jeongwoo mengancam Haruto.
"Yasudah" ujar Haruto cuek, berbeda dengan gelagatnya yang kini mendekati Jeongwoo.
"Oke, awas" Jeongwoo sedikit mendorong Haruto tidak terlalu keras kemudian berbalik memegang knop pintunya namun sebuah tangan memegangi jaketnya.
"Jangan" Ucap Haruto pelan, jika Jeongwoo pergi siapa yang akan mengerti dan selalu ada untuknya?
Diam-diam Jeongwoo tersenyum, dia berusaha menahan tawanya karena ancaman seperti ini meski dilakukan berkali-kali tetap akan ampuh untuk Haruto.
"Fine, let's go home" Jeongwoo menggenggam tangan Haruto dengan hati-hati kemudian menariknya keluar dari toilet. Saat melewati ruangan yang sedang ribut itu tidak ada siapapun yang melirik kepergian Jeongwoo dan Haruto. Bahkan si pemilik pesta sendiri tengah asik bersama teman-temannya pengecualian untuk 2 orang yang melihat kepergian mereka berdua. 2 orang itu saling pandang kemudian mengangguk.
"Woy! Tunggu" seru seseorang, Haruto dan Jeongwoo menoleh bersamaan.
"Siapa ya? Mau debat? " tanya Jeongwoo curiga menyembunyikan Haruto dibelakangnya.
"Gua sama dia gakda maksud buat ngajak debat atau apa. Kenalin, gue Jeno dan dia Jaemin" ucap pemuda bernama Jeno itu kemudian menunjuk orang disamping nya yang bernama Jaemin.
"Oh" jawab Jeongwoo seadanya.
"Mau apa? " tanya Haruto, Jeno dan Jaemin saling berpandangan.
"Mau temenan sama kita? " tanya Jaemin
"Temen apa temen?? " tanya Jeongwoo menatap mereka berdua curiga dengan mata bak serigalanya itu.
"Gue gak ada niat jahat sama lo berdua, gue pengen deket sama lo berdua" ujar Jeno santai.
"Alesannya gitu doang? Gak bisa dipercaya, buktiin kalo lo berdua bener-bener mau temenan bukan sekedar 'temen' " ujar Jeongwoo tegas, sudah biasa dirinya akan memberikan berbagai perintah jika seseorang ingin berteman dengan Haruto, tentu saja alasannya sudah jelas. Apa benar mereka bersungguh-sungguh atau tidak Jeongwoo akan melakukan berbagai tes terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confidential
RandomTentang Haruto yang pergi meninggalkan semuanya kemudian kembali dengan perubahan drastis. bukan BL yaww This is Friendship and brothers pstt! awas hatinya diremes ghoib ;)