Part 2 - On to My Next Adventure

57 6 0
                                    

Semoga aku tidak akan merasakan hal yang sama seperti hari itu.
-Auretta Capella


Pagi hari ini Auretta sudah siap dengan pakaian seragam putih abu lengkap dengan atributnya. Hari ini adalah hari pertama Auretta menjadi siswa SMA di sekolah yang sudah ia impikan sejak lama. Setelah 3 hari menjalani kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah.

Di depan cermin Auretta tersenyum melihat penampilannya, dengan rambut yang dibiarkan tergerai dan tambahan pita berwarna pink di sisi kirinya.

"Auretta cepetan udah siang!!" Teriakan nyaring itu sudah pasti milik kakak laki laki Auretta, Adelio Garendra.

"Iyaa sebentar." Setelah dirasa sudah siap Auretta langsung menuruni tangga untuk menuju ke meja makan. Ternyata disana sudah ada ayah bunda dan juga bang lio

Auretta tersenyum dan langsung menghampiri mereka. "Pagi ayah, bunda abang." Sapanya sembari duduk di samping bang lio

"Pagi." jawab mereka serempak.

"Lama amat dandan nya, mau konser dimana mba?". Celetuk bang lio menyebalkan

"Ihh enak aja, ini kan hari pertama sekolah abang, jadi retta harus tampil cantik dongg." Ucap Auretta seraya mengedipkan mata.

Bang lio berlaga seperti ingin muntah. "Jelek mah jelek aja kali dek." Ledeknya dengan wajah tanpa dosa.

Ingin sekali rasanya Auretta melemparkan sendok yang ada di tangan ke arah abangnya itu. "Ngeselin banget si jadi orang." Benar-benar merusak mood Auretta yang sedang baik.

"Mau cari cowok kayanya bang." Timpal ayah yang malah ikut meledek Auretta.

"Wah kayaknya si iya yah." Sahut bang lio diiringi dengan tawa menyebalkan.

"Ihh ayah, ko malah ikut-ikutan ngeselin kayak bang lio sih." rengek Aurreta.

Mereka berdua hanya tertawa melihat wajah Auretta yang memerah kesal.

Ayah dan bang lio memang perpaduan yang klop jika sedang menjahilinya. Benar-benar menyebalkan. Ucapnya dalam hati.

Setelah selesai sarapan Auretta langsung pamit untuk berangkat. "Ayah, bunda Retta berangkat ya." Pamitnya sambil menyalimi tangan bunda dan ayah.

"Iya sayang." Ucap bunda

Auretta berangkat diantar oleh bang lio. Ayah tidak mengizinkannya untuk pergi sendiri, bahaya katanya.

"Abang hati-hati jangan ngebut." Pesan bunda

"Siap bunda."

***

Perjalanan dari rumah ke sekolah membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Sesampainya di depan gerbang sekolah terlihat sudah banyak murid yang berdatangan.

"Makasi abang, retta masuk dulu ya. Abang hati-hati jangan ngebut." Ucapnya sambil menyalimi tangan bang lio

"Hm, inget jangan nakal. Kalau ada apa-apa langsung kabarin abang." Ucap bang lio seraya mencium pipi Auretta.

Dengan senyuman yang tak lepas dari wajahnya, perlahan kaki Auretta melangkah masuk ke dalam kawasan sekolah.

Sesampainya Auretta di taman depan sekolah ia mendongak, matanya seketika berbinar melihat langit yang begitu indah dengan warna biru cerah serta awan-awan yang menutupi sebagian. Terlihat sangat menakjubkan.

Tidak mungkin bagi seorang Auretta melewatkan momen ini. Segera dibuka kamera ponselnya untuk mengambil beberapa gambar. Seketika Auretta terhanyut sampai tidak menyadari kalau ia  berjalan mundur dan akhirnya menabrak seseorang.

TENTANG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang