Part 7 - Teman Kelas

45 4 0
                                    

'Cemburu? emang sejak kapan gue suka sama ella?'
-Nathan Narendra

'Pokoknya selama ada gue, semuanya bakal baik-baik aja, okay?'
-Damar Langit

Malam ini, Auretta baru tiba di rumah pukul 19:00. Ia pulang di antar oleh Kanaya, dikarenakan bang lio tidak bisa menjemputnya, abangnya itu sedang mengikuti kegiatan seminar di kampus.

Sesampainya di rumah, ia langsung menuju kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian, badannya terasa sangat lengket sekarang.

Setelah mandi, wajah Auretta terlihat lebih fresh dari yang sebelumnya, dengan piyama tidur bermotif beruang berwarna cream, Auretta terlihat sangat manis.

Sekarang Auretta tengah menyiapkan peralatan sekolah yang akan dibawa besok, setelahnya ia berniat untuk langsung tidur saja, mengistirahatkan tubuhnya sebelum bertempur dengan hari esok.

Baru saja ia ingin merebahkan tubuhnya diatas kasur, tiba-tiba saja bunda mengetuk pintu kamarnya.

"Auretta," panggil bunda.

"Ya, sebentar bunda." sahutnya dari dalam kamar. Lalu Auretta segera menghampiri bunda.

"Ada apa bun?" Tanyanya setelah membuka pintu.

"Kamu udah tidur?" tanya bunda balik.

Auretta menggelengkan kepalanya. "Belum, aku baru selesai beres² buku," jawab Auretta. "Emang kenapa bunda?" tanya Auretta lagi.

"Ada temen-temen kamu tuh di bawah," jawab bunda.

Auretta mengerutkan keningnya. "Siapa bun?" tanya Auretta.

"Biasa, Michella sama yang lain. Kangen katanya sama kamu," jawab bunda seraya menjawil hidung Auretta.

Auretta tersenyum mendengar perkataan itu, teman-temannya ini memang selalu saja. "Ya udah, retta samperin mereka dulu ya bun," ucapnya.

Auretta segera turun ke bawah untuk menghampiri teman-temannya. Sesampainya di ruang tamu, ia melihat teman-temannya sedang menunggunya sambil meminum minuman yang tadi sudah disediakan oleh bunda.

"Nah, tuh dia orangnya." Celetuk Fazar setelah melihat dirinya.

"Kok kalian gak bilang sih kalo mau ke rumah." Ucap Auretta lalu ikut duduk di sofa.

"Bilang kok tadi di grup, tapi lo gak respon," jawab Michella dan di angguki oleh yang lainnya.

"Oh ya? aku belum sempat buka handphone tadi," ucap Auretta. "Tumben dadakan, biasanya juga direncanain dari pagi kalo mau main," lanjutnya.

"Emang sengaja, soalnya kalo bilang dari pagi pasti lo gak bisa," celetuk Revanya. "Lo pasti baru balik kan?" lanjutnya.

"Hehe iyaa," jawab Auretta dengan cengirannya.

"Sibuk amat si rett, presiden juga kalah kali sibuknya sama lo," ungkap Fazar

"Iya nih, emang lo gak kangen sama kita?" tanya Revanya.

Auretta jadi merasa bersalah dengan teman-temannya. Akhir-akhir ini ia sedang sibuk dengan persiapan untuk demos, jadi ia tidak punya waktu untuk sekedar bertemu dengan mereka. Bahkan selama libur sekolah ini, mereka sama sekali tidak bertemu. Sebenarnya mereka sering mengajak untuk pergi bersama atau hanya sekedar berkumpul di salah satu rumah dari mereka, tapi Auretta selalu saja tidak bisa dengan alasan yang sama.

"Sorry yaa, akhir-akhir ini aku lagi sibuk sama ekskul," ucapnya merasa bersalah.

Naufal yang melihat wajah sedih dari Auretta langsung mendekat dan merangkul bahu Auretta. "It's okay retta, kita ngerti kok kalo sekarang kamu udah punya tanggung jawab. Kita selalu dukung apapun yang kamu lakuin, tapi satu pesan aku, jangan terlalu berlebihan. Inget, kesehatan itu nomer satu, okay?," jelas Naufal.

TENTANG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang