Part 5 - Pertemuan

54 3 0
                                    

'Salam kenal Langit'
-Auretta Capella

Pagi ini Auretta sudah bersiap dengan seragam putih abunya, seperti biasa ia pergi diantar oleh bang lio. Ia bersenandung kecil sambil menunggu bang lio yang sedang memanaskan mobil.

"Kok masih sekolah aja si sayang, bukannya udah selesai ujian?" tanya ayah sembari mengelus rambutku.

Auretta langsung menatap ayah. "Auretta masih ada urusan di ekskul yah," jawabnya.

Ayah hanya manggut-manggut saja. "Mau bareng ayah?" tawar ayah pada Auretta.

Auretta menggelengkan kepalanya. "Retta sama bang lio aja yah," ucap Auretta sambil menunjuk ke arah bang lio yang sedang memanaskan mobil.

Sebenernya ia ingin sekali diantar oleh ayah, tetapi tempat kerja ayah berlawanan arah dengan sekolahnya jadi, ia tak tega melihat ayah harus bolak-balik demi mengantar dirinya. Lagi pula sudah ada bang lio yang mengantarnya, kebetulan arah sekolah Auretta dan kampus bang lio itu satu arah.

"Oh ya sudah," kata ayah lembut. "Ngomong-ngomong anak ayah yang cantik ini udah punya pacar belum nih?" lanjutnya dengan menjawil hidung Auretta.

What the hell, kenapa ayah tiba-tiba bertanya seperti itu, pikir Auretta. "Ih apa sih ayah, kok nanya kayak gitu," ujarnya.

"Loh emang gak boleh? ayah kan cuma nanya," ucap ayah dengan wajah meledek.

Auretta hanya menghela nafas pasrah. "Belum yah," ucap Auretta seadanya.

"Masa sih anak ayah secantik ini belum punya pacar," ucap ayah dengan dahi yang berkerut.

Saat ayah ingin membuka mulut untuk melanjutkan pembicaraan nya, tiba-tiba datanglah bang lio yang sudah siap dengan mobilnya.
"Ayo dek," ajak bang lio pada Auretta.

Auretta tersenyum lega melihatnya. Untung saja bang lio segera datang, jadi ia bisa terbebas dari pertanyaan-pertanyaan ayah yang aneh itu.

Auretta langsung saja berpamitan dengan ayah "Retta berangkat sekolah dulu ya yah," pamit retta dan menyalimi tangan ayah.

"Ya, hati-hati," ujar ayah sembari mengusap rambutku lembut.

"Berangkat dulu yah," pamit bang lio dari dalam mobil.

"Ya, hati-hati bang, jangan ngebut," pesannya.

***

Setelah ujian kenaikan kelas selesai dilaksanakan, pihak sekolah SMA Bumi Pertiwi sudah tidak mewajibkan siswa untuk datang ke sekolah. Tetapi, hari ini terlihat masih banyak siswa-siswi yang berdatangan ke sekolah. Entah itu mereka yang memang mempunyai kepentingan di organisasi maupun ekstrakulikuler, atau mereka yang hanya sekedar ingin bertemu teman lalu membeli makanan di kantin sekolah.

Seperti saat ini, kondisi kantin sekolah ramai dipenuhi oleh siswa-siswi yang sedang memesan makanan. Di pojok kanan kantin terlihat sekumpulan murid cowok yang sedang asik mengobrol. Tak lama, kumpulan murid cowok itu langsung heboh setelah kedatangan salah satu cowok dengan gaya tengil khasnya. Ya siapa lagi kalau bukan Langit.

"Tumben lo sekolah lang? abis kesambet jin penunggu apa gimana dah," celetuk salah satu cowok di sana

"Orang mau cari ilmu malah di bilang tumben," jawab Langit.

Mereka semua tertawa mendengar jawaban Langit, sebenarnya tidak ada yang lucu dari kalimat tersebut, tapi rasanya jika Langit yang berbicara seperti itu, terdengar sangat konyol di telinga mereka.

"Sok-sok an mau cari ilmu, kerjaan lo di kelas aja cuma tidur." Ucap Bagas, teman sekalas Langit.

"Mau marah, tapi emang kenyataan." Ucap langit, yang langsung di sambut gelak tawa dari teman-temannya.

TENTANG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang