Part 12 - Kehidupan Langit

37 3 0
                                    

'Orang-orang mungkin menilai mereka buruk, tapi cuma sama mereka gue bisa ngerasain hidup yang lebih berwarna'
-Damar Langit

'karena buat menemukan hal baik gak harus selalu cari di tempat yang baik kan? Ada kalanya tempat yang kita anggap buruk pun bisa memberikan sesuatu yang baik buat kita'
-Auretta Capella


Suasana hati Auretta sedang tidak baik sejak ia datang ke sekolah pagi ini. Selain karena hari ini adalah hari senin, ia juga masih memikirkan tentang ucapan Michella semalam. Jadilah hari ini suasana hatinya sangat tidak baik, bahkan ia belum keluar kelas sama sekali hari ini. Ia hanya duduk seraya memainkan ponselnya.

Chery yang sejak pagi tadi memperhatikan Auretta, merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya ini.

"Lo ada masalah Rett?" tanya Chery.

Auretta yang sedang memainkan ponselnya langsung menoleh, ia terdiam sebentar. "Emm, gak ada kok Cher," jawabnya dengan senyum.

Chery menyipitkan matanya curiga. "Boong ya lo," ucapnya.

"Beneran Chery," balas Auretta.

"Terus kenapa lo dari pagi diem aja?" tanyanya lagi.

"Aku lagi gak mood aja," jawab Auretta.

"Tumben banget," balas Chery. "Ya udah kalo gitu lo mau ikut ke kantin gak?" lanjutnya.

Auretta menggelengkan kepalanya. "Aku di kelas aja deh Cher," jawabnya.

"Ya udah gue ke kantin dulu ya, byee," pamit Chery dan langsung beranjak pergi.

Sesaat setelah Chery pergi, seseorang menghampiri mejanya. Seseorang itu datang dengan wajah cool nya, yang berhasil membuat Auretta terkesima beberapa detik.

Setelah seseorang itu sampai tepat di hadapannya, Auretta menatap wajahnya dengan pandangan bertanya. Seseorang itu membalas tatapan Auretta dengan datar, namun setelahnya ia langsung menyengir dengan lebar. Auretta yang melihat ekspresi polos yang terlihat konyol sekaligus menggemaskan itu, tidak bisa menahan tawanya.

"Kenapa sih Lang?" Tanya Auretta setelah puas menertawakan nya.

Langit yang di tertawakan seperti itu hanya bisa mendengus. "Aelah ketawa mulu lo Rett, gue tau kok gue imut dan menggemaskan," tuturnya seraya menyisir rambut ke belakang.

"Hueekk, muntah gue," celetuk Yoga yang sedang lewat di depan mereka.

"Yeeeh nyambung aja lo monyet" desis Langit.

Auretta juga tidak mengetahui alasannya tertawa karena apa, padahal tadi mood nya sangat jelek, tapi tadi hanya dengan melihat wajah Langit ia langsung tertawa begitu saja.

"Sorry, tadi refleks banget. Lagian kamu ngapain si nyengir-nyengir gitu," ucap Auretta.

"Yaa gak apa-apa, emang kenapa sih? ganteng ya gue?" ucap Langit seraya menaik-turunkan alisnya.

Auretta menatap ngeri wajah Langit yang penuh dengan kepercayaan diri itu. "Terlalu percaya diri juga gak baik ternyata," gumam Auretta.

"Ayo ajarin gue lagi," ucap Langit dengan cengirannya lagi.

"Ya udah, duduk sini." Perintah Auretta seraya menepuk kursi milik Chery yang ada di sebelah kanan nya.

"Siap laksanakan." Jawab Langit dan langsung berpindah ke samping Auretta.

Setelahnya, Langit mulai membuka buku catatan miliknya dan memberikan kertas ulangan milik Auretta.

"Kamu udah belajar ini di rumah?" Tanya Auretta setelah menerima kertas ulangan miliknya itu.

TENTANG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang