Part 10 - Langit dan Matematika

33 3 0
                                    

'Hal sekecil apapun, jika itu tentangmu maka akan menjadi hal yang luar biasa untukku'
-Auretta Capella

Sudah 30 menit setelah bel masuk berbunyi, tetapi sang guru yang seharusnya mengajar di kelas Auretta tak kunjung terlihat keberadaannya. Mereka semua menarik simpulan bahwa guru tersebut tidak akan masuk ke kelasnya.

Dan sudah tidak perlu di pertanyakan lagi bagaimana kondisi kelas Auretta saat ini. Yang semula mereka semua duduk dengan rapi di bangkunya masing-masing, kini sudah mulai berpencar ke segala penjuru kelas, ada yang berebut stop kontak untuk mencharger ponselnya, ada yang berkumpul di satu meja untuk bergosip ria dan ada juga yang sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantin.

Auretta sendiri memilih untuk tidur. Ia benar-benar mengantuk sekarang, mungkin jamkos ini akan ia pakai untuk merehatkan matanya sejenak.

Belum ada lima menit ia memejamkan mata, tiba-tiba saja ketua kelasnya berteriak yang membuat seisi kelas panik seketika.

"WOI GURU WOI!!" teriaknya.

Auretta yang mendengar teriakan itu terlonjak kaget di tempatnya, ia mengedipkan matanya berkali-kali untuk mengembalikan kesadarannya.

"Ada siapa?" Tanya Auretta pada Chery.

"Guru BK," jawab Chery

"Pelajaran siapa?" Tanya guru tersebut yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Bu Nurul pak," jawab ketua kelas.

Guru tersebut menganggukan kepalanya dan berjalan memasuki kelas. "Beliau sedang ada urusan, jadi tidak bisa mengajar hari ini," ucapnya. "Sebagai gantinya saya yang akan mengisi kelas hari ini," lanjutnya.

Terdengar helaan nafas dari mereka semua, guru tersebut tersenyum kecil.

Lalu guru tersebut membagikan secarik kertas kecil ke masing-masing siswa.

"Silahkan kalian tulis nama kalian di masing-masing kertas tadi, lalu kumpulkan kembali ke saya," jelasnya.

Setelah semuanya menulis dan mengumpulkan kertas, guru tersebut mulai membagikan lagi kertas tersebut secara acak. "Sekarang kalian tulis keburukan dan kebaikan sesuai dengan nama teman yang tertulis pada kertas, serta tuliskan nama kalian." perintahnya.

Auretta langsung melihat nama pada kertas yang ia dapatkan. Auretta sedikit kaget setelah melihat nama yang tertulis pada kertas tersebut.

"Langit?" Gumamnya, ia refleks menoleh ke belakang dan mendapati Langit tengah menulis sesuatu di kertas yang ia dapatkan. Sesekali ia terlihat bingung yang terlihat dari dahinya yang berkerut.

Chery yang melihat Auretta tak kunjung menulis dan asik menatap ke belakang pun penasaran dan langsung mengikuti arah pandah Auretta. "Lo ngeliatin siapa sih Rett?" tanyanya penasaran.

Auretta yang kepergok itu sontak terkejut, tetapi ia berusaha untuk tetap terlihat santai. "Hah? itu, gak liat siapa-siapa kok." jawabnya.

Auretta mengabaikan Chery yang menatapnya curiga, ia kembali menatap kertas yang ada di hadapannya itu, ia terlihat bingung ingin menulis apa disana.

"Kebaikan Langit apa ya?" Gumamnya pelan hampir tak bersuara, pasalnya ia belum terlalu kenal Langit itu orang yang seperti apa.

Setelah beberapa menit berpikir ia mulai menuliskan sesuatu di kertas itu.

"Sudah selesai?" tanya guru tersebut.

"Sudah pak!" jawab mereka serempak.

"Baik kalau begitu, sekarang siapa yang bersedia menyampaikan hasil penilaiannya?" tanya guru tersebut.

TENTANG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang