Part 6 - Teman Duet

48 4 0
                                    

'Kalo dia gak mau, gak usah dipaksa'
-Auretta Capella

Saat ini adalah waktu libur panjang untuk anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Setelah 2 semester lamanya mereka belajar dan mengerjakan beberapa soal-soal ujian yang menyebalkan, kini tiba lah waktunya untuk mereka beristirahat sejenak sebelum kembali berkutat dengan tugas-tugas pada jenjang kelas yang baru, yang pastinya akan lebih berat lagi.

Berbeda dengan anak-anak lain yang sedang menikmati hari liburnya, Auretta justru kini sedang sibuk mempersiapkan penampilan untuk kegiatan demo ekskul di tahun ajaran baru nanti. Bersama anggota ekstrakulikuler yang lainnya, saat ini mereka semua tengah berlatih di ruang musik.

Pada kegiatan demo ekskul nanti, ekskul musik akan menampilkan pertunjukkan band, akustik, serta pertunjukkan alat musik tradisional seperti angklung dan gamelan.

Untuk personil band Auretta menunjuk Kanaya sebagai pianis yang memang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam memainkan piano, dan untuk gitaris, vokalis serta drummer di isi oleh anggota dari kelas 11. Lalu, untuk akustik, Auretta sendiri yang akan menyanyikan sebuah lagu dan akan diiringi dengan petikan gitar yang akan dimaikan oleh Reza, salah satu anggota ekskul musik dari kelas 11. Dan selanjutnya, untuk pertunjukkan alat musik tradisional akan di isi oleh semua anggota ekskul musik yang tidak mengisi band dan akustik.

"Nay, gimana band aman?" Tanya Auretta pada Kanaya yang tengah meminum sebotol air. Ia baru saja selesai berlatih dengan yang lain.

"Aman rett, suara si olivia juga udah balik lagi." Jawab Kanaya dengan menyebutkan nama vokalis band yang kemarin sempat kehilangan suaranya akibat radang tenggorokan.

Auretta tersenyum lega mendengarnya. "Syukur deh nay, aku lega dengernya," ucapnya.

Kanaya menepuk bahu Auretta 2 kali "Tenang aja retta, lo jangan terlalu di pikirin soal ini. Semua bakalan baik-baik aja, percaya sama gue," ucap Kanaya menenangkan.

Akhir-akhir ini Auretta memang kerap kali gelisah memikirkan tentang kegiatan demos nanti. Kanaya paham itu, sebagai pemimpin, Auretta mempunyai tanggung jawab yang besar, ia harus bisa memastikan ekskulnya akan menampilkan yang terbaik pada kegiatan demo ekskul nanti. Tetapi, Kanaya yakin pasti Auretta bisa melakukan semua itu dengan sangat baik.

"Thanks nay, kamu emang wakil paling the best deh," ucap Auretta dengan senyumannya.

"Bisa aje lo ah," ucap Kanaya salah tingkah.

Saat mereka berdua asik mengobrol, tiba-tiba salah satu anggota berteriak memanggil nama Auretta.

"KAK, KAK RETTA!!" teriak cewek itu.

Auretta dan Kanaya bergegas menghampirinya. "Hei, ada apa? kenapa teriak-teriak?" tanya Auretta.

"Ini kak, tadi orang tua Reza ngabarin aku katanya Reza kecelakaan kak." Jelasnya dengan wajah yang terlihat panik.

Auretta sontak kaget mendengarnya. "Yaampun kecelekaan? kok bisa? terus gimana keadaannya sekarang?" tanya Auretta bertubi-tubi.

"Iya, gimana keadaannya sekarang?" tanya Kanaya yang sama kagetnya dengan Auretta.

"Itu kak, katanya dia sekarang masih di rumah sakit," jawab cewek itu.

"Astaga, ya udah setelah latihan kita semua jenguk Reza bareng-bareng di rumah sakit," ajak Auretta pada anggotanya.

"Oh iya kak, tadi mamahnya Reza juga bilang kalo Reza gak bisa ikut demos nanti karena tangannya patah," tutur cewek itu pada Auretta.

"Yaampun, sampe patah gitu?" Ringis Auretta yang ikut merasa nyeri mendengarnya. "Yaudah gak apa-apa, yang penting sekarang kita doa in semoga Reza lekas membaik," lanjutnya.

TENTANG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang