Part 15 - Mulai Membaik

40 3 1
                                    

'Gak ada yang namanya move'on, yang ada itu terpaksa lalu terbiasa'
-Damar Langit

'Bukan cuma bahagia, kamu juga berhak di cintai sebagaimana kamu mencintai'
-Naufal Alfarizi

“Retta mana bun? tumben gak keliatan dari tadi.” Tanya bang Lio pada sang bunda, karena tak urung melihat adiknya sedari ia pulang dari kampus.

“Di kamarnya bang, gak tau kenapa dari pulang sekolah gak keluar-keluar kamar.” Jawab bunda yang sedang menyiapkan beberapa makanan untuk makan malam.

Bang Lio terdiam setelah mendengar jawaban dari sang bunda, lalu ia menghembuskan nafasnya pelan.

“Panggil adikmu bang, dia pasti belum makan dari siang,” perintah ayah.

“Gak usah yah, kayaknya dia ketiduran, biar nanti abang yang nganterin makanan ke kamarnya,” kata bang Lio.

Ayah mengerutkan keningnya bingung setelah mendengar perkataan bang Lio. “Ada masalah?” tanyanya.

“Gak ada apa-apa kok yah, aman. Ya paling masalah kecil, biasa anak muda,” jawab bang Lio.

Ayah menganggukan kepalanya mengerti.

Ting Tong

Ting Tong

Terdengar suara bel rumah berbunyi, yang menandakan sedang ada seseorang di depan sana.

“Biar abang yang buka pintunya.” Ucap bang Lio lalu berjalan menuju pintu utama.

Setelah pintu terbuka sempurna, pandangan yang pertama kali ia lihat adalah seorang cowok tengah berdiri dengan tegap seraya tersenyum lebar ke arahnya.

“Bang,” sapa cowok itu.

Sedetik setelahnya bang Lio membalas senyuman itu dengan hangat. “Eh Naufal, kirain siapa,” kata bang Lio.

Naufal terkekeh ringan, lalu ia menyalimi tangan bang Lio. “Sehat bang?”

“Sehat Fal, kamu sendiri gimana sehat?”

“Sehat bang.”

“Ayo duduk dulu Fal.” Ajak bang Lio pada Naufal untuk duduk di sebuah bangku yang berada di teras.

“Ah iya, thanks bang.”

“Mau ketemu Auretta ya?” Tanya bang Lio setelah mereka duduk di bangku.

“Iya dong bang, masa mau ketemu om Arya,” jawab Naufal asal.

“Hahaha, ya kali aja kamu mau ngajak ayah main catur,” ucapnya seraya terkekeh ringan.

“Boleh tuh kapan-kapan.” Celetuk Naufal, lalu keduanya tertawa bersamaan.

“Tumben sendirian aja, yang lain kemana?” tanya bang Lio.

“Ada bang, cuman lagi pengen ngobrol berdua aja, kangen soalnya,” jawab Naufal dengan cengiran khasnya.

“Cih dasar,” bang Lio terkekeh setelahnya. “Auretta di kamarnya tuh, belum keluar-keluar dari pulang sekolah,” lanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TENTANG LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang