Holla pren!
Jangan lupa vote sebelum membaca ya!
Disini ada pembaca cowok gak sih? Aku kepo hehe :)~Happy reading~
Pelajaran yang paling membosankan menurut Qilla adalah materi sejarah. Karena gurunya hanya menceritakan tentang sejarah secara panjang yang membuatnya mengantuk.
"Ck, ini pak Joko gak bosen apa cerita mulu" Gerutu Qilla pelan takut terdengar guru berkepala botak, berkumis tebal, dan berkacamata yang sedang menjelaskan sejarah bangsa Indonesia.
"Mau sampe tuh mulut berbusa pun gak bakal berhenti Qil" Sahut Viona berbisik.
Qilla mendengus kasar, gadis itu melirik jam tangan miliknya. Kurang 5 menit lagi istirahat. Batinnya kesenangan.
Kring kring kring
Semua siswa-siswi menghela nafas lega, setelah berjam-jam didongengkan akhirnya berhenti juga.
Qilla dkk berjalan menuju kantin, banyak pasang mata yang melihat kearah mereka karena kecantikan mereka tidak ada yang bisa menandingi. Mereka tuh ibaratnya satu sircle cantik semua.
"Gue aja yang pesen" Ucap Rara ketika sudah sampai di kantin yang terlihat ramai.
Selin mengangguk. "Gue sama Qilla nyari meja, lo berdua pesen. Samain semua sama lo aja. " Ujar Selin lalu menggandeng Qilla untuk mencari meja.
"Qil, ini kita mau duduk dimana? Udah penuh semua tuh" Kata Selin yang memang benar adanya bahwa semua meja sudah diisi.
Qilla menatap seluruh penjuru kantin, sampai matanya berhenti dimeja yang diisi oleh mostwanted boy. Dimeja itu masih ada 4 kursi kosong jadi pas buat mereka.
"Tuh kesana aja" Tunjuk Qilla kemeja paling pojok.
Selin melotot. "Lo gila? Mereka itu nyeremin apalagi kak Arlan" Sentak Selin berbisik.
Qilla memutar bola matanya malas. "Udah gpp, mereka itu gak kayak yang lo bayangin. "
Qilla menyeret Selin untuk mengikutinya ke meja Arlan dkk.
"Permisi kak, maaf boleh numpang makan gak disini soalnya yang lain udah penuh" Ijin Qilla tersenyum canggung.
Sontak mereka menatap Qilla dan Selin yang sedang menatap mereka juga.
"Oh boleh-boleh aja, sini duduk" Ucap Zidan menepuk kursi sebelahnya.
Saat Qilla akan duduk disamping Zidan tangannya sudah ditarik kebelakang oleh seseorang. Arlan mendudukkan Qilla di sampingnya yang memang kosong.
Qilla mendelik, lalu duduk dengan kasar. Alhasil Selin yang duduk disamping Zidan.
"Neng Selin makin hari makin cantik aja" Goda Zidan menaikturunkan alisnya.
Selin tersenyum sinis. "Yaiyalah gak kayak lo yang makin hari makin sinting" Sarkasnya.
"Tapi tetep ganteng kan? " Tanya Zidan menggoda.
"Yang ada lo makin hari makin burik" Jawab Selin.
Rara dan Viona datang membawa nampan yang berisi pesanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSHA
Teen FictionYANG RAJIN VOTE, NANA DO'AIN SEMOGA CEPET DAPET JODOH! 💋 Jangan baca kalo gak mau gila🥵 Darkromance, thriller, posesive, and obsessed ❤🔥 *** Ini kisah seorang gadis mungil yang cantik, yang memiliki sifat misterius dan random secara bersamaan. U...