• 8 •

101 6 0
                                    

Annyeonghaseyo 👋😙
Pada nunggu aku up gk?

Wajib vote sebelum membaca!
~Happy reading~

Pagi ini Qilla berangkat sekolah seperti biasa. Tapi kali ini ia dijemput oleh Arlan, semalam lelaki itu mengatakan bahwa ia akan menjemputnya.

Qilla mengikat rambutnya menjadi satu lalu memakai jepit rambut berbentuk kupu-kupu.
Gadis itu meraih tas ranselnya lalu berjalan terburu-buru karena Arlan sudah menunggunya di bawah. Qilla berjalan menghampiri Arlan yang berada di ruang tamu.

"Maaf, lama ya? " Ujar Qilla tak enak.

Arlan menggeleng dengan senyuman tipisnya. "Enggak, ayo berangkat" Ajaknya lalu menggandeng tangan Qilla yang kecil dengan lembut.

Saat akan keluar, tiba-tiba Kiran datang dari arah dapur.

"Loh, kok buru-buru banget? Gak mau sarapan dulu? " Tanya Kiran menawari.

"Enggak bun nanti Qilla makan dikantin aja, sekarang udah hampir telat" Jawab Qilla melirik jam tangannya.

Kiran mengangguk. "Yasudah, hati-hati ya" Ucapnya menasehati.

"Siapp bunda" Ucap Qilla dengan pose hormat membuat Arlan dan Kiran terkekeh geli.

Arlan menaiki motornya disusul dengan Qilla. Selama perjalanan hanya diisi dengan celotehan gadis itu. Sudah dibilang bukan kalo Qilla itu sifatnya random. Bisa cuek, bisa cerewet, bisa barbar, bahkan kalo disuruh drama pun ia jagonya. Karena gadis itu......pandai memainkan peran.

Sesampainya di sekolah mereka menjadi pusat perhatian karena masih banyak murid yang berada di sekitar parkiran dan koridor.
Tak jauh dari Arlan memarkirkan motornya, ada inti Blacklions yang memandang mereka dengan senyum menyebalkan.

"Alan, aku mau ke temen-temen aku dulu " Ucap Qilla mendongak menatap Arlan.

Arlan menunduk menatap Qilla lekat, tangannya melingkar di pinggang ramping gadis itu.

"Gak boleh, hari ini kamu harus sama aku seharian" Bisik Arlan rendah membuat Qilla merinding.

"T-tapi kan aku harus belajar" Elak Qilla mencari alasan.

Arlan tersenyum penuh arti. "Hari ini kita bolos" Bisiknya dengan nada berat.

"Gak ada penolakan" Lanjutnya ketika menyadari Qilla akan protes.

Dengan berat hati Qilla mengangguk, gadis itu hanya pasrah tatkala Arlan memeluknya posesif. Arlan tersenyum miring, ia membawa Qilla ke rooftop sekolah. Semua murid sudah masuk ke kelas masing-masing termasuk inti Blacklions yang mendapat tatapan tajam dari ketuanya.

Arlan duduk di salah satu sofa yang disediakan kemudian menepuk pahanya pelan mengisyaratkan gadis itu untuk duduk di pahanya. Qilla dengan ragu menurut, ia duduk berhadapan dengan Arlan. Tangan Arlan melingkar di pinggang rampingnya, lelaki itu menatap dalam manik mata Qilla.

Jantung Qilla berdebar, berdekatan dengan Arlan membuat ia deg-degan. Matanya melotot ketika dengan lancangnya tangan lelaki itu meremas pinggangnya. Dadanya bergemuruh saat tangan Arlan mengelus pahanya sensual.

Arlan menyeringai, tangannya masih bermain-main dipaha mulus gadis itu. Bahkan sekarang tangannya itu meremasnya pelan.

"Arlan, jangan kayak gini" Ucap Qilla takut setengah mati. Tanpa sadar tubuhnya bergerak ke kanan dan ke kiri membuat Arlan mendesis lirih.

"Jangan gerak" Ujar Arlan dengan suara serak. Ia menahan sesuatu dari tubuhnya.

"Arlan lepasin" Kesal Qilla tanpa mendengarkan perkataan Arlan. Ia ingin berdiri namun ditahan dengan kuat oleh tangan Arlan. Jadinya ia hanya bergerak gelisah, tanpa tau jika akan ada bahaya besar menimpanya.

Arlan menggeram, memejamkan matanya sebentar. Lelaki itu berusaha mati-matian menahan hasratnya. Sudah cukup! Ia tak tahan ketika gadis itu semakin bergerak brutal. Matanya menggelap berkilat obsesi dan nafsu yang tinggi. Dengan cepat ia menarik tengkuk Qilla dan mencium tepat di bibir gadis itu.

"Hmmmpphhh" Qilla mendelik, first kiss nya telah diambil!

Tangan Qilla memukul dada Arlan sekuat tenaga. Namun, itu hanya sia-sia karena lelaki itu malah melumat, menggigit, dan menerobos masuk ke mulutnya. Mengabsen satu persatu gigi gadis itu, bertukar saliva dan menjilatnya tanpa rasa jijik.

"Manis" Batin Arlan

Arlan menyudahi kegiatannya ketika gadis itu sudah kehabisan nafas. Qilla menghirup udara rakus, nafasnya tersengal-sengal. Arlan mengelus bibir Qilla lembut. Qilla menatap tajam Arlan, ekspresi nya membuat lelaki itu gemas.

"LO MAU BIKIN GUE MATI YA!? " Teriak gadis itu kesal. Qilla sudah berdiri didepan Arlan, tangannya berkacak pinggang.

Hari ini mood Qilla benar-benar hancur, mungkin bawaan pms.

Arlan mengeraskan rahangnya, matanya berkilat tajam. Ia bangkit dari duduknya mendekati Qilla. Gadis itu mundur satu langkah, menatap takut-takut ke arah Arlan.
Tanpa sadar punggungnya sudah menabrak dinding. Arlan mengurung gadis itu, tak memberi akses untuk keluar.

"Jangan pernah pake gue-lo kalo sama aku, baby" Desis Arlan menatap gadis itu dingin.

"Dan... Jangan pernah berteriak didepan aku. Aku gak suka" Lanjutnya berbisik tepat ditelinga gadis itu membuat Qilla meremang.

Mata Qilla berkaca-kaca siap menumpahkan air matanya. Arlan panik, lelaki itu melembutkan tatapannya dan menangkup kedua pipi Qilla.

"Maaf, kenapa hm? " Tanya Arlan lembut.

"Laper" Cicit Qilla pelan nyaris berbisik.

Arlan terkekeh geli, ia menggenggam tangan Qilla dan menarik nya keluar rooftop. Qilla hanya diam mengikuti langkah Arlan, perutnya sudah perih minta diisi asupan.

Sesampainya di kantin yang masih sepi, karena sekarang belum saatnya istirahat pertama. Arlan mendudukan Qilla di meja khususnya lalu berjalan memesan makanan.

Tak lama lelaki itu sudah kembali membawa sepiring nasi goreng dan jus alpukat. Arlan meletakkan minumnya di atas meja, piringnya ia pegang lalu mulai menyendok nasi goreng.

"Buka mulutnya" Titah Arlan lembut. Qilla membuka mulutnya tanpa ragu, gadis itu menikmati suapan dari Arlan.

Kantin mulai ramai karena bel istirahat sudah berbunyi 2 menit yang lalu. Banyak orang yang melihat ke arah mereka berdua. Memandangnya iri, takjub, dll.

"Ck, ck bukannya belajar malah romantisan disini lo bos" Celetuk Zidan yang baru datang dengan lainnya, ada teman-teman Qilla juga.

Arlan melirik datar, dan kembali menyuapi gadisnya.

"Kasian dicuekkin" Ejek Radit.

"Kacang mahal loh" Lanjutnya remeh.

"Ooasu" Umpat Zidan.

TBC.

Gaje ya? Maaf soalnya otak gue lagi buntu😭

Next? Spam komen.
⭐💬👇

ARSHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang