Sampai di parkiran Motor
🦋
🦋
🦋
🦋"Lo gapapa kan Sha" tanya Althar menatap Asha khawatir.
"Gue gapapa kok" Asha hanya mengangguk pelan sembari tersenyum tipis.
"Lo mungkin gapapa tapi ngga sama hati lo Sha" Althar menghela nafas dan segera memeluk Asha pelan, Asha pun langsung membalas pelukan Althar."Gue gaboleh egois Al, mereka saling suka" Asha melepas pelukan Althar dan menatap laki laki di depannya sedih.
"Lo kuat Sha, gue bangga sama lo" Althar mengelus rambut Asha pelan. Tiba tiba saja Asha mendekatkan mukanya ke Althar.
"S-Sha lo mau ngapain?" Althar menatap Asha gugup.
"Nih di rambut lo ada sesuatu kok" Ucap Asha mengambil sesuatu di rambut Asha dan tertawa pelan
"Gue kira kenapa" Althar pun langsung menghela nafas lega."Lo kok kayak salting gitu sih" Asha menatap Althar sambil tertawa.
"Dih siapa yang salting" Althar segera membuang muka untuk menghindari tatapan Asha.
"Lo deg degan ya Al deket gue" tanya Asha santai.
"Ck kepedean lo Sha" Althar langsung mengacak rambut Asha karna gemas.
"Althar kalandra lo ngeselin banget sih!" Asha menatap Althar kesal sembari cemberut. Althar yang melihat ekspresi Asha langsung tertawa puas, mereka pun langsung pergi untuk pulang.Asha pun sampai di rumahnya
"Aku pulang" Ucap Asha saat memasuki rumah. Jinan yang mendengar suara adiknya pulang langsung menghampirinya, Asha pun langsung merentangkan tangannya begitu melihat Jinan datang sambil cemberut.
"Aduh bayi kaka lagi manja nih tumben" Jinan langsung memeluk adiknya pelan.
"Capek mau tidur dipeluk kaka" Asha memeluk Jinan erat dan bergumam pelan.
Jinan yang mendengar ucapan adiknya pun langsung menggendong Asha dan membawanya ke kamar.Sesampainya dikamar, Jinan langsung menurunkan Asha dan duduk dikasur. Asha pun segera membereskan barangnya dan pergi untuk bersih bersih. Jinan pun menunggu Asha kembali sembari memainkan hpnya.
Asha segera menghampiri Jinan ketika selesai bersih bersih dan langsung memeluk Jinan. Jinan yang melihat adiknya kembali pun langsung menaruh hpnya dan memeluk Asha balik.
"Adek kenapa hm?" tanya Jinan menatap Asha.
"Patah hati sesakit itu ya ka" Asha menatap Jinan berkaca kaca, mendengar ucapan adiknya Jinan pun merasa bingung.
"Adek suka ka sama Harvy tapi dia udah pacaran sama Mona" Asha yang berusaha menahan tangisnya langsung memeluk Jinan."Patah hati emang sakit tapi adek harus kuat ya" Jinan mengelus rambut Asha sayang.
"Adek gabisa marah sama Mona tapi hati adek juga sakit liat mereka" Asha menangis sesugukkan sambil memeluk Jinan. Jinan pun langsung melepas pelukannya dan menatap Asha.
"Kaka yakin suatu saat nanti bakal ada cowo tulus yang sayang sama adek, sekarang berhenti nangis ya" Jinan mengusap pipi Asha pelan, Asha yang merasa lega mendengar ucapan kakanya, segera menghapus air matanya.Namun, Asha memanglah hanya anak bungsu yang selalu dimanjakan oleh keluarganya. Jinan yang melihat adiknya merasa ngantuk segera mengelus rambutnya pelan. Asha yang merasa ngantuk karena menangis langsung memeluk Jinan dan menutup matanya. Dan seperti yang Asha minta, Jinan pun tidur untuk menemani Asha.
Malam harinya, Runa memasuki kamar Asha. Jinan terbangun karena mendengar suara pintu dibuka, Runa pun langsung menghampiri Jinan dan berkata.
"Abang kok tidur disini?" Tanya Runa bingung.
"Adek tadi minta temenin abang tidur ma, jadinya ketiduran deh" Jinan pun langsung turun pelan pelan dari kasur adiknya.
"Yaudah kamu langsung balik ke kamar terus lanjut tidur yaa" Runa mengelus rambut Jinan pelan lalu pergi, Jinan pun segera pergi ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya.Kira kira kalian kalo punya abang kayak Jinan gimana nih?
Jangan lupa vote dan komen yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
Non-FictionAsha Shirenna gadis dengan keluarga dan sahabat yang sempurna, namun siapa sangka jika semuanya bisa berubah hanya karna sebuah masalah yang datang menghampirinya. Mengetahui fakta yang seharusnya tidak ia ketahui dan mendapat cacian seorang pembunuh