Trapped-foursomes🔞

17.6K 183 1
                                    

Pada suatu ketika, di suatu negeri yang jauh, ada seorang laki-laki bernama Jaemin. Jaemin cantik, baik luar maupun dalam.

Hatinya yang baik hati dan sifatnya yang lemah lembut membuat orang-orang mendekat ke mana pun dia pergi.

Suatu hari, ketika Jaemin sedang menjelajahi hutan, dia tersesat. Matahari mulai terbenam, dan hutan menjadi gelap dan berbahaya.

Kepanikan Jaemin bertambah ketika dia menyadari bahwa dia tidak tahu jam berapa sekarang atau arah mana yang harus dituju.

Jaemin, ketakutan dan kelelahan, meringkuk di bawah pohon, menangis pelan.

Dia tidak pernah merasa begitu sendirian atau takut dalam hidupnya. Kegelapan hutan sepertinya menyelimutinya, mencekiknya dengan kesunyian yang mengancam.

"Kenapa aku harus begitu ceroboh?" Jaemin berbisik pada dirinya sendiri sambil memukulkan tinjunya ke pohon.

Dia selalu dikenal karena jiwa petualangnya, tapi kali ini, hal itu membawanya ke dalam bahaya serius.

"Bodoh, bodoh, bodoh!" Jaemin mengutuk dirinya sendiri. Dia tidak pernah merasa begitu tidak berdaya atau bodoh dalam hidupnya.

Saat Jaemin mulai putus asa, sesosok aneh muncul dari kegelapan. Dia tinggi dan berbahu lebar, dengan mata yang bersinar seperti bara api di malam hari.

Dia mendekati Jaemin dengan ragu-ragu, menawarkan tangannya.

Jaemin, yang masih terguncang karena pertemuannya dengan pria asing itu, mundur selangkah. "Siapa kamu?" dia berhasil bertanya di sela-sela napas.

"Namaku Haechan," jawab pria itu lembut, suaranya nyaris menghipnotis. "Saya tinggal di dekat sini dan mendengar teriakan minta tolong Anda. Saya tidak bisa meninggalkan Anda di sini sendirian."

Jaemin memandang Haechan dengan waspada, mengamati penampilannya yang tidak biasa. Dia sepertinya belum pernah ditemui Jaemin sebelumnya.

Namun ketika dia mengamati wajah baik pria itu, dia mulai merasakan perasaan lega menyelimuti dirinya.

Haechan mendapati dirinya tertarik pada kecantikan Jaemin. Dia tidak bisa tidak memperhatikan bagaimana cahaya bulan menyinari kulitnya yang basah, membuatnya tampak lebih halus.

"Terima kasih sudah datang membantuku," kata Jaemin, suaranya masih bergetar. Dia ragu-ragu sejenak sebelum bertanya, "Apakah Anda punya tempat untuk menginap malam ini?"

Haechan tersenyum meyakinkan pada Jaemin. "Tentu saja. Silakan tinggal bersamaku." Dia terdiam, lalu menambahkan, "Aku tinggal cukup jauh dari sini, tapi aku bisa menggendongmu jika berjalan terlalu sulit."

Bersyukur atas tawaran itu, Jaemin mengangguk. Dia membiarkan Haechan menjemputnya dan membawanya melewati hutan lebat.

Saat mereka bergerak, Jaemin mau tak mau menyadari kehangatan nyaman tubuh Haechan yang mengelilingi tubuhnya.

Haechan membawa Jaemin ke sebuah pondok kecil nyaman yang terletak jauh di dalam hutan. Bagian luarnya terbuat dari batu halus berwarna abu-abu, dan jendelanya bersinar lembut dengan cahaya keemasan. Itu indah, tidak seperti apa pun yang pernah dilihat Jaemin sebelumnya.

Saat mereka mendekati pondok, Haechan menurunkan Jaemin dengan lembut. "Kita sudah sampai," katanya sambil tersenyum. "Biarkan aku membantumu masuk."

Di dalam, pondok itu bahkan lebih menawan daripada bagian luarnya. Dindingnya dihiasi permadani halus dan ukiran rumit, dan lantainya ditutupi karpet tebal yang meredam langkah kaki mereka.

Haechan membawa Jaemin ke tempat tidur yang hangat dan mengundang di sudut ruangan. Itu ditutupi dengan linen lembut dan diisi dengan bantal empuk. "Ini dia," katanya, membantu Jaemin untuk merasa nyaman.

Short Story | Nana Harem🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang