Putri Kecil Kesayangan Ayah Tiran

Bab 356 - 360

Bab 356. Bisakah Kakak Datang Dan Menidurkanku?

Xia Bao’er jelas sedikit tidak yakin.“Ada perbedaan antara pria dan wanita, aku tahu, Guru telah mengajariku! Tetapi kakak Afei, kamu adalah kakakku! Bukankah tidak apa-apa jika dekat dengan kakakku sendiri?”

Gongyu Fei mengerucutkan bibir tipisnya dan berkata, “Oke.”

Wajah kecil Xia Bao’er segera dipenuhi dengan kegembiraan dan dia melangkah maju untuk masuk. “Tapi...” Tanpa diduga, Gongyu Fei berbicara lagi.

Si kecil yang terluka hatinya segera menghentikan kaki kecilnya. Gongyu Fei membuat segel dengan tangan lembut dan tanduk naga itu perlahan menghilang. Dia berdiri untuk mengganti pakaiannya dan berkata sambil tersenyum tipis: “Tetapi kamu tidak bisa bermain air dengan saudara-saudaramu dengan intim secara fisik dan kamu tidak bisa....tanpa pakaian.”

Xia Bao’er sepertinya mengerti. Setelah beberapa saat, Gongyu Fei keluar dengan pakaian lengkap. Dia tidak mengikat rambutnya dengan mahkota batu giok dan rambut hitamnya tersebar di bahunya, dengan air yang masih menetes. Di bawah jubah hitam putih, samar-samar bisa teelihat tulang selangkanya yang menarik. Alis pucatnya dipenuhi senyuman.

Xia Bao’er bingung saat melihat ini. Dia menggembungkan pipi merah mudanya dan menggaruk ujung hidungnya dengan tangan kecilnya. “Bao’er, tidak bermain air lagi!”

Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan berlari ke tempat tidur Gongyu Fei, naik ke atasnya dan melepaskan sepatunya. Begitu kaki putih lembutnya terlihat, Xia Bao’er masuk ke dalam selimut dan berbaring.

Gongyu Fei, yang sedang minum teh herbal, terkejut: “Bao’er? Apa yang kamu lakukan?”

Kepala kecil mungil halus itu muncul dari selimut Gongyu Fei. Dia mengibaskan bulu matanya yang panjang dan matanya yang besar tampak mengantuk. “Kakak Afei, aku mengajak Kakak Putra Mahkota dan Kakak Keempat keluar untuk hari yang sibuk hari ini. Aku sangat mengantuk sekarang. Aku hanya ingin tidur.”

Gongyu Fei tiba-tiba tersenyum setelah mendengar ini. “Lalu kenapa kamu datang jauh-jauh kepadaku?”

Rambut panjang Xia Bao’er tergerai di atas bantal. Dia berbalik ke samping, matanya yang besar setengah terbuka karena mengantuk. Tangan kecil itu tanpa sadar tergenggam dan diletakkan di atas selimut.

Xia Bao’er berkata dengan suara lembut: “Karena....Kakak Afei, sangat aman di sini. Jika aku menangis mengantuk kepada ibuku, dia akan tahu bahwa aku sangat lelah hari ini dan Bao’er tidak ingin dia khawatir. Jadi aku pura-pura penuh energi, tapi Bao’er benar-benar mengantuk!”

Dia menendang selimut itu dengan kaki kecilnya. Suara itu masih bergumam: “Kakak Afei, bisakah kamu datang dan membujukku untuk tidur?”

Gongyu Fei terkejut dan sedikit bingung: “Bagaimana cara membujukmu?”

Tangan putih lembut Xia Bao’er menepuk tepi tempat tidur: “Kakak Afei duduk saja di sini dan bacakan buku untukku.”

Gongyu Fei duduk dan berkata, “Tidak ada buku, bagaimana kalau aku bercerita untukmu?” Gongyu Fei tersenyum dan mulai berbicara perlahan -

“Pada suatu ketika, hiduplah seekor naga, ketika dia lahir, secara tidak sengaja ia jatuh dari langit ke dunia fana. Meski terlahir luar biasa, namun sayang ia berakhir dalam tubuh yang fana. Jika dia ingin kembali ke surga, ia harus mencapai pencerahan terlebih dahulu.”

Begitu dia selesai mengatakan ini, dia mendengar suara nafas gadis kecil di sebelahnya. Gongyu Fei berbalik dan melihat tangan kecil Xia Bao’er mencubit salah satu sudut jubahnya di beberapa titik. Dan dia sendiri tertidur dengan lembut. Dia tertidur begitu cepat, sepertinya dia sangat kelelahan hari ini.