Bab 471. Mendatangi Kediaman Para Bandi Yang Baru
Di sana, Xia Bao’er duduk di kereta langsung menuju ke rumah biasa. Ketika dia melompat keluar dari kereta, dia menemukan pintu rumah terbuka lebar.
Ada pelayan yang datang dan pergi, mengetuk plakat di pintu seberang. Seorang pengawas yang berdiri di bawah atap tidak lain adalah Bos Keempat. Dia berbalik dan melihat Xia Bao’er baru saja turun dari kereta.
Bos Keempat buru-buru berlari: “Putri kecil, angin macam apa yang membawa anda ke sini!”
Xia Bao’er tersenyum manis: “Paman, kamu sangat sibuk, apakah kamu masih nyaman di rumah?”
Karena reputasinya, Xia Hongmo memberi para bandit ini sebuah rumah besar untuk ditinggali di ibu kota. Bos Keempat tertawa dan berkata dengan suara keras: “Secara alami, ini sangat bagus, tidak perlu dikatakan, itu lebih baik dari mimpi. Oh, benar. Bos Pertama kami merasa plakat sebelumnya kurang megah, jadi dia membuatkan plakat lain untuk kami nikmati.”
Saat ini, seorang bibi tua yang lewat dengan marah berteriak: “Mengapa Bos Pertama lagi? Kita sudah memasuki Jalan Putih, kita tidak bisa memanggilnya seperti ini lagi!”
● Jalan putih adalah mengacu pada pejabat yang berkuasa, perwakilan sipil, polisi, dll. Dia memiliki pekerjaan yang sah dan tampaknya tidak terlibat dalam aktivitas ilegal.
Bos Keempat buru-buru menepuk mulutnya: “ Bibi Sang, jangan marah, aku bicara terlalu cepat. Ya, kamu harus bicara tentang Tuan Tertua kita.”
Xia Bao’er menutupi bibirnya dengan tangan kecilnya dan terkekeh. Dia berkata dengan lembut, “Apakah Paman Bu ada di sini? Aku di sini untuk menemuinya.”
Bos Keempat segera berkata, “Kebetulan sekali! Tuan Tertua menemani Nona Yanran pagi-pagi sekali untuk memilihkan sulaman untuk anak itu!”
Xia Baoer berkedip: “Paman Keempat, apakah kalian telah melakukan semua yang aku minta sebelumnya?”
Bos Keempat mengangguk dengan cepat: “Anda menyuruh kami membakar kertas pada hari pertama bulan lunar. Kami semua sudah melakukannya. Putri kecil, jangan bilang pada saya bahwa hal-hal di pegunungan itu sangat ganas. Delapan karung uang kertas yang kami seret semuanya terbakar saat dinyalakan! Saya belum pernah melihat api menyala begitu cepat dan hembusan angin saat itu membuat saya takut!”
Xia Bao’er mengerucutkan bibir merah mudanya dengan tenang, matanya yang berkabut sebening kaca. “Apakah kamu menemukan kerangka di sebelah pohon besar seperti yang aku katakan?”
Bos Keempat berkata dengan tergesa-gesa: “Ya, ya, kami khawatir tentang apa yang harus kami lakukan. Karena anda berada di istana, kami tidak dapat mengirim tulang-tulang itu kepada anda dan kami tidak tahu kapan anda akan datang jadi kami menyimpannya. Tuan Tertua berkata bahwa kami harus lebih hormat, jadi kami menaruh dupa pada kerangka itu setiap hari!”
Xia Bao’er tidak bisa menahan tawa dan menyipitkan matanya: “Lalu di mana tulangnya?”
Bos Keempat membungkuk: “Putri, silakan ikut saya, saya akan membawa anda ke sana!”
Yan Hao merasa khawatir dan meraih lengan baju Xia Baoer: “Putri, apakah anfa benar-benar ingin pergi dan melihatnya? Apakah anda tidak takut?”
Xia Bao’er melambaikan tangan kecilnya: “Ada banyak yang berlalu lalang datang dan pergi di dunia ini, baik masih hidup maupun yang sudah mati, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan. Kakak Yan Hao, tunggu aku di sini!”
Xia Bao’er mengikuti Bos Keempat pergi. Yan Hao memikirkan apa yang dikatakan Xia Bao’er. Tiba-tiba dia semakin menggigil.
Apakah Putri kecil itu sengaja menakutinya? Ada banyak yang berlalu lalang datang dan pergi di dunia ini, baik masih hidup maupun yang sudah mati? Bukankah yang sudah mati itu....hantu yang sudah lama meninggal?
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Kecil Kesayangan Ayah Tiran
FantasyNOVEL TERJEMAHAN Judul asli : 暴君爹爹的团宠小公主 (The tyrant father's beloved little princess) Penulis : 白桃甜粥 (Baitao Tian Zhou) Untuk menyelamatkan orang lain, roh koi kecil Xia Bao'er menjadi Putri Kesembilan yang bodoh dan konyol yang tumbuh di istana...