Capter:18

548 48 11
                                    

Suasana desa yang masih sepi  menjadi hal pertama yang ia rasakan saat ini.Setelah membersihkan diri di Sakura bergegas menuju meja makan tempat angota Akatsuki berkumpul.Sehari sebelumnya mereka mencari peginapan di desa hujan,ahirnya Pain selaku ketua memutuskan menempati apartemen yang bisa dibilang cukup mewah.Dari sekian banyaknya penginapan entah kenapa ketua Akatsuki itu memilih penginapan yang paling mewah dan mahal di desa ini,padahal banyak peginapan murah dengan kualitas yang lumayan.Tapi.....itu semua tidak menjadi masalah toh bukan dia juga yang membayar,jadi apa masalahnya.

"Oii pinky kau lama sekali kami sudah lapar tau"triak Deidara

"Aku kan harus bersiap-siap lagipula jika kau lapar kenapa tidak makan?"

"Dasar pinky tidak peka.Kami ini menunggumu bodoh!"

Mata Sakura melotot mendengar Deidara bicara "Siapa yang kau bilang  bodoh! Degar ya B.A.N.C.I. Seorang gadis perulu waktu cukup lama untuk bersiap.Lagipula aku tidak menyuruh kalian menunguku untuk makan!" triak Sakura tak kalah kesal

"Apa kau bilang?! Sini biar ak-"

Barak..

Pertengkaran mereka terhenti saat melihat aura menyeramkan dari sang ketua yang tak lain adalah Pain.

"Tidak akan ada makanan untuk kalian jika terus bertengkar" ucap Pain penuh penekanan

Melihat wajah menyeramkan Pain.Deidara dan Sakura menelan ludah kasar seketika itu nyali mereka ciut.

Saat sesi makan tidak ada pembicaraan apapun hanya terdengar dentingan garpu dan alat makan lainya.Bahkan Tobi yang biasanya ceria dan Deidara yang mencari gara-gara mereka makan dengan tenang tanpa adanya keributan seperti sebelumnya.

Tentu saja hal itu membuat Sakura merasa cangung,sangat-sangat cangung.Karna biasanya Sakura dan teman-teman nya tidak pernah makan dengan suasana setenang ini,biasanya kehebohan akan di isi oleh Naruto,Ino dan dirinya yang suka beretengkar.Dan di ikuti teman rocky lainya.Yah...Tapi semua itu bagaikan lenyap di telan bumi.

Mugkinkah suasana seperti dulu bisa ia rasakan kembali?

Apa mereka masih memikirkan tentang dirinya?

Megelengkan kepala.Percuma jika memikirkan hal yang hanya akan membuat kita menjadi sedih,satu-satunya cara bagaimana agar ia bisa keluar dari situasi ini,lepas dari Akatsuki.

Skip.....

Dikantor Hokage...

Seorang wanita berambut pirang panjang tengah pusing memikirkan tentang nasib anak murid kesayanganya itu.Di tambah megenai laporan yang Kakashi berikan,menambah beban pikiran wsnita pencinta judi tersebut.Bagaimana tidak Kakashi dan Yamato telah menceritakan apa yang Naruto alami saat berada di apartemen.Kejadian saat tiba-tiba Naruto megueluarkan cakra kiyubi,saat ia berteriak histeris sambil memanggil nama Sakura dengan air mata yang terus menetes.

Tok...tok...tok...

"Permisi Nona Tusunade ada yang ingin bertemu dengan anda" ucap Sizune selaku seketaris dan adik dari mendiang orang yang ia cintai.

"Siapa?" ucap Tusunade melihat salah satu anbu masuk meghadap sang Hokage.

Membugkuk uormat "Mohon maaf jika saya mengangu waktu anda Tusunade-sama.Tapi ada informasi penting yang harus saya sampaikan megenai Sakura-san"

"Katakan informasi apa yang kau dapat megenai murid kesayanganku itu"

"Kemarin saat saya selesai melaksan tugas dari anda untuk menagkap beberapa bandit saya berniat istirahat di salah satu desa yang masih berada di wilayah desa hujan.Saat saya igin pergi,saya tanpa srgaja melihat gadis berambut merah muda yang tak lain adalah Sakura-san"

AKATSUKI SAKURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang