15. Rasa Trauma

1.2K 129 38
                                    

Welcome back dengan bab revisian dan segala ketypoan'an nya:) apa yang perlu diingat sayang² ku???

Yaaa betul sekaliiii, Tolong dimohon Sebelum membaca bab revisian ini, alangkah baiknya, kalian tinggalkan vote untuk bab ini yaaa🤗

Jangan lupa untuk membantu Koreksi bacaan ini dengan segala ketypoan nya,agar bisa dibenarkan❣️

Jangan lupa untuk membantu Koreksi bacaan ini dengan segala ketypoan nya,agar bisa dibenarkan❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






☆☆☆☆☆

1

4 agustus 2014

"Aku duluan, kalian kalo pacaran mending di apartemen sendiri deh. Ternodai apartemen ku lama²"saut nena melirik sakya dan nara yang makin hari makin dekat setelah kejadian di lorong bulan lalu.

"Makanya cari cowo na, cantik² ko jomblo"nena melirik datar tak terima dengan kenyataan status dirinya.

"Dih, pede banget kalian bedua. Dah ah males. Berhubung Besok aku wisuda, tolong hari ini kalo mau disini jangan nacem² yaa, jagain apartemen ku yaa"imbuh nena, sembari mengambil tas lalu kemudian beranjak pergi meninggalkan apartemen nya.

"Lah, mau kemana cil?"jeda sakya menoleh .

"Nikah, ya mau persiapan buat besok lah sa, pake nanya lagi"celtusnya sinis lalu menutup pintu kasar, yang hanya di respon dengan gelengan kepala dari dua teman nya itu.

●●●●●●●●●

"Ekheemm, yah bu tolong banget ini mah, hargai yang jomblo " arsam menoleh, mendapati putranya yang sudah memasang raut wajahnya kesal.

Bukannya tak bahagia, hanya saja Aditya bagaikan nyamuk di antara ibu dan ayahnya kala itu, bahkan tak ada respon sedikit pun dari rena. Wanita itu sangat nyaman memeluk lengan arsam, tertidur pulas pada bahu tegap pria berusia 47 tahun itu.

"Saran ku cepet² akad ulang deh yah" imbuh Aditya lagi,tersenyum lalu pergi ke tempat duduknya di depan.

Arsam sekeluarga hari ini tengah melakukan perjalanan menuju Amsterdam, untuk menghadiri acara wisuda putri kesayangannya besok pagi.

Tak lupa juga dengan ketiga sekpri arsam yang sudah dipastikan ikut kemanapun arsam pergi, entah urusan keluarga ataupun pekerjaan.Hingga Tak terasa sudah, perjalanan yang hampir memakan 1 hari itu akhirnya berhenti dan mendarat secara sempurna di badara utama Amsterdam.

"Dit, tolong kamu bantu irman, herma, dan tirto bawa barang kita keluar ya" Aditya tersenyum lalu menganggukan perintah ayahnya, betapa bahagianya ia hari itu, menyaksikan ayah dan ibunya yang saling menjaga cinta mereka di luar ikatan pernikahan.

Setelah sekiranya Aditya dan tiga sekprinya mulai turun lebih dulu? Arsam mulai membenarkan kepala rena, untuk ia pindahkan dari pundaknya. Lain dengan rena yang belum juga terbangun, mungkin ia lelah karna acara² keluarga nya yang benar-benar padat jadwalnya.

hålla löften [Terbit✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang