05. Gardenia Putih

988 121 2
                                    

Welcome back dengan bab revisian dan segala ketypoan'an nya:) apa yang perlu diingat sayang² ku???

Yaaa betul sekaliiii, Tolong dimohon Sebelum membaca bab revisian ini, alangkah baiknya, kalian tinggalkan vote untuk bab ini yaaa🤗

Jangan lupa untuk membantu Koreksi bacaan ini dengan segala ketypoan nya,agar bisa dibenarkan❣️

Jangan lupa untuk membantu Koreksi bacaan ini dengan segala ketypoan nya,agar bisa dibenarkan❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sudah bisa kah nena menemui ayah bu?"

▪︎▪︎▪︎Nezalina Fatma Prasetyo▪︎▪︎▪︎






☆☆☆☆☆

Sepulangnya rena dari istana negara, ia dengan cepat berlari melewati kerumunan beberapa orang yang tengah menunggu sesuatu di balik pintu rumah nya.

"Mas?bagaimana?apa yang terjadi?" Titahnya pelan menghampiri hisyam.

Merasa tak mendapat respon rena mengkerutkan keningnya seakan mengetahui sesuatu. Matanya terus terusan memandangi sekeliling rumah, mencari cari wanita yang ia anggap sebagai kaka sekaligus ibunya.

"Masuk ren, mbak sara dan maida ada didalam" saut seorang pria yang diketahui sebagai iparnya.

Rena mematung, dirinya membisu airmatanya lolos. Wanita itu segera masuk kekamar yang menjadi tempat nya banyak bercerita kepada sang pemilik kamar tersebut.

"Baru saja tadi pukul 21:50 ren" sara yang sudah tau kehadiran rena dengan cepat menghampiri adiknya.

"harusnya saya tidak pergi tadi" titah rena yang sejurus kemudian menyadari ada sesuatu yang kurang.

Wanita itu kembali menghapus air matanya kemudian menatap sara hingga akhirnya ia keluar untuk mencari seseorang kesayangan nya.

Brugh

Pelukan seorang gadis seketika jatuh sempurna mendarat dalam dekapan rena, kala dirinya baru saja melangkah kan kakinya keluar dari kamar yang ia masuki. Pelukan kedua nya erat, tangisan mereka juga terdengar diseluruh penjuru rumah.

Hingga lebih dari semenit kemudian rena melepaskan pelukan itu, menghapus airmata yang cukup lama mambasahi pipi bersih milik sang putri.

◇◇◇

13 february 2010

Berita duka dari keluarga purnama seketika melesat menjadi perbincangan public, wafatnya jendral besar Haidar purnama kini bukan lagi menjadi tangisan bagi keluaranya melainkan tangisan seluruh Masyarakat Indonesia. Berita membaiknya kondisi sang jendral ternyata adalah akhir dari masa hidupnya.

hålla löften [Terbit✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang