25. Persidangan

615 107 7
                                    


Welcome back para pembaca setia ku🤩, apa yang perlu di'ingat?
Yaa betulll

Di ingatkan kembali Sebelum membaca bab revisian ini, alangkah baiknya, kalian tinggalkan vote untuk bab ini yaaa🤗

Koreksi bacaan ini dengan segala ketypoan nya,agar bisa dibenarkan❣️

Koreksi bacaan ini dengan segala ketypoan nya,agar bisa dibenarkan❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 oktober 2014

Pagi yang begitu cerah, suasana yang begitu dingin dengan berselimut embun pagi di setiap sudut jendela rerumahan termasuk gedung-gedung tinggi dan juga beberapa rumah sakit.

Hari ini, tepat jam 08.30 nanti arsam dan para tim akan segera berangkat untuk ke gedung mahkamah konstitusi. Melaksanakan persidangan yang sudah mereka rancang sangat detail untuk kemenangannya. Pagi sekali jam 06.00 ia sudah berangkat ke rumah sakit untuk sekedar menjenguk putri dan calon istri nya.

Disisi lain, di waktu yang sama. Seorang wanita dengan berjuta-juta kesetiaan yang ia miliki, masih tak berkutik sedikitpun dari duduknya. Mata panda dengan sanggahan kantuk yang begitu berat tertahan membuat dirinya sangat berantakan kala dipandang.

"Bu...? Pulang ya?" Saut seseorang yang baru saja keluar dari ruang kerjanya.

Rena menoleh, menyadari sang putra yang memanggil dirinya membuat wanita itu sedikit membenarkan duduknya. Tak biasanya Aditya menemui kondisi ibunya sehancur ini bahkan dalam kondisi seburuk apapun, tapi tragedi pada sang adik benar-benar berhasil membuat sang ibu lebih parah dari apapun bahkan jauh dari bayangannya.

"Ibu tidak papa sayangg, kamu nunggu ayah ya?" Balas rena begitu pelan, sangat pelan hampir tak terdengar.

"Bu..? Percaya sama Aditya ya?, nena akan cepat pulih dari koma nya, dia wanita yang kuat Bu. Semuanya akan baik-baik saja." Imbuh Aditya berusaha mengalihkan topik pembicaraan sang ibunda.

Benar, nena baru saja dikatakan koma oleh dokter tadi malam. Operasi dengan peralatan kurang memadai membuat para dokter bertindak cepat kala pasien berhasil di pindahkan ke rumah sakit kota, Tapi hasilnya jauh dari kata baik. 2 hari selepas nena berada di sini, tepat hari ke dua kala dokter mahen dan dokter althas berusaha mengobati luka dalam nya, tiba-tiba saja sesuatu terjadi bahkan juga mengejutkan semua orang yang ada disana. Hingga akhirnya gadis itu dinyatakan koma oleh dokter althas.

"Ren...

Suara yang begitu rena kenali, membuat nya menoleh lalu tersenyum puas. Dan betapa terkejutnya arsam yang melihat rena sebegitu berantakannya pagi itu, melihat wanitanya dengan kondisi yang jauh dari kata baik membuat arsam berlari cepat lalu dengan perlahan memeluk rena. Pelukkan yang begitu erat, ada rasa khawatir yang tersembunyi di fikiran dan benak arsam, laki-laki itu berusaha menenangkan lagi wanitanya.

"Ren..." pelukkan itu arsam lepas, menatap rena begitu lekat. Menaikkan dagu rena untuk ikut menatapnya.

"Pulang ya? Tubuh mu juga harus dirawat Ren...." imbuh arsam lagi, berusaha menahan tangis yang hampir saja keluar dari matanya.

hålla löften [Terbit✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang