16. "Saya Istrinya!!!"

1K 115 6
                                    

Welcome back dengan bab revisian dan segala ketypoan'an nya:) apa yang perlu diingat sayang² ku???

Yaaa betul sekaliiii, Tolong dimohon Sebelum membaca bab revisian ini, alangkah baiknya, kalian tinggalkan vote untuk bab ini yaaa🤗

Jangan lupa untuk membantu Koreksi bacaan ini dengan segala ketypoan nya,agar bisa dibenarkan❣️

Jangan lupa untuk membantu Koreksi bacaan ini dengan segala ketypoan nya,agar bisa dibenarkan❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Saya dok, saya istrinya!!!"






☆☆☆☆☆

Sore hari itu tepat beberapa menit setelah arsam dan rena menginjakan kaki di kamar hotel mereka. Tepat saat itu satu panggilan terdengar begitu
samar dari handphone arsam.

Mendengar handphone nya berdering, jemari arsam mulai meraih handphone nay lalu pamit kepada rena untuk sebentar mengangkat telfon yang masuk.

●●●●●●●●●●

"Ayaahhhhh, ibuuuu....., nena pulang"

"Gak usah teriak, ayah sama ibu juga gak tuli dek" gadis itu melirik kakanya tak suka di komentari.

Rena keluar menampakkan dirinya lalu berjalan menemui putra putrinya yang baru saja pulang dari wisuda nena. Lain dengan arsam pria itu yang ditunggu² nena malah belum juga terlihat dari pandangannya.

"Bu? Ayah mana? Ko ga keliatan?" Rena ragu, ia takut putrinya akan kecewa dengan penyampaian nya.

Wanita itu mulai menggenggam jemari putrinya erat, menuntun sang putri untuk duduk terlebih dulu. Rena mulai membenarkan duduknya, menarik nafas sekejap lalu dalam menatap putrinya.

Sedangkan nena? Gadis itu bingung bukan main, ia merasa ada sesuatu yang belum ia ketahui, nena dan Aditya saling bertatapan seolah menyakan apa yang tersebenarnya. Gadis itu perlahan meletakkan tas tempat ia meletakkan jubah wisuda biru tua dan tiga yang ia kenakan dari pagi sampai siang tadi.

"Na...Dit....Ayah sudah pulang"

Bingung, terkejut bukan main kala pernyataan itu lolos dari mulut ibunya. Kedua anak rena dan arsam kembali saling menatap.

"Loh ada apa bu?, kenapa mendadak sekali?" Lanjut aditnya berusaha menyeka tangisan adiknya.

"Ayah kalian mendapatkan tugas mendadak dari kementerian pertahanan"

Nena diam, misinya lagi² gagal untuk mendapatkan sidik jari ayahnya secara langsung tak di ambil dari cap an bekas barang apapun. Gadis itu menarik nafasnya sebentar lalu kembali menatap ibunya yang takut jika putrinya akan marah dengan berita ini.

"Bu..? Tidak papa, nena mengerti. Ahya nena belum mandi, mas tolong itu letakan langsung ke apartemen nena ya? Minta tolong "

Seperti yang sudah dibicarakan oleh mereka, nara dan sakya saat di kampus, Aditya mengangguk dirinya lalu pamit untuk pergi mengantarkan bingkisan coklat adiknya ke apartemen nya dulu.

hålla löften [Terbit✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang