18

1.1K 65 11
                                    

Assalamualaikum... Apa kabar?
kita lanjut baca lagi yuk, yang lupa sama alur sebelumnya bisa di baca dulu yaa soalnya aku udah lama gak up, selamat membaca!!
Terimakasih!!!🖤

~★~★~

Baru saja beberapa menit yang lalu dirinya sudah lega karena Gus Azzam tidak menanyakan perihal dirinya pergi. Tetapi malah di bahas lagi.

Alisyah memundurkan langkahnya, sedikit menjauh dari orang di hadapannya itu. Ingin sekali dirinya jujur tetapi takut jika Gus Azzam akan marah lagi kepadanya.

Matanya melirik ke sekitar dengan tangan yang terus bergerak, tidak bisa diam. Mencoba berfikir--- tidak bukan berfikir tetapi berbohong.

Gus Azzam menatap aneh perempuan nya itu. Sebelah alisnya terangkat dan berucap "Kenapa?".

"Ini anu gini lohh.."

Tiba tiba suara ketukan pintu terdengar membuat kedua pasangan itu mengarahkan matanya melihat benda kayu yang di cat berwarna putih, pintu.

"Boleh Ara masuk?" Ucap Ara dari luar kamar.

Pas sekali!.

Kali ini Ara benar benar sangat membantu nya. Alisyah langsung berjalan untuk membuka pintu dan yang pasti melewati Gus Azzam.

"Iya Ra, sebentar.."

Tak lama pintu di buka oleh Alisyah. Kedua mata Alisyah langsung terkunci pada buku buku yang di bawa di kedua tangan Ara.

"Ada apa?" Tanya Alisyah.

Ara menggaruk tengkuknya yang tak gatal, sebenarnya dirinya juga kikuk untuk meminta tolong.

"Ini kak.. Ara boleh minta tolong bantu kerjain matematika gak? soalnya Ara gak ngerti, hehe.." Ucap Ara di akhiri cengengesan.

Alisyah sekilas menatap buku tersebut lalu beralih ke perempuan se pundaknya itu. Sebenarnya dirinya juga tidak mengerti perihal pelajaran perhitungan ini, tetapi jika di lihat dari sisi lainnya Ia akan selamat dari pertanyaan Gus Azzam.

Jadi Alisyah hanya bisa mengangguk mengiyakan dari pada harus berhadapan dengan Gus Azzam lagi. Biarin lahh.. malam ini dirinya harus berkerja keras berfikir untuk perhitungan dari pada harus berbohong lagi.

"Ayo Ra, mau dimana?"

"Di kamar Aku aja Kak" Melihat lampu hijau sudah menyala dengan cepat Ara menggandeng tangan Alisyah dan membawanya ke kamar.

Tak luput dirinya berteriak sebelum jauh dari kamar Alisyah. "Kak Habibie aku pinjem Kak Alisyah nya dulu yaaa!!!"

Yap. Sebenarnya mereka saling menguntungkan.

~★~★~

Tak terasa suara kicauan burung telah terdengar di pendengaran Alisyah. Mata nya perlahan terbuka, tunggu.. kenapa dirinya bisa tidur disini?.

Alisyah duduk, lalu melihat ke sebelahnya terdapat perempuan dengan rambut yang di gerai tengah tidur dengan nyenyak. Dirinya dengan cepat memasangkan hijab instan nya yang sebelumnya di lepas.

GUS AZZAM IN MY LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang