15

224 29 2
                                    


"Serius?  Kamu bilang gitu gak cuma ke Jun pyo?" Menoleh langsung menghadap seul-ha,Tangan kanannya di mulut dengan matanya mebelalak tak percaya mendengar yg seul-ha ceritakan. "W-waah... ".

"Yap", Seul-ha mengangguk dengan pasti. Tersenyum manis menunjukkan gigi layaknya senyum iklan obat gigi.
Tangannya sudah penuh dengan tiga buku Novel barat yg tebal, trailer misteri dan detektif,  tapi masih tetap mencari novel lain di rak-rak novel detektif.

  Seul-ha tak sempat melihat secara langsung adegan dimana jun pyo di tendang sama jan-di, hingga si Malem lead itu mendapat ilham dari mana berpikir kalau jan-di suka sama dia..and want kiss with him, ck.. Ck...Ck... stupid male lead.  Him don't know the heroin not love with him,  but fall in love with him bestfriend.. The second male lead, Sadboy Yoon ji Hoo.

Hana menelpon seul-ha begitu gadis bertopi-- yg kini topi di lepas ditaruh diatas meja perpustakaan SMA Shinhwa---.  Menyelesaikan perkataan nya, memperingatkan jun pyo.  Hana mengajak nya ke perpustakaan SMA Shinhwa yg sedikit murid datangi kecuali kalau ada tes dan ujian,  padahal tidak hanya buku berbagai pengetahuan saja yg ada, tapi juga  banyak banget novelnya, mana dari berbagai negara dan genre. Ini baru perpustakaan SMA,  gimana ama perpustakaan utama academy Shinhwa... Ckckck... Orang kaya mah memang beda eyy. Sayangnya karena jaraknya agak jauh dari SMA Shinhwa--dimana perpustakaan utama terletak dekat dengan kampus Shinhwa--, mungkin kapan-kapan saja Seul-ha dan hana kesana.

"But... Why?" Hana bertanya, dirinya belum mengerti.  "Bukan maksud ngebela---juga gk mau ngebela, tapi yg nyuruh anak-anak lain  ngebully jan-di kan jun pyo, bukan Woobin sama Yi-jung...mereka berdua mah sibuk ama cewek-cewek and party."

Menyudahi membaca sinopsis belakang buku novel detektif barat yg lain yg baru diambil nya, "taruhan", seul-ha menoleh ke hana yg menatap nya, keheranan karena tak mengerti tergambar jelas pada gadis berkuncir berpenampilan feminin dan trendy.
"Mereka menjadikan jan-di taruhan. Ck, Dasar laki-laki suka seenaknya."

"Yaah... itulah laki-laki, hanya karena gender,mereka jadi menganggap diri mereka penguasa jadi seenaknya." "But... My Dad is different, him the hero.  Rela ngalah and dong Everthing to my and my mom".

Melangkah bersama menuju kasir perpustakaan, setelah mengambil beberapa buku pengetahuan dan novel---Hana sepenuhnya hanya novel romantis dan fantasi----.

"Princess daddy",  seul-ha menggeleng pelan kepalanya. Temannya ini memang putri ayah.  Kemarin saja dia diantar ayahnya kesekolah.  Gila,  ayahnya pangkat tertinggi di kemiliteran. Seul-ha sampai tegang, gugup waktu dikenalin hana ke ayahnya. 

Tapi yg membuat seul-ha sedikit bingung...kenapa ayahnya hana mengucapkan terimakasih padanya,seolah seul-ha telah melakukan hal yg sangat berjasa pada keluarga hana.

"Yes, I am." Dengan bangga dan senang Hana mengangguk, memang ia kan.  Seul-ha tersenyum melihat nya.  Sepolos-polosnya geul... Hana lebih murni dan polos nyaris lugu,  hanya lebih fashionable dari geul---meski kadang-kadang karena hana sangat putri desainer dan ketua utama keamanan negara ini.. Memang suka-suka dia mau berpenampilan seperti apa---.

Pertemuan keduanya yg dimulai secara tak sengaja, hanya karena ketertarikan yg sama akan anime mangan komik..hal-hal otaku sebagainya, membuat hubungan pertemanan ini semakin akrab kian harinya. 

Mungkin benar apa yg dokter kang dan yg lain bilang... Tak ada salahnya kalau dirinya melepaskan diri dari belenggunya, dan mulai membuka kembali dirinya untuk pertemanan dan sebagainya... Meski mungkin tak mudah, mengingat.... Ah sudahlah,  semakin dipikirkan hal itu... Yg ada dirinya harus minum obat lagi nanti... Parahnya kalau sampai disuntik lagi, tak ada yg seul-ha takut kan kecuali  benda tajam berujung lancip itu.

Seul Ha_ [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang