Eps 4

187 19 0
                                    

Sooya masih menyandarkan kepalanya dan tubuhnya disamping tubuh Rio yang memeluknya. Mereka masih setia berbaring ditempat tidur

"Jadinya kita selingkuh aja?" Rio sambil mengelus kepala Sooya

"Gue engga akan lepasin Sean sampai dapet kontrak sama Dior, selangkah lagi dia adalah kunci gue dan gue juga engga mau gue sama Sean putus dengan kesalahan ada di gue" Sooya terduduk lalu menatap Rio yang masih berbaring lalu mencium bibir Rio sekilas "Jadi sementara kita gini dulu aja"

Rio tersenyum lalu terduduk. "Apapun yang kamu mau sayang" Rio lalu mencium bibir Sooya cukup dalam

"Btw Rio semalam pas lo bawa gue pulang, Sean kemana?" Sooya

"Hmm dia mabuk, ketiduran di sofa tapi gue tinggal aja" Rio

"Parah lo tega banget" Sooya

"Dia itu CEO, banyak pasti yang peduli sama dia" Rio

"Iya juga sih" Sooya

"Sayang apa kita buat Sean selingkuh biar kalian bisa putus?" Rio

"Sean? Selingkuh? Liat cewek aja dia dingin sedingin salju cuma gue yang bisa naklukin sama..." Sooya

"Sama?" Rio

"Jane! Sekretaris plus sahabatnya, mereka deket banget lagi Sean nurut banget sama dia" Sooya

"Ok"

.

Jane mau bangun tapi susah banget perkara Sean masih meluk pinggangnya sama kepalanya masih ngedusel di pundaknya

"Uuuhhh Sean lo tu udah kaya koala tau engga nemplok mulu dari semalem" Jane mencoba mengangkat tangan Sean "Ini juga emang tangan lo kecil apa? Rasanya gue kaya tidur ditindih badak tau nga!"

"Apa sih sayang pagi2 dumel aja~" Sean mencium leher Jane  dengan mata terpejam lalu tidur kembali, dia masih nyangka itu Sooya

Jane melotot kaget. Mau gimanapun mereka udah dewasa engga bisa lagi lengket sahabatan kaya dulu

"Bangun engga lo!" Jane ambil air minum disebelahnya lalu menumpahkan sedikit ke wajah Sean

"Hah!" Sean bangun terus kaget "Jane! Ko gue tidur sama lo?! Lo perkosa gue ya Jane?!"

Jane emosi terus ambil bantal lalu tutup muka Sean sampai Sean terbaring lalu dibekap "Gue bunuh lo Sean!!!" Jane sambil membekap Sean dengan bantal

"Hah hah hah gila lo hah sekarang psycopath" Sean ngos2an saat bantal dilepas oleh Jane

"Lagian lo udah ngerepotin gue nuduh yang enggak2 lagi!" Jane 

Sean mulai stabil nafas lalu megang kepala sambil meringis "Kepala gue sakit banget Jane hhhaaaaccciiiiiwwww gue juga ko pilek gini"

Jane menghela nafas lalu ikut Sean yang duduk bersandar di headboard. Sean nyandarin kepalanya dibahu Jane yang duduk disampingnya. Jane mengelus kepala Sean

"Ini pasti gara2 lo kebanyakan minum, ko bisa sampe mabuk gini sih" Jane

"Gue ikut kru Vogue ngerayain keberhasilan Sooya" Sean ambil bantal, menyimpannya dipaha Jane lalu berbaring

"Terus ko lo sendirian semalem?" Jane masih memijat kepala Sean yang ada dipahanya

"Kayanya Sooya dibawa pulang sama SoHee managernya, lagian supir dan bodyguardnya nunggu jadi aman tapi lupa bawa gue. Ah iya Sooya, Jane handphone gue mana? Pasti Sooya udah banyak hubungi gue" Sean

"Nih handphone lo, semalem lowbat jadi gue charge" Jane

Nihil. Tidak ada satupun chat atau telfon dari Sooya. Sean menghela nafas lalu menatap Jane sedikit malu "Mungkin dia butuh istirahat" Sean kembali tidur dipangkuan Jane

"Lo juga harus istirahat Sean badan lo panas" Jane

"Iya ini kan istirahat, lo jangan kemana2 ya gini ini aja dulu" Sean memeluk pinggang Jane

"Sean lo tau engga sih ini tuh salah, lo udah ada Sooya bukan hal yang wajar seorang pria tidur dipaha wanita lain dengan posisi udah ada pacar" Jane 

"Sooya tau kita Jane, kita sahabatan dari kecil lagi lo udah gue anggap kakak gue sendiri" Sean "Malah dia bilang salut sama persahabatan kita, beda gender tapi engga pake perasaan"

"Terserah lo deh, tapi jangan sering2 gini kita harus hargain perasaan Sooya" Jane

"Hmm tapi elus ya" Sean mengarahkan tangan Jane kekepalanya

"Jane?" Sean

"Kenapa lagi?" Jane

"Gue mau tidur, lo jangan apa2in gue ya gue cuma punya Sooya" Sean

"Mau gue bekap lagi lo!" Jane

.

Seperti biasa, Sooya pulang ke apart Sean. Dia cari Sean tapi Sean engga ada

"Masa iya masih diresto?" gumam Sooya

Sooya coba telfon SoHee dan kru lain tapi katanya dia engga liat Sean sampai akhirnya Sooya inget Jane 

"Tapi gue engga akan nelfon Jane, ah gue telfon Yeri aja minta no nya Joy" Sooya

Setelah dapat nomor Joy, Sooya nelfon dia

"Hallo dengan Joy-ssi?" 

"Ya ini siapa ya?"

"Aku Sooya model majalah Vogue sekaligus kekasih CEO kamu, Sean"

"Omo! Boleh video call? Aku suka banget sama kamu"

Sooya mutar bola mata malas tapi dia harus fanservice akhirnya mereka vidcall

"Aku mau nanyain Sean, kamu lihat?"

"Ah sajangnim semalem kita temuin mabuk didepan supermarket terus kita tolongin dan dibawa pulang saja Jane"

"Ah begitu, ok thanks"

"eit tunggu! boleh aku screenshoot dulu ya"

.

"Sean tidur sama Jane? Apalagi Sean posisi mabuk, ko gue jadi kesel gini ya denger Sean dibawa Jane padahal ini kesempatan buat nyalahin Sean" gumam Sooya

Wrong ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang