Eps 5

182 22 7
                                    

"Sayang~" Sean meluk Sooya dari belakang lalu cium pundaknya yang terekspos karena memang lagi pakai baju terbuka di apart Sean

"Kamu nginep dimana semalam?" Sooya

"Dirumah Jane, katanya aku mabuk terus dipukuli orang lalu Jane nemuin aku" Sean bersandar manja pada bahu Sooya 

"Kamu tidur sama Jane?" Sooya berbalik menatap Sean

"Iya" jawab Sean dengan wajah polos "Dari dulu kita udah biasa, aku sama dia udah kaya kakak adik"

Sooya mengernyitkan dahinya lalu sedikit menjauh dari Sean 

"Hey kenapa sayang?" Sean

"Kamu ngapain sama Jane?!" Sooya

"Aku engga ngapa2in" Sean

"Tapi kalian tidur bareng ketambah kamu mabuk" Sooya sedikit meninggikan suaranya lalu berjalan mendekati pintu keluar

"Hey hey sayang" Sean mencoba menahan Sooya "Aku sama Jane sahabatan dari kecil, dari bayi karena orangtua kita juga dekat, bahkan aku lebih sering sama keluarga Jane karena keluarga aku sibuk sama bisnisnya, kamu tau itu kan?"

"Tapi tetep aja Sean sekarang kalian udah dewasa engga bisa lagi kaya dulu" Sooya

"Aku engga ngapa2in sayang sama Jane, aku cuma punya kamu dan disana ada orangtua Jane juga engga mungkin kita macam2" Sean

"Jadi kalo engga ada orangtuanya kalian mau macam2?"  Sooya

Sean memeluk Sooya mencoba memberi ketengangan "Aku sayang kamu, aku cuma punya kamu" lalu mencium pucuk kepala Sooya

"Sean aku engga suka kamu terlalu dekat sama Jane" Sooya mendongak menatap Sean

"T-tapi..." Sean

"Ok!" Sooya melepas pelukan Sean lalu berjalan kearah pintu keluar

"Sayang hey" Sean menahan Sooya

"Lepas Sean! Sampai kamu bisa berteman sewajarnya sama Jane atau kalo perlu menjauh aja, engga ada yang murni dari persahabatan pria dan wanita, Sean!" Sooya 

Sean menatap sayu pada Sooya tanpa sepatah katapun, berharap Sooya bisa mengerti

"Sekarang kamu pilih, Aku atau Jane?" Sooya

"Engga bisa sayang, kalian punya tempat yang berbeda" Sean

"Ok, hubungi aku kalo kamu udah buat keputusan!" Sooya keluar, menutup pintu dengan keras meninggalkan Sean yang menatapnya lemah

.

Sooya tiba di gedung Vogue untuk pemotretannya lalu langsung mendatangi ruang pribadi artis

"Keliatannya kamu lagi badmood?" Rio berdiri dibelakang Sooya dan sedikit mencium bahu Sooya

"Diem Rio aku lagi kesal sama Sean!" Sooya

"hm? Kesal? Putusin aja" Rio menjawab santai membuat Sooya menatap tajam Rio

"Aku merasa kesal denger Sean nginap dirumah Jane, iya mereka sahabatan dari kecil tapi aku tetep kesal. Cuma aku yang boleh diliat Sean pas Sean bangun tidur" Sooya

 "Kenapa kesal? Itu tujuan kita kan" Rio kini memeluk Sooya dari belakang dan mencium lehernya

"Shhh Rio diamlah!" Sooya melepas paksa pelukan Rio "Engga tau kenapa aku kaya engga terima ada cewek lain disisi Sean"

"Kamu mulai cinta sama dia?" Rio 

Sooya tidak menjawab dia hanya menghela nafas. "Kamu milik aku Sooya kalopun kamu sama Sean, akan ada aku membayangi kamu selalu" bisik Rio lalu pergi meninggalkan Sooya

Sooya menghela nafas melihat kepergian Rio "Aku sayang kamu Rio tapi kenapa rasanya sesak banget denger Sean sama Jane" gumam Sooya

.

Sean datang dengan wajah angkuh dan dinginnya di perusahaannya dengan kacamata hitam bertengger dihidung mancungnya

Semua karyawan menyapanya namun hanya dibalas deheman oleh Sean. Dia melewati Jane begitu saja yang juga menyapanya

Seperti biasa setelah Sean masuk dipagi hari Jane akan keruangannya memberikan sarapan nasi goreng yang dibuat Jane dirumah untuk Sean

"Sean lo sarapan dulu ini, kali ini spesial gue tambahin sosis" Jane tersenyum dengan gummy smile kebanggaannya

Sean hanya diam tidak menanggapi ocehan Jane. "Hmm gue tau ni pasti minta disuapin, emang lo kalo manja jadi nyusahin gue" Jane sambil mengambil sendok dan mulai akan menyuapi Sean

Satu sendok nasi goreng disodorkan didepan wajah Sean namun Sean menepisnya dengan kasar hingga nasi goreng itu tumpah lalu berdiri menggebrak meja 

"Lo kenapa sih? Datang bulan lo?!" Jane

"Anda ini pegawai kurang ajar ya engga punya sopan santun! Saya ini CEO, panggil saya Mr. Park" Sean berteriak pada Jane

Jane hanya heran kenapa sikap tiba2 berubah seperti ini. "Beresin! Ini ruangan saya!"

"M-maaf Mr. Park" Jane menjawab ragu

"Mau saya pecat kamu?!" Sean kembali berteriak pada Jane

Sooya masuk ruangan Sean lalu buru2 memeluk pinggang kekasihnya lalu tangan satunya mengelus pipinya "Sayang hey masih pagi lho jangan marah2"

"Dia kurang ajar sayang" Sean

"Stt hey" Sooya mencium bibir Sean cukup instens untuk menenangkannya "Kita breakfast yuk"

"Hmm" Sean 

Akhirnya Sooya dan Sean melangkah keluar untuk sarapan meninggalkan Jane yang masih membereskan kekacauan tadi

"Sean kenapa sih? Aneh banget, apa gue buat salah ya?" batin Jane

"Maafin gue Jane, gue cinta sama Sooya gue engga mau kehilangan dia dan gue harap lo mengerti" batin Sean

Flashback on...

"Hallo"

"H-hallo Sooya sayang~ akhirnya kamu angkat juga telfon aku"

"1 menit!"

"apa?"

"1 menit waktu kamu mau bicara apa buruan!" 

"S-sayang aku akan jauhin Jane tapi kamu kembali sama aku ya"

Sooya tersenyum menang mendengar perkataan Sean

.

Wrong ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang