Eps 2

193 20 3
                                    

"Haaa Jane lo udah selesai kerjaannya, cepet juga" Joy

"Gue emang jago sih dalam segala hal" Jane

"Hhh sombong yak! Tapi emang sih termasuk ngejinakin sajangnim" Joy terkekeh

"Lo pikir sajangnim kucing apa dijinakin segala" Jane

"Bukan, tapi singa! Dan lo pawangnya" Joy

"Ngaco! Pawang dia tu Sooya, yang ada dicover majalah Vogue" Jane

"Hah?! Serius lo? Gila gue baru tau padahal gue sering mantengin sosmed lho" Joy

"Sosmednya Mr. Seulgi mulu sih yang lo pantengin" Jane

"Ganteng tau! kenapa sih CEO2 tu pawangnya pada cantik paripurna banget, Mr. Seulgi pacarnya cantik gila2an Ms. Irene eh ini Mr. Park pacarnya model Vogue anjir, Sooya"Joy

"Ya kali CEO ganteng model mereka pacaran sama lo yang modelan kacang kenari" Jane terkekeh

"Gini2 body gue bagus ya coba aja ketemu sama CEO Vogue juga, udah jadi model di billboardnya gue, engga kaya lo cuma setengah meter" Joy

"setengah meter?" Jane

"Tinggi lo cuma setengah meter" Joy tertawa terbahak-bahak, beda dengan Jane sudah mendengus kesal mendengar sahabatnya

Kriiinnngggg~

Joy angkat telfon yang bunyi dimejanya, itu Sean yang telfon

"nona Jane sudah pulang?" Sean dengan nada dinginnya

"S-sudah sajangnim" Joy

"Suruh keruangan saya!" Sean langsung tutup telfon

"Hiiii kayanya dia ngamuk tu engga lo kasih sarapan" Joy bergidik ngeri mendengar telfon dari Sean

"Hhh masa si? Tapi iya sih walaupun gue akrab tetep dia bos gue, gue takut dipecat" Jane

"Yaudah sono lo samperin dulu sebelum dia kesini ntar yang ada gue kena juga" Joy

Akhirnya Jane keruangan Sean. Perlahan ia ketuk dan buka pintu ruangan. Terlihat Sean yang membaca dokumen sambil mengerutkan keningnya dengan wajah mode serius

"M-maaf sajangnim anda memanggil saya?" Jane tertunduk

Sean mendongak menatap Jane "Pertama Saya minta jadwal saya besok! Kedua harusnya setelah mengantar dokumen kamu menghadap saya! Laporan! Bukan ngegosip sama Joy!"

"Maaf sajangnim" Jane. Walau bagaimanapun Sean tetap atasannya, Jane menghormatinya

"Buatin kopi sama pancake-nya sekali" Sean

"P-pancake?" Jane

"Iya gue mau pancake, lo buatin Jane~" Sean mulai meneduh dan pasang wajah manja

"Kenapa engga beli aja sih? Repot tau buat pancake" Jane protes

"Lo lagi dihukum karena tadi pagi engga kasih gue sarapan makanya sekarang gue mau pancake!" Sean

"Hhhh ok ok gue buatin sekarang, lo tunggu sini!" Jane 

"Jangan lama2 yaa bakpau-ku" Sean menyandar manja ke bahu Jane. Entah kenapa tiba2 jantung Jane berdegup lebih cepat

Jane menghiraukan debaran jantungnya dan memilih langsung pergi kedapur kantor. Ternyata disana sudah ada salah satu karyawannya menyiapkan adonan pancake tapi Sean minta Jane saja yang memanggangnya

.

"Ah ternyata kalian sangat cocok dan dekat, jika seperti ini tidak akan sulit membangun chemistry antara kalian" Mark, manager Vogue

Wrong ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang