Eps 6

176 20 5
                                    

"Melamun lagi?" Sooya memeluk pundak Sean dari belakang yang duduk melamun di balkon apartnya. Sejak menjauh dari Jane Sean sering melamun karena merasa bersalah telah berubah kasar pada Jane

Sean tersenyum mendongak menatap Sooya "Gapapa sayang~ cuma mikirin kerjaan aja, sini kamu" Sean menarik Sooya untuk duduk dipangkuannya

"Jangan terlalu dipikirin, relax aja nanti kamu sakit" ucap Sooya yang duduk dipangkuan Sean sambil mengusap kepala belakang Sean

"Iya sayang makasih ya muaaacchh aku sayang kamu, sayang banget" Sean memeluk pinggang Sooya yang duduk dipangkuannya lalu menciumi lengannya

"Haha udah sayang geli ih" Sooya mengalungkan lengannya di leher Sean "Sayang besok aku ke Gwangju ya ada pemotretan tema outdoor"

"Hmm gitu, sama siapa?" Sean

"Sama Rio, sama SoHee juga ko" Sooya

"Kamu dekat ya sama Rio akhir2 ini" Sean

"harus dekat sayang kan dia fotografer aku jadi biar chemistry kita kebangun, pengaruh lho ke hasil fotonya" Sooya

"Kamu kan udah cantik foto gimanapun pasti hasilnya bagus" Sean

"Engga gitu sayang kalo untuk cover majalah harus pake chemistry" jelas Sooya membuat Sean menunduk dengan ekspresi sulit diartikan "Kamu cemburu ya?" Sooya sambil menangkup kedua pipi Sean lalu membawanya agar menatapnya

"Hmm aku cuma agak risih kamu dekat2 Rio dia keliatannya tertarik sama kamu, kamu cuma milik aku" Sean

Sooya mencium bibir Sean sekilas lalu tersenyum "Emang kapan aku pernah berpaling dari kamu hurm?"

Sean mengangguk lalu tersenyum. "Tidur yuk udah malem" Sooya

"Cuddle yah" Sean

"As you wish" Sooya

.

"Sean sekarang jarang kesini ya Jane tumben, dia sehat2 aja kan?" mommy Kim duduk di kursi makannya sedang mengupas buah

"Sean sibuk mom" Jane yang sedang cuci piring

"Tapi dia sehat kan Jane? Mommy liat juga kamu jarang masak nasi goreng lagi kalo pagi buat Sean" 

"Iya sekarang di kantor ada sarapan gratis jadi engga perlu dibawain lagi" bohong Jane, dia engga mau mommynya tau Sean berubah

"tapi ko kamu masih sarapan dirumah?" 

"Hmm aku kan mau makan masakan mommy" Jane

.

Sean datang kekantor. Didepan ruangan dia ada Jane yang duduk ditempat kerjanya, ya meja kerja Jane memang didepan ruangan Sean

"Pagi Mr. Park" Jane berdiri lalu membungkuk sopan pada Sean

Sean sebenarnya engga mau keadaan ini. Hatinya meronta-ronta pengen manja2 sama Jane kaya dulu walaupun diomelin mulu "gue kangen sama lu Jane" batin Sean

"Ekhem, ya pagi" Sean dengan wajah dinginnya "hmm J-jane"

"I-iya sajangnim" Jane

"Buatkan saya kopi" Sean berlalu keruangannya

.

Toktoktok

"Masuk"

Jane masuk perlahan keruangan Sean. Dia menyimpan kopi buatannya dimeja Sean yang sama sekali tidak menoleh pada Jane

Jane masih berdiri disamping meja Sean. "Apa lagi?" Sean "Keluar!"

"S-sorry Sean tapi gue ada salah ya sama lo? Please Sean kasih tau gue, gue minta maaf kalo salah tapi jangan gini dong, lo temen baik gue" Jane dengan muka memelas dan mata berkaca-kaca

Hati Sean mencelos melihat Jane begitu tapi dia ingat janjinya pada Sooya

"Keluar!" Sean

Jane pasrah, dia keluar dari ruangan Sean dengan lemah

"Sorry Jane, gue juga kangen banget sama lo. Kalo lo tau alasan gue lo pasti mengerti" batin Sean

.

Jane pulang lembur malam hari. Dia pergi ke halte untuk menunggu bus

Bus datang sekitar 10 menit lagi. Jane memutuskan untuk ke supermarket membeli cemilan dan minum untuk di bus nanti

"Sayang mau ini ya" 

Samar2 Jane mendengar suara seorang wanita yang dia kenal. Dia menoleh kearah sumber suara, ya wanita itu Sooya bersama pria

"Aah Sooya sama Sean? Eh ko..." Jane melihat Sooya dari kejauhan

Rio merangkul pinggang Sooya dengan posesif dan mereka bercakap-cakap dengan penuh bahagia 

"Mau apa lagi?" Rio

"Kopi, cemilan sama permen ya sayang" Sooya

Rio mencium pipi Sooya "Apapun yang kamu mau"

"Ko Sooya sama cowok lain? Apa dia udah putus sama Sean? Oo jadi Sean marah2 mulu gegara putus cinta?" gumam Jane

.

"Tumben pagi2 kesini" Sean memeluk Sooya dari belakang yang datang kekantornya

"Kangen kan kemaren engga pulang ke apart" Sooya berbalik balas memeluk Sean

"Aku juga kangen" Sean mencium bibir Sooya. Mereka berciuman cukup lama hingga...

toktoktok

"Hhh ganggu aja!" Sean masih memeluk Sooya

"Buka dulu Sean mungkin penting" Sooya

"Masuk"

Jane masuk membawa beberapa dokumen. Dia sedikit menunduk karena posisi Sean kini berpelukan dengan Sooya

"Sajangnim ini dokumen yang harus ditandatangani" Jane

"Simpan aja, saya sibuk" Sean masih memeluk Sooya dan menyandarkan kepalanya dipundak Sooya 

"Mereka engga putus tapi semalem Sooya? ah kurang ajar Sooya, Sean lo diselingkuhin gimana gue kasih taunya" batin Jane

"Udah sana keluar!" Sooya

"I-iya permisi"


Wrong ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang