Eps 13

241 31 1
                                    

"Mau apa lagi kamu kesini?! Masih punya muka kamu" daddy Kim

"Dad please dengarin aku dulu aku bisa jelasin semuanya" Sean

"Jelasin apa?! Jelasin kalo kamu memang brengsek?!" bentak daddy Kim

"Dad please seengganya izinin aku bicara sama Jane" Sean

"Kamu mau menambah rasa sakit lagi sama Jane?!" 

"Dad" Jane keluar menghampiri daddynya yang sedang bicara dengan Sean "Biarin aku bicara sama Sean"

Sean menghampiri Jane dan menggenggam tangannya "Jane makasih Jane tapi lo harus dengarin gue dulu"

"Sean" Jane melepas genggaman Sean "Jadilah pria yang bertanggungjawab, didalam perut Sooya itu ada anak lo, anak kalian! Lo mau nanti anak lo jadi anak yatim? Lo benar2 engga punya hati kalo lo mau buang Sooya gitu aja setelah lo rusak dia"

"No Jane" Sean menggeleng lalu menoleh ke arah mobilnya. Tak lama keluarlah Sooya. "Apa lo kesini cuma mau bilang tanggal pernikahan kalian?" Tanya Jane dengan mata sedikit berkaca-kaca

Sean menatap Jane sayu, dia menggeleng pelan "Jane~"

Jane menghapus airmatanya yang jatuh "Gue ikut seneng, semoga kalian bahagia" Jane berlalu masuk namun sebuah tangan menahannya "Apalagi sih Sean--" omongan Jane terputus kala ia melihat bukan Sean yang menahan tangannya

"Gue Rio, maaf lancang megang tangan lo" Rio melepaskan tangan Jane

"Ini apa maksudnya Sean?" Jane

"Boleh kita masuk buat jelasin semuanya?" Sean

Flashback On...

"Sooya tunggu!" 

"Rio?" Sooya

"Kenapa sih lo masih ngejar2 Sean? Dia udah bahagia sama Jane please jangan lo rusak kebahagiaan mereka. Ada gue ayah dari bayi yang dikandung lo" Rio meraih tangan Sooya lalu ia genggam "Kita bangun keluarga kita yah"

"G-gue cinta sama lo Rio tapi gue ngerasa salah sama Sean udah mengabaikan dia selama ini makanya gue mau nebus kesalahan gue dengan balikan sama dia dan memberikan semua perhatian gue buat dia, tapi hanya dengan cara ini gue bisa balikan sama dia" Sooya 

"Dan meneruskan perselingkuhan kita?" Rio 

Sooya hanya terdiam menunduk. "Itu juga salah Sooya, untuk menebus kesalahan kita bukan harus dengan membuat masalah baru kaya gini"

"Terus kita harus gimana?" Sooya

"Kita temuin Sean ya kita minta maaf sama dia sama Jane juga lalu kita menikah dan bangun keluarga kita, kita besarin anak kita" Rio

"Apa kamu akan sebaik Sean nanti ketika aku nikah sama kamu? Saat hamil besar aku akan berubah, badan aku engga bagus lagi dan aku akan manja banget, cuma Sean yang bisa menerima itu" Sooya

Rio tersenyum lalu menggeleng "Aku akan selalu menjaga kamu, manjain kamu, jadi suami dan daddy yang baik buat kamu sama anak kita, apa kamu tega nanti pas dia lahir ternyata daddy nya bukan daddy kandungnya" Rio mengusap perut Sooya

Sooya akhirnya luluh dan menerima Rio 

.

"Mau kalian?! Belum puas kalian hancurin hidup gue?!" Sean

"Sean gue kesini mau minta maaf sama lo sekalian mau jelasin semuanya" Rio

"Cukup! Jelasin apalagi! Lo udah ambil Sooya, dia juga udah hancurin gue sama Jane! Pergi kalian" Sean hendak menutup pintu apartnya

"SEAN PENJELASAN KITA KALI INI BISA BUAT LO BALIKAN SAMA JANE!!" teriak Rio karena Sean menutup pintu tapi sontak dia buka lagi

"Lo seirus?" Sean

"Anak yang dikandung Sooya itu anak gue, benar lo engga pernah lakuin itu sama Sooya tapi dia lakuin sama gue" Rio

"Apa benar Soo?" Sean

"Benar Sean maaf gue selingkuhin lo tapi mungkin dengan cara ini gue bisa nebus kesalahan gue sama lo selama ini" Sooya

"Ayo kita kerumah Jane!" Sean

Flashback Off..

"J-jadi itu bukan anak Sean?" Jane

"Bukan ini anak Rio" Sooya menghampiri Jane dan duduk disebelahnya "Jane tolong maafin gue"

"Gue juga minta maaf atas semuanya sama lo dan Sean juga tuan dan nyonya" Rio

"Apa yang kalian lakukan itu fatal tapi itu semua kembali ke Jane, kalo dia maafin kita juga pasti" daddy Kim

"Aku maafin" Jane "Tapi ada syarat"

"Apa itu jane?" Sooya

"Lo udah mau jadi ibu lo harus baik dan jaga anak lo" Jane

"Pasti itu pasti, makasih Jane" Sooya "Sean?"

"Kalo Jane maafin gue juga dan lo Rio" Sean

"Makasih Sean, apa kita bisa berteman?" Rio

"Of course, kalo kalian baik apa salahnya kan" Sean beralih menatap Jane "Kita jadi nikah kan?"

Jane tersenyum jahil lalu menggeleng "Ogah!". Sean tertawa lalu memeluk Jane dan menciumi pucuk kepalanya "Bodo amat tetep aku nikahin"

Semuanya pun tertawa termasuk mommy dan daddy Kim

.

"Aku ganteng engga?" Sean yang sedang dirapikan bajunya oleh Jane diapart karena mereka akan menghadiri pernikahan Rio dan Sooya

"Engga lo jelek!" Jane

"Eh engga boleh lo-gue dong kan kita udah mau nikah" Sean

"Terus apa? aku-kamu gitu ogah ah clingy banget" Jane

"hubby-wifey" Sean cengir

"What?!" Jane tapi Sean langsung cium bibir mungilnya "Ih maen nyosor aja lagi!" Jane

"Kalo engga manggil hubby-wifey aku cium lagi nih" Sean

"Iya iya hubby..." Jane

"Ko nurut? Emang engga mau ya hubby cium?" Sean memasang wajah memelas

Jane memutar bola matanya malas lalu beranjak pergi. Sean mengejarnya dan langsung memeluk Jane dari belakang "Makasih yah"

"Makasih buat?" Jane

"For everything" Sean membalikkan tubuh Jane agar menatapnya dan masih memeluknya "Makasih udah selalu ada, pilihan aku emang salah ke Sooya that's a wrong choice but aku bersyukur sekarang ada kamu"

"Engga boleh bilang gitu, kita engga boleh menjelekkan orang yang pernah buat kita bahagia. Katanya udah maafin Sooya jadi udah dong jangan dijelekkin lagi" Jane

"Iya sayang, kamu terbaik aku sayang banget sama kamu pengen cepet2 jadi suami kamu uuuhhh 1 bulan kaya setahun rasanya" Sean menciumi hampir seluruh wajah Jane 

"ya ampun hubby stop... aku jadi takut" Jane

"Eh takut kenapa wifey?" Sean

"Kamu jadi temen aja manjanya engga ketulungan apalagi jadi suami uuuuhhhh pecah kepala aku deh" Jane

"Hehe engga dong hubby akan jadi suami siaga yang selalu manjain wifey ini" Sean "Wifey mau susu dulu dong" Sean merengek sambil bergelayut bersandar di pundak Jane

"Tuh kan baru sedetik bilang mau siaga ini kumat lagi manjanya" Jane

"Hehe dikit wifey buat ganjel laper ini ayo dong aku minta susu~" rengek Sean

"hhh iyaiya tunggu sini aku ambilin dulu didapur sekalian dipanasin! Tunggu sini jangan kemana2!" Jane

Sean cuma angguk2 sok paham



Wrong ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang