Dengan kondisi sakit. Donghae tetap kerja.
Pagi pagi Donghae udah kerja dijalanan. Dengan rajin ia menyapu jalanan.
Ditengah panasnya terik matahari. Meski masih pagi.
Nyut-kepala Donghae berdenyut sakit iapun menggenggam erat sapu ditangannya. Wajahnya agak pucat.
"Nggak Donghae. Kamu nggak boleh sakit. Jangan lemah"ucap Donghae sendirian.
Tak lama kemudian ada sebuah mobil mewah melintas disamping Donghae. Sipemilik mobil menurunkan jendela mobilnya kemudian melemparkan botol air kearah Donghae secara sembarangan.
"Akh"ringis Donghae.
Mobil itu pergi begitu saja. Wajah Donghae jadi basah karena terkena botol minuman itu.
Siangnya Donghae membersihkan toilet disebuah perusahaan. Donghae memiliki beberapa pekerjaan Part time demi kebutuhan hidupnya.
Saat membersihkan kamar mandi. Lagi lagi kepalanya berdenyut sakit.
Bruk-Donghae duduk dekat toilet saking udah nggak kuatnya menahan rasa sakit sebagian kepalanya.
Kyuhyun kesana kemari mencari keberadaan Donghae. Ia mencemaskan Dongsaengnya.
Malam harinya Donghae kembali kerja diCaffe. Giljun menyerahkan dua cangkir kopi kepada Donghae pesenan pelanggan.
"Tolong antar kopi ini kemeja nomor dua belas ya Hae"ucap Giljun.
Giljun menaruh dua buah cangkir kopi diatas nakas ditangan Donghae.
"Ne"ucap Donghae.
Donghaepun mengantar kopi tersebut. Sebenarnya Kyuhyun berada didalam Caffe itu juga dan dari kejauhan memandang Donghae.
Tangan Kyuhyun terkepal disamping. Dia ngeliat Donghae menyimpan beban dalam benaknya seorang diri.
"Donghae"sapa Kyuhyun.
Dengan sengaja Kyuhyun berdiri dibelakang Donghae. Donghaepun membalikkan tubuhnya kearah Kyuhyun.
Donghae bungkam. Pandangan matanya memburam.
"Kyu. Kyuhyun Hyung"gagap Donghae.
Bruk-Donghae ambruk dalam pelukan Kyuhyun.
Kyuhyun paniknya luar biasa.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Donghae story's
FanfictionTerlahir cacat hingga tak diakui oleh keluarga sendiri bukankah itu menyakitkan?