Tahun 2018.
Pada pagi hari dengan langit cerah seperti hari biasanya, semilir angin menyejukkan embun embun menempel pada dedaunan, aktivitas rutin para warga lakukan di pagi hari ini.
Hari Senin adalah hari sibuk se dunia, semua orang orang melakukan aktivitasnya masing-masing entah itu sekolah, bekerja, bersih bersih rumah, di pos ronda depan Kontrakan Mpok Salamah beberapa pria pengangguran berkumpul di sana sembari menikmati kopi dan merokok.
Persetan dengan Hari Senin, tidak penting bagi mereka.
Seorang gadis berkuncir dua sendirian menaiki sepeda nya, mengenakan seragam sekolah dengan rapih dan tas berada di depan ranjang sepeda. Beberapa orang menyapa gadis itu dan dengan senang hati menyapa serta melambaikan tangan.
Tapi akibatnya sepeda yang di kemudikan nya menjadi oleng ke kanan dan ke kiri dan beruntung gadis itu kembali menyeimbangkan posisinya dan tetap mengayuh sepedanya sampai tujuan nya benar benar tiba.
Salah satu penghuni Kontrakan Mpok Salamah dua kakak beradik yang kini sedang sibuk mondar mandir mengambil dan mencari sesuatu barang yang amatlah susah di cari. Krishna dan Deva sibuk mencari barang barang milik mereka sendiri.
Deva beberapakali mencari benda yang di carinya dengan membuka lemari pakaian miliknya walau sudah tahu kalau barang di carinya memang tidak ada.
"Kakak! Kakak lihat tempat pensil Deva nggak?" Tanya Deva pada Krishna yang berada di dapur.
Krishna yang sudah menemukan barang yang di carinya langsung menoleh kearah sang adik, "nggak, kakak nggak lihat" jawab nya sembari mengedikkan bahu meninggalkan Deva menuju dapur.
"Coba cari betul betul, di lemari, di tas atau di samping televisi itu barang kali kamu ngeletakin di sana" saran Krishna pada Deva.
Sesuai dengan saran kakak nya Deva pun mencoba mencarinya, di lemari walau dicari berkali kali tidak ada, di tas pun memang benar benar tidak ada dan untuk di sisi samping televisi barangkali saja apa yang dikatakan kakaknya benar jika ia meletakkan nya disana jadi dia memilih untuk mencoba mencarinya.
Ketemu. Deva menghela nafas lega sembari mengelus ngelus dada nya, benda yang barusan ia temukan itu kini sudah ada di tangan nya segera ia mengambil tas nya untuk memasukan nya agar tidak kembali hilang.
Di depan kontrakan terdapat seorang gadis dengan menuntun sepeda nya, kebetulan ada Mpok Salamah yang lagi bergosip dengan ibu ibu sebelah. Dia berusaha untuk memanggilkan Mpok Salamah yang telah hebohnya menyebarkan gosip tetangga depan.
Dengan pelan mencoba memanggil tapi tak di gubris.
Salah satu ibu ibu yang berkumpul dalam grub gosip ini segera menghentikan dan menyuruh Mpok Salamah berbalik untuk melihat gadis yang di belakang.
"Mpok, ada yang manggilin Mpok tuh"
Mpok Salamah berbalik dan tersenyum menatap gadis manis yang ada di depan nya.
"Ehh.. ada nok Fani, mau nyariin Deva ya?"
Gadis yang bernama Fani itu membungkukkan badan nya hormat lalu menegakkan punggungnya kembali, "iya Mpok, Deva belum berangkat kan?"
Mpok Salamah menunjukan salah satu kontrakan berjejer dengan jempolnya, "masih ada orangnya, kesana aja Deva" perintah Mpok Salamah pada nya.
"Makasih ya Mpok" Deva kemudian bergegas menuju kontrakan yang di tinggali Deva dan kakak nya.
"Sama sama, ayo ibu ibu lanjut gosipnya ya"
Fani berjalan menuju kontrakan teman nya.
Deva saat ini sedang memakan sarapan nya, sarapan seadanya dan ala kadarnya yaitu Mie Instan dengan Telur Mata Sapi buatan nya. Masing masing mereka memasak Mie untuk diri mereka masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
[D E V A]🌷 Tamat
FantasySeorang gadis bernama Deva Liana yang tinggal bersama dengan kakak nya. Kedua orang tuanya meninggal dunia pasca kecelakaan enam tahun silam yang membuat mereka harus tinggal berdua. Sang kakak harus membanting tulang demi bisa menghidupi keduanya...