Part 11: Berubah?

101 19 2
                                    

Tahun 2018

Tiga bulan berselang setelah UTS kini mereka sedang melaksanakan UAS singkatan dari Ulangan Akhir Semester. Jadi mereka harus serius mengerjakan ulangan mengingat ini sudah akhir dari semester satu. Nilai mereka akan dimasukan ke dalam rapor jadi bersungguh-sungguh mereka mengerjakan.

Akhir akhir ini Deva jadi kepikiran kakanya, semua teman nya memperhatikan Deva bahwa ada yang salah dengan Deva saat ini. Gadis itu nampak seperti pendiam dari biasanya yang lumayan cerewet, nilai harian nya yang merosot hingga Bu Malin menanyakan nya.

Ada masalah yang membuat Deva menjadi seperti ini. Fani juga bingung kalau di tanya walau dia yang memiliki hubungan dekat dengan nya. Deva juga tidak bilang dan mencoba mengalihkan ke topik lain, namun akhir akhir imi hubungan mereka semakin menjauh.

Deva yang menyendiri dan tidak mau di dekati, berangkat sekolah sendiri dan juga pulang sekolah ia sendiri lagi. Beberapakali upaya Deva yang mengajaknya tapi dia menolak, dia memilih berjalan kaki.

Hubungan nya semakin jauh, teman teman mulai tidak mempedulikan Deva dan sibuk masing masing, Fani sebagai teman dekatnya dari kelas satu sampai kelas akhir dia berusaha untuk dekat dan mengajak Deva bermain.

Terakhir kali Deva dekat dengan Fani setelah dua hari ketika mereka mengikuti kakaknya kencan, sebelumnya gadis itu merasa puas ketika berhasil menguping pembicaraan mereka tapi keesokan harinya, Deva seperti sosok yang tak di kenal oleh Fani.

Gadis pendiam, pemurung, selalu sendirian. Di kelas ketika semua murid sedang beristirahat keluar hanya Deva sendiri didalam kelas sembari melihat buku. Fani tak tahu harus apa dalam upaya membujuknya, dia sudah tidak mengerti lagi.

Sosoknya misterius, Fani seperti bersebelahan dengan orang yang baru saja dikenal, perasaan canggung menyelimutinya. Kalau bicara yang awalnya suka ceplas ceplos kini ia berhati hati seperti orang yang baru saja dikenal, harus mesti menjaga omongan dan perasaan.

Bu Malin jadi khawatir, yang dia harus lakukan adalah bertemu dengan kakaknya, tapi dia tahu kalau kakak dari Deva itu sedang bekerja. Jadi mungkin yang Bu Malin bisa lakukan meminta nomor kakaknya dan juga Bu Malin repot repot untuk datang ke Kontrakan nya pada hari libur demi bisa menemui Krishna.

Untuk nilai rapor, rapor akhir semester nilai Deva mendadak turun bahwa di bawah rata rata. Orang yang ada di kelas termasuk Bu Malin sendiri bisa di lihat bagaimana kecewa nya Krishna sebagai seorang kakak. Ia buru buru pergi dari sekolah dan menuju ke kontrakan---rumah---

Adik nya itu sedang mandi sekarang, dia tidak bisa cepat langsung memarahi nya sekarang. Adik nya dulu yang selalu mendapatkan nilai terbaik tapi kini di rapat satu semester nya mendapatkan nilai rendah.

Begitu adiknya keluar dari mandi secara sengaja atau tidak sengaja Krishna menampar wajah Deva dengan keras.

Plak.

Deva terkejut bukan kepalang, ia melihat wajah kakaknya yang memerah. Krishna terlihat menyeramkan ketika sedang marah sekarang, dia yang selalu sabar dan memaklumi kini seperti Deva tidak mengenal sosok nya yang dulu. Ini bukan kakak Krishna yang dikenalnya, kakak yang dikenalnya adalah orang paling sabar di dunia.

Dengan bentakan yang keluar dari bibirnya itu membuat Deva bergetar menahan tangis. Di bilang Deva orang yang pemalas tidak mau belajar mentang mentang ia tidak pernah mengawasinya dengan seenak hati dia bermain dan meninggalkan belajar.

Krishna yang memarahinya dengan kasar, anak yang tidak perngertian katanya, ia lelah bekerja seharian untuknya demi membiayainya terutama sekolah tapi hasilnya benar benar membuat ia kecewa. Deva tidak bisa membahagiakan kakaknya sama sekali.

[D E V A]🌷 TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang