Part 10: Jalan Jalan Malam

102 19 1
                                    

Tahun 2018

Sunyi nya Malam di sertai dengan suara Jangkrik yang merdu. Penghuni Kontrakan Mpok Salamah semuanya sepi terkecuali gadis itu yang keluar malam sembari bersenandung menatapi Bulan Purnama. Sendirian dia berada di Kontrakan tanpa di temani oleh kakaknya.

Ternyata malam dia memiliki jadwal kesibukan nya sendiri, Kakak nya sering pergi malam untuk berkencan dengan kekasih nya. Menjalani hubungan yaitu teman lalu, hubungan persahabatan mereka berdua berjalan selama dua bulan.

Krishna menjelaskan semuanya pada sang adik, bagaimana dia berhasil menembak--- atau melamarnya menjadi seorang kekasihnya. Radha yang ternyata memang dari dulu suka kepada nya. Intinya adalah sama sama suka.

Mereka merasakan yang sama.

"Jadilah pacar ku"

Radha menyetujuinya, dia merasa tidak akan menyangka jika seseorang yang ada di depan nya menembaknya. Lelaki tampan, macho bak Binaragawan, baik hati. Apa sih yang tidak untuk Krishna, tampaknya ia adalah orang yang bertanggung jawab.

Terbukti dia menceritakan adiknya ketika Radha bertanya, adik kesayangan nya. Radha jadi ingin bertemu dengan adik nya ketika lelaki itu terus menjelaskan. Dengan kekehan pelan bahwa ia mirip dengan Krishna namun dalam versi anak perempuan.

Pertamakalinya mereka melakukan kencan pertama, Krishna mengajak Radha untuk berkencan di sebuah restoran. Restoran biasa dan menu makanan dengan harga yang wajar, kalau di warung Bakso atau Mie Ayam seperti tempat berkumpul ia dengan teman teman nya rasanya kasihan dengan Radha.

Dilihat darimana pun Radha seperti bukan gadis sembarangan, di lihat dari penampilan nya lebih seperti orang menengah keatas. Jadi Krishna takut jika gadis itu akan malu di bawa ketempat tempat seperti itu.

Tapi bagi Radha sendiri itu tidak masalah, terserah Krishna mengajaknya makan dimana. Di warung warung semacam Bakso dan Mie Ayam itupun tidak masalah hanya mungkin Krishna yang takut kalau Radha akan malu.

Rekomendasi tempat kencan yang cocok adalah di restoran, di cafe, jalan jalan ke Mall. Enaknya kalau kencan dalam agenda mengobrol lebih cocoknya di restoran restoran. Krishna sering melihat film-film Holiwood tentang sepasang kekasih berada di restoran.

Restoran yang terasa sunyi hanya di iringi musik Biola dan Piano, namun hal itu tidak akan terjadi di restoran ini. Kebisingan yang terdengar membuat suasana sepi tercipta membagikan dua pasangan ini untuk berbicara dan merasakan momen romantisnya sendiri.

Sejujurnya bingung sama sekali, memulai percakapan pertama. Mereka sama sama canggung, mungkin yang pertama adalah Radha yang bertanya, tentang bagaimana dia di tempat kerja dan teman teman nya juga.

Gadis itu mengagumi reekan kerja Krishna yang bernama Kiera. Gadis tomboy yang selalu dianggap laki laki atau siluman. Radha tertawa mendengarkan nya, suaranya bisa berat seperti laki laki dan ringan seperti perempuan. Krishna bercerita bahwa perempuan itu bisa membanting orang yang menganggu nya dalam sekejap.

Tidak ada yang berani menganggu Kiera namun sebaliknya mereka merasa ketakutan akan sosoknya tersebut. Bukan sembarang perempuan yang bisa di ganggu. Jauh berbeda dengan Radha yang sering di goda oleh laki laki berandalan yang di temui di jalan.

Setiap ia jalan dia akan di goda oleh pria hidung belang. Dengan kata kata yang tidak pantas membuat Radha berlari ketakutan.

Dilihat dari segi penampilan nya dia pernampilan sewajarnya saja. Memakai jaket dan celana panjang bukan berpakaian aneh yang menimbulkan hasrat lelaki. Dia berpenampilan sewajarnya saja.

Mungkin hanya satu, cantik.

"Karena kamu cantik jadi kamu sering di goda" kata Krishna apa adanya.

Wajah Radha memerah, tapi memang benar apa adanya. Radha memang cantik, sopan, lemah lembut. Berbeda dengan perempuan lain kebanyakan, memakai baju yang memperlihatkan lekuk tubuh. Gaya bicara mereka yang kasar dan blak blakan tidak sopan sama sekali.

[D E V A]🌷 TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang