Part 18: Lulus

101 19 1
                                    

Tahun 2019

Tryout berlalu dan kemudian di susul dengan Ujian Nasional kini Deva membatasi waktunya untuk sepenuhnya belajar, tidak ada yang namanya main hp atau drakor, yang ia fokuskan sekarang adalah belajar untuk menghadapi kelulusan nya.

Ponsel di gunakan jika ada hal yang penting seperti ketika kakaknya berada di luar dan meminta bantuan nya itu baru di perlukan.

Krishna tidak selamanya bisa mengawasi Deva terus, dia juga bekerja sampai sore dan hanya ada malam di rumah untuk mengawasi adiknya belajar.

Memang hanya ada tiga mapel UN, Bahasa Indonesia IPA dan juga Matematika. Yang tersulit dari yang tersulit adalah Matematika.

Mimpinya dia ingin mendaftar di sekolah Negri di kota yang merupakan sekolah favorit walau sebetulnya murid dengan nilai rendah pun tentu bisa masuk dengan zonasi. KTP dan alamat KK di kota jadi dengan mudah mungkin bisa masuk ke SMP Negri.

Walau tidak mudah dan memiliki ribuan pesaing, tapi katanya walau nilai rendah tetapi alamat domisili yang dekat dengan SMP Negri Kota sudah pasti akan di terima.

Krishna menghentikan acara kencan nya setelah ia harus mengawasi adiknya untuk belajar, bukan untuk memutuskan hubungan lebih cepat tapi sementara waktu ini mereka tidak lagi pertemuan saat malam.

Dia telah lama mengenal perempuan itu jadi dia tahu seperti apa Radha itu, Radha memakluminya dia tidak marah ataupun ngambek karena sementara ini ia tidak diajak kencan. Maksud dari Krishna itu baik dan dia yakin bahwa kekasihnya itu tidak akan menipunya, pria baik hati itu tidak akan menipunya sama sekali.

Deva melaksanakan ujian kelulusan itu selama 3 hari berlangsung. Satu mata pelajaran satu hari jadi agar tidak berat menghafalkan nya berbeda pada saat ujian dengan mata pelajaran yang sampai 2 atau 3. Dengan ini mungkin bisa Deva dengan menghafal materi tanpa perlu otaknya membagi antara dua materi pelajaran yang berbeda harus ia ingat dan pula ia hafalkan.

Demi mendapatkan nilai terbaik, berkat usaha dan doa dia yakin pasti dia akan mendapatkan nilai terbaik.

Pada saat ujian berlangsung soal ujian nya memang sulit terutama pada Matematika yang ia tak pahami, ia mengerutkan keningnya dan mencoba mencari segala cara untuk ia bisa mengerjakan ujian yang begitu sulitnya.

Usaha tidak akan mengkhianati hasil, dia percaya itu bahwa ia bisa mengerjakan soal sesulit apapun itu, Deva percaya itu.

Setelah ujian nasional yang berlangsung selama tiga hari itu kemudian libur panjang dan berangkat seinginan nya. Deva sudah bebas dari waktu belajarnya yang mengikatnya dan seperti biasa gadis itu bisa bermain sepuasnya bersama dengan Fani seperti biasa atau menganggu Kanha yang sedang berlibur.

Tentang ujian yang mereka berdua hadapi begitu sulit, tapi tidak akan berarti jika dibanding bandingkan Ujian Nasional SMP atau SMA. Kanha bercerita betapa perjuangan Kanha dengan otak kecilnya itu sampai pada akhirnya mendapatkan nilai rendah.

Usaha tidak mengkhianati hasil ini mungkin tidak berlaku bagi nya, dia sudah berusaha upaya untuk belajar sampai otaknya tertumpuk oleh materi. Dia kalah dengan teman teman sebayanya yang bisa mendapatkan hasil terbaik.

Pengalaman nya yang membuat ingat akan di pukul dan di sabet berkali kali ketika ia hampir dinyatakan tidak lulus pada saat SMA, ia yang terancam akan kejar Paket C ketika tidak lulus.

Selebihnya Kanha tidak mau bercerita sama sekali dan mengganti topik lain. Seperti rencana mau daftar dimana dan juga liburan lebaran nanti akan dimana untuk mengganti topik Ujian Nasional, padahalkan yang memulai itu Kanha dulu bukan mereka berdua.

Untuk liburan rencana liburan masing masing adalah menuju ke kampung, Fani bersama dengan kakaknya akan pergi menuju ke kampung sedangkan Deva juga sama seperti kakaknya untuk menetap di kampung.

[D E V A]🌷 TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang