Jaehyuk's Story

532 61 9
                                    

Jaehyuk mengusap dengan sangat lembut tangan Asahi yang tenggelam digenggamannya. "Kalau kamu butuh sesuatu, bisa bilang ke saya atau ibu ya."

Dengan senyum di bibir pucatnya, Asahi kembali mengangguk, "siap pak dokter!"



_______________________________







Sinar matahari yang begitu cerah menyelimuti Asahi, hangatnya matahari pagi membuat Asahi yang tengah duduk di teras rumah Jaehyuk tersenyum memperhatikan beberapa anak kecil yang tengah bermain dihalaman rumahnya.

Asahi bangun baru sekitar lima belas menit yang lalu dan Jaehyuk sudah tidak ada, tapi Jaehyuk meninggalkan sarapan, susu, dan juga obat untuk Asahi. Semalam Jaehyuk sudah bilang kalau ia ada kelas pagi dan akan pulang secepat mungkin.

Melihat tingkah lucu anak anak didepannya membuat Asahi sesekali terkekeh. Ada sekitar lima orang balita disana mungkin bisa Asahi perkirakan umur mereka sekitar lima sampai tiga tahun. Mereka bermain dengan seorang pengasuh yang menjaganya.

"Nak Asahi?"

Merasa dipanggil, Asahi menoleh ke arah sumber suara dan melihat ibu Jaehyuk disana.

"Ah ibu, selamat pagi bu," Asahi ingin berdiri namun dicegah dan Ibu Jaehyuk ikut duduk disamping Asahi dilantai teras rumah yang cukup sederhana itu.

"Gimana udah enakan? Tadi Jaehyuk titip ke ibu buat pastiin kamu minum obat karena kamu semalem demam lagi."

Asahi tersenyum malu, ia tidak menyangka Jaehyuk sangat perhatian, Asahi mengangguk ,"udah bu, udah enakan banget makanya Asa duduk disini soalnya tadi dari kamar Jae kedengeran suara mereka lagi main jadi pengen liat."

Ibu Jaehyuk tersenyum mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Asahi, pandangan ibu Jaehyuk teralih ke arah halaman rumahnya yang tengah dipenuhi anak anak asuhnya yang bermain disana.

"Dulu Jaehyuk juga suka main disana, dia itu dari kecil anaknya ceria sekali."

Asahi mulai memperhatikan Ibu Jaehyuk ini adalah cerita yang mungkin tidak akan dia dengar dua kali.

"Saudara seusia Jaehyuk juga dulu lumayan banyak disini, tapi semakin lama mereka mulai pergi dari panti karena sudah ada orang tua baru yang mau mengasuh mereka."

"Jaehyuk beberapa kali hampir diadopsi namun ia menolak, ibu emang gak pernah paksa anak anak ibu kalau mereka gak mau."

"Dari kecil dia gak pernah nyusahin ibu, dia anak yang paling pintar untuk anak seusia dia. Sekolah dia selalu dapet beasiswa uang jajanpun jarang ia terima dari ibu secara cuma-cuma. Dia bakalan minta untuk diberikan sebuah tugas jika ibu berikan dia uang jajan."

Asahi tersenyum mendengar cerita Ibu Jaehyuk, senyum yang tak pernah luntur juga terus menghiasi wajah Ibu Jaehyuk yang masih menatap anak anak asuhnya.

"Dia emang orang yang bertanggung jawab banget," ucap Asahi.

Ibu Jaehyuk mengangguk ,"Walaupun ibu senang dia ada disini, ibu selalu berharap Jaehyuk bisa ketemu keluarganya. Entah keluarga kandung atau angkat. Dia layak buat dapat kehidupan yang sempurna."

"Me–mang keluarga kandung Jaehyuk masih ada, bu?" Tanya Asahi dengan sedikit keraguan.

"Entah, Jaehyuk ibu temuin waktu dia masih bayi, ibu cuma bisa kira kira umurnya sekitar 3 atau 4 bulan. Dia terlihat sangat rapi dan lucu, dia menangis dengan sangat keras didepan pagar sana. Didalam kardus hanya dengan alas selimut kecil, ibu bahkan sampai ikut menangis melihat dia saat itu."














MY FAVORITE NERDY || JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang