Sakit

540 55 2
                                    

Asahi semakin kesal karena Jaehyuk yang hanya diam mematung didepannya, dengan kasar Asahi mendorong Jaehyuk membuat Jaehyuk termundur beberapa langkah dan Asahi langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.

Sementara Jaehyuk tidak berani untuk mengejar Asahi, ia hanya diam menatap pintu kamar Asahi yang tertutup dengan keras.

______________________________













Pagi ini Jaehyuk datang dengan bus ke kampusnya, walaupun ia hanya ada kelas siang namun ia harus mengumpulkan tugas dari dosennya yang semalaman ia kerjakan setelah pulang dari rumah Asahi.

Jaehyuk sedikit khawatir dengan Asahi, semalam ia hanya mengirimkan pesan kepada Asahi kalau ia meninggalkan makan malam untuk Asahi takut jika Asahi belum makan dan Asahi belum membalas bahkan membaca pesannya sejak semalam.

Jaehyuk mencoba tenang, setelah kelasnya nanti siang ia akan langsung ke tempat Asahi ia merasa kalau Asahi menangis karenanya jadi ia harus meminta maaf walaupun ia masih tidak yakin tentang kesalahannya.

Diruangan yang cukup tenang itu Jaehyuk melangkahkan kakinya, ia masuk ke dalam ruangan setelah mengetuk pintu beberapa kali dan mendapat sautan dari dosennya yang ada didalam ruangan.

"Saya udah baca essaymu yang kamu kirim barusan, dan ini essay terburuk dari kamu yang pernah saya baca."

Jaehyuk sedikit terkejut, ia menunduk ditempat duduknya disofa ruangan dosennya. "Maaf pak, saya bisa buat ulang esssaynya secepatnya."

"Apa ada yang menganggu pikiranmu?"

Jaehyuk menggeleng, "maaf pak, saya hanya kurang fokus saat mengerjakannya semalam."

"Jae, kamu cuma perlu essay ini dan saya bakalan rekomendasiin kamu di rumah sakit saya. Tapi kalau hasilnya begini, saya bahkan gak bakal bisa bantu kamu."

Jaehyuk gugup memainkan jarinya, Pak Junhoe adalah satu satunya harapannya, ia tidak ingin mengecewakan dosennya selama ia berkuliah disini karena berbagai kemudahan yang diberikan dosennya untuknya karena prestasi Jaehyuk dibidang akademik.

"Kamu bisa bilang kesaya kalo ada yang menganggu kamu."

Jaehyuk mengulum bibirnya, ia ragu untuk mengatakannya atau tidak.

Sementara didepannya, Dosennya tersenyum melihat wajah gugup Jaehyuk. Sejak dulu ia selalu percaya dengan kemampuan Jaehyuk, tentu saja ia merasa ada yang salah jika essay yang Jaehyuk buat tidak terlalu bagus seperti yang ia harapkan.

"Ah, saya paham. Biasanya anak muda kalau begini pasti soal pasangan."

Jaehyuk panik, ia menatap dosennya.

Sementara Pak Junhoe justru tertawa melihat respon Jaehyuk.

"Bener kan? Saya punya anak laki laki yang umurnya tiga tahun lebih muda dari kamu. Yah jadi saya lumayan berpengalaman lah." ucapnya membuat Jaehyuk menjadi sedikit malu.

"Tapi bedanya anak saya bandel banget sih, susah diaturnya gak mau belajar. Makanya saya lebih seneng ngajarin kamu daripada dia." Lanjutnya dengan tangan yang sibuk memberikan beberapa catatan di essay milik Jaehyuk.

"Anak bapak kuliah disini juga?" tanya Jaehyuk merasa penasaran. Karena ini pertama kalinya ia mendengar kalau dosennya punya anak.

"Iya, tapi di fakultas seni. Dia gak tertarik sama sekali sama dunia kedokteran. Padahal dia satu satunya pewaris saya. Tapi justru dia menyembunyikan identitasnya karna gak mau ketahuan kalau dia anak saya," ucap Pak Junheo yang terlihat sedikit sendu.

MY FAVORITE NERDY || JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang