Asahi's Plan

730 75 7
                                    



Ditengah perkelahian Junkyu dan Yoshi itu, Asahi tengah tersenyum merasakan ada sedikit harapan untuk perasaannya terbalaskan.

"Guys, gue ke kelas dulu ya bye!"

_________________________________
































Asahi baru menginjakkan kakinya malam hari dirumahnya karena ia diminta untuk menemui mamanya dulu setelah pulang dari kampus siang tadi. Sebenarnya ia hanya diminta mamanya untuk menemaninya ke spa, tentu saja kegiatan ibu dan anak itu cukup menarik perhatian banyak orang hingga menjadi hot topic hari ini diberbagai sosial media. Kerumunan orang yang terus ia temui saat diluar mobil tidak bisa ia hindari, itu yang membuatnya sangat lelah hari ini padahal ia baru saja menikmati pijat di spa bersama mamanya tadi siang.

Lampu apartemen yang masih belum menyala membuat Asahi sadar kalau Jaehyuk belum tiba, Asahi duduk disofa memegang ponselnya berencana menelfon Jaehyuk namun ia urungkan.

"Mandi dulu deh," monolog Asahi kemudian berdiri dan segera pergi ke kamar mandi dikamarnya.

Butuh waktu setengah jam bagi Asahi untuk mandi, ia keluar dengan bathrobe menutupi tubuhnya. Asahi mengusap usap rambutnya yang basah kemudian berjalan ke dapur rumahnya.

"Kok Jaehyuk belum dateng?" tanya Asahi entah pada siapa sambil memegang air minum di tangannya. "Gak mungkin dia kabur habis gue confess kemaren kan?"

Asahi mengacak acak rambutnya, ia segera kembali ke kamarnya dan mendapati hpnya berbunyi. Ia tersenyum melihat notifikasi dari Jaehyuk muncul di hpnya, dengan cepat Asahi membalas pesan Jaehyuk.

 Ia tersenyum melihat notifikasi dari Jaehyuk muncul di hpnya, dengan cepat Asahi membalas pesan Jaehyuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*abaikan jam yaa

Asahi kembali meletakkan hpnya dengan suasana yang hati yang lebih baik, setidaknya Jaehyuk tidak kabur darinya. Ia segera berdiri untuk mengambil pakaiannya. Dengan menggunakan kaos oversize dan celana pendek selutut yang tidak terlalu ketat, Asahi keluar dari kamarnya. Ia hanya duduk disofanya dengan sebuah pikiran yang memenuhi kepalanya.

Merasa tidak menemukan jawaban, Asahi memutuskan untuk menelfon Yoshi.

"Halo? Kenapa sa?" tanya suara diseberang sana.

"Menurut lo, gue lakuin sekarang apa gak kak?" tanya Asahi lagi dengan kerutan dialisnya.

"Konteks?"

"Jawab aja dih, ga usah kepo!"

"Firasat gue gak enak deh,"

"Berarti harus sekarang ya?"

"Hah? Apaan sih sa?!"

MY FAVORITE NERDY || JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang