[ ADELARD - DAISY - ANSELL ] = RE-MAKE BAD DECISION SEBELUMNYA
Langsung baca aja biar nggak penasaran.
Karya ini merupakan KARYA ORISINIL yang dibuat berdasarkan karangan murni, tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.
DILARANG PLAGIAT!
REFERENSI...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai, Selamat Datang di laman BAD DECISION - NEW SEASON
Sebelum membaca, harap perhatikan catatan dibawah ini!
NOTE:
📢 DILARANG menjadi SILENT READERS yang hanya membaca namun tidak meninggalkan jejaknya berupa VOTE dan KOMENTAR! Karena Author hanya bisa merasakan kehadiran kalian melalui jejak yang kalian tinggalkan di setiap Part maupun Chapternya.
📢 Harap dimaklumi jika menemukan segala bentuk TYPO yang tidak disengaja dalam cerita ini. ====================================
~~~
POV: KAMPUS, DI HARI YANG SAMA
Pukul 15.00 WIB, terlihat dua gadis yang tengah duduk santai di gazebo dekat perpustakaan.
"Eh, siapa nama kating kesukaan lo itu? Lo udah dapat nomornya kan kemarin, cerita dong, lo udah chat dia? Gimana balasannya? Terus dia bilang sesuatu nggak sama lo? Responnya baik nggak?"
Lagi dan lagi serbuan pertanyaan itu membuat telinga seseorang yang ada disampingnya menjadi panas. Ia terlalu berisik. Daisy memberikan ponselnya pada Sherina yang banyak bertanya. Ia menunjukkan chattingannya dengan Adelard.
"Nggak ada yang menarik sih, udah segini doang kalian chattingannya?" tanya Sherina.
"Emang mau bahas apaan? Baru juga kenal,"
"Eh bentar dulu," ucap Sherina yang kembali menelusuri isi riwayat chattingan Daisy bersama Ansell.
Setelah membaca seluruh pesannya, "Ini ngapain kak Ansell mau mampir ke rumah lo? Kok lo diem aja nggak ngasih tau gue?" kesal Sherina membuat Daisy sedikit panik, takut sahabatnya salah paham.
"Sher, tenang dulu. Gue sama kak Ansell nggak ada maksud apa-apa kok, lagian juga paling kak Ansell mau diskusi tentang ospek," kata Daisy mencoba menetralkan pikiran Sherina. Namun gagal, sahabatnya itu kini terlanjur emosi dan cemburu.
"Gue curiga kalo sebenernya kak Ansell cuma menjadikan ospek sebagai alasan buat dia deketin Daisy. Gue nggak bisa biarin Daisy ngerebut kak Ansell dari gue!" batin Sherina tegas.
"Gue minta nomornya kak Ansell sekarang!" pinta Sherina dengan nadanya yang masih kesal.
Daisy pun menurut saja, ia tak mau membuat sahabatnya itu bertambah marah padanya.
Setelah mendapatkan nomor ponsel Ansell, tiba-tiba terlihat para mahasiswa sastra Inggris yang mulai keluar dari kelas. Posisi antara kelas itu tepat berada di depan perpustakaan, oleh karenanya Daisy sengaja menunggu disana bersama Sherina.
Sorot mata Daisy dan Sherina pun mengarah pada masing-masing crush nya. Kebetulan Adelard keluar bersama Ansell dan keduanya pun berjalan menghampiri Daisy serta Sherina.
