BD 14: OBSESI

78 19 7
                                    

POV: RUMAH ADELARD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV: RUMAH ADELARD

Adelard yang memasuki kamar Daisy dibuat kaget saat melihat ada bunga diatas nakasnya. Deru nafas Adelard kini bertempo lebih cepat, ia emosi. Cowok itu mengambil bunga tersebut lalu membuangnya ke tong sampah di sudut kamar itu.

Ketika Daisy keluar dari kamar mandi, sekali lagi, dirinya tersentak melihat Adelard yang sudah berdiri di dalam kamar tersebut.

Kini, Adelard memberikan tatapan tajam pada Daisy membuatnya ketakutan.

Cowok itu perlahan mulai mendekati Daisy dengan rautnya yang emosi, "LO DAPAT BUNGA DARI SIAPA?! KATAKAN!" bentak Adelard membuat Daisy berjengat kaget.

"L-Lard ... i-itu ... i-itu ..." ucapnya sangat gemetar.

"BICARA YANG JELAS DAISY!" bentak Adelard lagi dan lagi.

"D-dari R-roland ..." gagap Daisy.

Adelard terbelalak kala mendengar jawaban kekasihnya itu. Ia sangat tidak menyukai siapapun berani mendekati Daisy apalagi sampai memberi bunga. Adelard cemburu, ia kini mengepalkan kedua tangannya erat.

Disaat yang bersamaan, tiba-tiba Roland datang. Hal itu sontak membuat Adelard tak bisa menahan emosinya lagi, ia lepas kontrol dan menghajar Roland habis-habisan.

Daisy tercengang, tak menyangka Adelard sekejam itu.

BUGH!

BUGH!

BUGH!

"Mulai sekarang, LO JANGAN PERNAH DATANG KESINI LAGI! ATAU GUE HABISIN NYAWA LO SEKARANG JUGA!" murka Adelard, wajahnya sangat merah, seperti akan menelan Roland saat itu jika ia mampu.

Roland terkapar lemah di lantai, ia juga kaget dengan apa yang terjadi. Roland pun bertanya, "Lard? Apa maksudnya ini? Lo bilang gue suruh rawat Daisy kan? Gue datang kesini buat ngerawat dia dan ngobatin lukanya, apa yang salah?"

"LO SALAH KARENA LO UDAH BERANI MEMBERI BUNGA ITU UNTUK DAISY! LO INGET KALO DAISY ADALAH CEWEK GUE KAN? JADI ATAS DASAR APA LO NGASIH CEWEK GUE BUNGA? HAH?!" teriak Adelard sangat emosi seraya menunjuk ke arah bunga yang sudah berada di dalam tempat sampah.

"Lard, gue nggak ada maksud apa-apa, gue beri Daisy bunga sebagai tanda pertemanan aja. Gue juga ngerti kalo Daisy cewek lo, gue nggak ada niat rebut dia dari lo," jawab Roland merasa heran. Sekilas ia melirik ke Daisy yang hanya tertunduk dan mengeluarkan air mata beningnya disana.

"GUE NGGAK PEDULI APAPUN ALASANNYA! LO JUGA NGGAK BOLEH BERTEMAN SAMA CEWEK GUE! MULAI SEKARANG LO PERGI! PERGI DARI SINI DAN JAUHI DAISY!" sentak Adelard membuat Roland membulatkan matanya kaget dan membuka mulutnya, ia sungguh terkejut dengan sikap Adelard yang sangat amat posesif.

Roland menggelengkan kepalanya pelan lalu pergi begitu saja. Sebenernya ia tidak tega meninggalkan Daisy sendirian disana, namun apalah daya. Adelard terlanjur tak terkendali, bisa-bisa cowok itu nekat membunuhnya. Namun, Roland berpikir untuk tetap hidup dan bisa membantu Daisy bebas dari sana suatu hari nanti karena Roland mengetahui sifat buruk Adelard yang sangat kejam.

BAD DECISION - NEW SEASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang