[ ADELARD - DAISY - ANSELL ] = RE-MAKE BAD DECISION SEBELUMNYA
Langsung baca aja biar nggak penasaran.
Karya ini merupakan KARYA ORISINIL yang dibuat berdasarkan karangan murni, tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.
DILARANG PLAGIAT!
REFERENSI...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai, Selamat Datang di laman BAD DECISION - NEW SEASON
Sebelum membaca, harap perhatikan catatan dibawah ini!
NOTE:
📢 DILARANG menjadi SILENT READERS yang hanya membaca namun tidak meninggalkan jejaknya berupa VOTE dan KOMENTAR! Karena Author hanya bisa merasakan kehadiran kalian melalui jejak yang kalian tinggalkan di setiap Part maupun Chapternya.
📢 Harap dimaklumi jika menemukan segala bentuk TYPO yang tidak disengaja dalam cerita ini. ====================================
~~~
POV: UNIVERSITAS GALAXSMIDA
Di kelas, Ansell yang baru datang kini hanya bisa memandangi Daisy dari kejauhan. Semenjak Daisy bersama Adelard, cowok itu menjauh namun tetap memantau, memastikan gadis yang disukainya tak akan disakiti.
Sherina yang melihat kebersamaan Daisy dan Adelard itu pun merasa puas. Kini, ia bisa mendekati Ansell sesuka hatinya.
"Pagi kak Ansell ..." sapa Sherina yang mulai duduk disamping Ansell.
Cowok yang tak pernah lepas sorot ke arah Daisy itu pun akhirnya tersadar ada gadis yang kini ada disampingnya. Ansell menjawab, "Pagi ..." dengan datar.
Sementara mahasiswa lain masih terus saja berkomentar terkait hubungan Daisy dan Adelard.
"Cih! Daisy mau-mau aja dibegoin sama Adelard,"
"Daisy kayaknya emang belum tau deh kelakuan Adelard yang sebenarnya,"
"Mending jomblo aja deh, daripada mau sama cowok kayak gitu."
"Padahal gue udah ngiranya Daisy bakalan sama Ansell loh, kan bakalan jadi couple goals.Eh tapi sekarang malah sama Adelard,"
"Takut banget nasib Daisy bakalan sama kayak Almarhumah salah satu temen kita,"
"Bener, sayang banget kalo Daisy bakalan dijadiin korban berikutnya sama si Adelard."
Sahutan antar mahasiswa itu membuat Daisy bingung mendengarnya. Ia nampak berpikir sejenak. "Apa maksud dari korban berikutnya?" batinnya mulai merasa penasaran.
Adelard pun menarik lengan Daisy keluar kelas. Ansell yang melihatnya tak tinggal diam, ia akan terus memantau Daisy karena khawatir.
"Lard, kamu ngapain bawa aku kesini?" kening Daisy mengerut merasa heran dengan sikap Adelard yang menarik lengannya secara kasar itu.
"Maafin aku sayang ... Aku cuma nggak mau kamu dengerin mereka, kamu percaya sama aku kan?" tanya Adelard memastikan.
Daisy melihat ada raut cemas di wajah kekasihnya itu. Daisy baru menyadari ada yang aneh. Namun ia juga tidak dapat mengelak bahwa ia terlanjur mencintai kekasihnya itu sangat dalam.
