BD 15: KEGUGURAN

74 18 8
                                    

POV: RUMAH ADELARD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV: RUMAH ADELARD

Ketika Daisy hendak beranjak dari tempat tidurnya, kepala cewek itu jadi pusing, tubuhnya melemas, ada rasa ingin mual yang membuatnya harus berlari ke kamar mandi.

'Huek, Huek, Huek'

Daisy pun muntah di wastafel kamar mandi itu. Setelahnya, ia melihat dirinya di depan kaca. Sungguh miris, Daisy hampir tidak mengenal dirinya sendiri kala itu.

"Adelard benar-benar udah merubahku sampai sejauh ini," batin Daisy bergumam.

"DAISY!!! KENAPA LAMA SEKALI? GUE UDAH LAPER! BURUAN TURUN!" teriak Adelard yang mengagetkan cewek itu.

Daisy hanya bisa menghela nafasnya lelah, ia sungguh seperti tidak punya harapan lagi sekarang. "Mungkin inilah takdir yang sudah aku setujui sebelum dilahirkan," batinnya pilu.

Daisy kini segera pergi ke dapur dan membuatkan makanan untuk Adelard. Beberapa saat kemudian, Daisy menghampiri Adelard dengan makanannya. Sejujurnya, ia takut dengan reaksi Adelard akan membuang makanan yang dibuatnya itu lagi.

"Ini makanannya," kata Daisy seraya memberikan makanan tersebut ke Adelard.

"LAGI DAN LAGI, LO HANYA BUAT NASI GORENG SAMA TELUR! LO NGGAK BISA MASAK MENU LAIN?!" teriak Adelard membuat telinga Daisy sampai pengang.

"Maaf Lard, tapi ini juga enak ... kamu cobain aja dulu," kata Daisy.

Berhubung Adelard tidak punya pilihan lain lagi karena ia juga merasa lapar, akhirnya cowok itu memakan nasi goreng buatan Daisy tersebut.

Daisy sangat takut akan ekspresi yang ditampilkan oleh Adelard, namun, "Lo ternyata jago bikin nasi goreng. Tapi lain kali, buatin menu yang lain, bisa kan?" pinta Adelard membuat Daisy sedikit lega.

"Iya Lard, aku akan membuat menu yang lain nanti. Kalo gitu, aku permisi ke kamar dulu," pamit Daisy namun ditahan oleh Adelard.

"Tunggu!" Adelard meraih lengan Daisy membuat sang empu khawatir.

Adelard kini beralih meminta Daisy untuk makan bersamanya disana. Hal tersebut sontak membuat Daisy terkejut bukan main. 'Apakah Adelard sudah mulai bisa berubah?' itu pikirnya.

"Ayo duduk sini dan makanlah! Lo juga harus cobain masakan buatan lo," kata Adelard.

Daisy pun menurutinya. Perlahan Daisy juga ikut makan bersama Adelard. Beberapa saat kemudian, cowok itu menyadari kondisi Daisy yang semakin memucat.

"Lo masih sakit?" tanya cowok itu tiba-tiba.

Daisy masih diam, takut menjawab.

"Lo mau gue cariin dokter baru buat rawat lo disini?" tanya Adelard lagi.

"Nggak usah Lard. Aku gapapa kok, cuma sedikit pusing dan mual aja, mungkin masuk angin," jawab Daisy polos.

Seketika, pikiran Adelard pun kembali teringat pada masa lalunya, Ruhi. Dulu Ruhi juga sempat mengalami keluhan serupa dengan Daisy, termasuk alasan yang dibuatnya. Namun alhasil, Ruhi ketahuan tengah mengandung dan membuat Adelard sangat marah.

BAD DECISION - NEW SEASONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang