Chapter 7 Xiao Zhan : One Step Closer

47 6 24
                                    

Boneka kelinci pemberian Wang Yibo kutaruh di bagian atas ranjang dan lagi-lagi kupegang boneka itu memastikan bahwa boneka itu memang benar-benar nyata. Aku kembali tersenyum saat tangan ini menyentuh boneka. Jadi tadi aku benar-benar baru menghabiskan waktu bersama Wang Yibo?!! Meski hanya sebatas teman, hal itu sudah sangat membuatku senang. Tadi pun waktu berjalan sangat cepat. Kami sudah harus kembali berpisah dan kembali pada rutinitas kami masing-masing. Karena lelah dengan aktivitas seharian, mata ini tidak lama kemudian terpejam begitu berbaring di atas ranjang.

~~~

Esok paginya, aku sudah harus kembali menjalani rutinitas baru sebagai Trainee. Setiap hari hanya diisi latihan dan latihan. Tetapi kuakui rasa kepercayaan diri kini semakin membaik. Diri ini sudah mulai lebih pandai mengatasi rasa gugup dan itu semua berkat Wang Yibo. Ia sangat baik. Dia tidak pernah bosan saat aku meminta masukan dan ditambah semalam kami menghabiskan waktu bersama. Ia juga memberikanku sebuah boneka, yang membuatku semakin merasa begitu banyak mendapatkan energi untuk terus maju.

"Xiao Zhan!" panggil Ji Li yang juga merupakan seorang trainee sama sepertiku.

Mendengar suara Ji Li barusan akhirnya membuatku mau tidak mau membuka mata. Padahal rasanya masih ingin tidur. "Sebentar, Ji Li..." sahutku.

"Bangun, Xiao Zhan! Ini sudah hampir waktunya kita latihan lagi. Ayo cepat-cepat!"

"Memangnya ini jam berapa?"

"Hampir jam tujuh. Sudah! Sana, cepat!"

Mendengar sudah hampir jam tujuh, aku bergegas bangun dan mandi cepat-cepat. Melihatku yang berpakaian terburu-buru, Ji Li tertawa menggodaku. "Aish! Kenapa kau tidak membangunkan aku lebih cepat?" protesku.

"Xiao Zhan, Aku sudah mencoba membangunkanmu dari jam enam! Tapi kau tidur sudah seperti orang mati."

Aku terdiam mendengar Ji Li berkata demikian. Mungkin ini efek aku terlalu lelah. Kutepuk bahu Ji Li pelan, "Ah... sepertinya ini salahku. Ayo kita berangkat sekarang! Dan, maafkan aku, yaaa.."

Ji Li, jika sudah aku berikan tatapan 'Bunny eyes' pasti tidak akan bisa marah lagi. Dan benar, ia kemudian mengangguk dan menggandeng tanganku mengajak meninggalkan gedung asrama.

Kami berdua berjalan beriringan. Dan, sial! Kenapa pagi ini aku sudah harus bertemu dengan Wang Dylan dan teman-teman setianya? Aku tahu ia memang lebih senior dibandingkan aku dan Ji Li. Ia sudah debut lebih dulu. Namun, sikapnya yang selalu menunjukkan sikap senioritas kepada kami yang masih menjadi trainee. Dan anehnya, aku merasa ia sangat tidak suka padaku. Aku sendiri tidak tahu kenapa ia bersikap demikian.

"Guys, kalian tahu semalam ada yang diam-diam kabur meninggalkan asrama?" kata Wang Dylan kepada teman-temannya.

"Guys, kalian tahu semalam ada yang diam-diam kabur meninggalkan asrama?" kata Wang Dylan kepada teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wang Dylan

Ji Li pun langsung menatapku dan seakan berkata 'Apa yang dikatakan Wang Dylan adalah tentangmu?'.

Be My Boyfriend ( YiZhan Fanficion )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang