Chapter 11.1 Xie Fan : Manajer Bertangan Dingin ( IndonesiaVersion )

68 4 30
                                    

(Indonesian Version - Translation)

Note dari NyanNyan: Terjemahan tidak 100% akurat. Tulisan Italic (Miring) adalah hasil terjemahan. Maaf untuk ketidaknyamanannya membaca. Ini terjadi karena PoV Xie Fan dan Wang Yibo sama-sama mengambil PoV 1. Jadi untuk membedakannya, diputuskan deskripsi Xie Fan menggunakan bahasa Inggris.

"Mau aku yang membangunkanmu atau kau bangun sendiri?"

Pintu kamarnya kubuka lebar, tapi kulihat dia masih tidur di bawah bed cover.

Jika aku terus menghitung sampai tiga, dia akan mengangkat tangannya meski matanya masih mengantuk. Satu.. Dua..

"Ak... Aku akan bangun sendiri." Dia menggeser tangannya ke atas bantal. Hanya butuh beberapa detik untuk membuatnya benar-benar bangun.

"Bangun! Mau kubuatkan sarapan!"

Dia hanya mengikutiku ke dapur sambil menunggu dengan patuh di meja makan.

Bukan berarti aku ingin jadi pembantunya, tapi hari ini bukan hari biasa. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan padanya.

Aku hanya memasak apa yang kutemukan di kulkasnya, dan dia bertingkah seperti anak manja yang tidak mau makan makanannya.

"Kau mau aku yang menyuapimu?" Aku mulai hilang kesabaran.

Dia sedikit terkejut melihatku. "Nn... Enggak," Bahkan tatapannya tampak bingung bagaimana harus merespon.

"Kalau kau tidak ingin kusuapi, makanlah dengan benar."

"Baik."

"Sekarang katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi kemarin? Kenapa kau keluar dengan anak dari Xiazhen itu di saat kau libur?"

Dia bahkan tidak melirikku dan terus makan seperti seorang tuan muda, -benar-benar seperti yang aku perintahkan.

"Apa kau bermaksud tetap diam sampai kau selesai sarapan?"

"-Ge... haruskah kita terus berbicara dalam bahasa Inggris? Aku suka kita bicara seperti biasanya."

Bahkan dia mengatakannya sedikit terbata.

"Seperti apa? Seperti waktu kau ingin mengatakan padaku apapun sesukamu dan membuat alasan palsu untuk menghabiskan liburanmu dengannya? Kau tidak lihat aku masih marah padamu?"

"...Maaf."

Sekarang dia terlihat seperti anak yang merasa bersalah di depan orang dewasa. Aku tidak bisa tahan dengan ini. Haruskah aku bersikap brutal dan bersikap dingin padanya? Mungkin aku harus mengubah pikiranku untuk jadi manajernya kalau aku tidak bisa mengatasi perilakunya yang seperti ini. Mungkin aku tidak perlu berharap terlalu banyak darinya.

"Oke. Sekarang, katakan padaku. Apa sebenarnya ini? Kenapa kau bisa bersama anak XiaZhen itu? Bagaimana kalian bisa kenal? Karena dari foto-foto yang ada, aku tahu kalau kalian bukan hanya kebetulan bertemu. Kenapa kau bisa-bisanya berbohong padaku untuk bertemu dengannya? Dan kenapa ini menjadi disaster buatku kemarin karena masalah yang kau buat? Katakan yang jujur, Aku tidak mau ada kebohongan di sini"

Dia tidak langsung berdebat denganku atau langsung menjawabku. 
Dia hanya menikmati sarapan telur mata sapi dengan dan sosis yang kuberikan padanya  Apa yang begitu enak dari telur yang sudah kubuat? Tadi dia terlihat seperti merasa makan rumput. Kenapa jadi berubah?

Butuh waktu lima menit untuk membiarkannya menjawab pertanyaanku.

"Kami bukan gay, -ge. Kami berteman." Dia menggigit sumpitnya tanpa melihat wajahku.

Be My Boyfriend ( YiZhan Fanficion )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang