🦋Bag-8

169 21 0
                                    

"Pa, boleh masuk gak?" Haxel menyembulkan kepalanya di dekat pintu ruang kerja sang papa.

"Masuk nak!"

Haxel masuk ke dalam ruangan kemudian duduk di depan papanya, "Haxel mau curhat pa."

"Tumben? Biasanya kamu gak pernah curhat sama papa atau mama."

"Ini masalah serius pa, tentang masa depan Haxel."

Marvin mengernyit kemudian tertawa, "Ya udah, papa dengerin."

"Pa, gimana sih dulu papa bisa dapetin mama?"

"Hah? Kok nanyain itu?" Marvin kaget pas denger pertanyaan anaknya namun sedetik kemudian ia tersenyum, "Oh kayanya kamu lagi naksir seseorang nih?"

Haxel mengangguk malu, "Haxel udah 2 tahun berjuang, tapi gak jadian-jadian. Malah sekarang dia lagi marah dan ngehindar terus. Salah Haxel juga sih pa."

"Woah, serius kamu selama itu berjuang buat orang yang sama?"

"Iya, ya gimana? Haxel sukanya cuma sama Wilo. Tapi Wilonya kaya gak suka sama Haxel."

"Kenapa gak nyari cewek lain? Papa yakin banyak yang mau kok sama kamu." Goda Marvin. Tapi emang iya sih, yakali anaknya yang seganteng ini gak laku di kampus?

"Ih papa, bukannya ngasih saran malah nyuruh nyerah. Udah lah males." Haxel bangun dari duduknya.

"Papa ada ide!"

Haxel duduk kembali di kursi, "Apa?"

"Gini..."

🦋🦋🦋

Haxel yang sedang berjalan bersama Justin dan Jaden di koridor kampus berpapasan dengan Wilona. Tadinya Wilona mau kabur, tapi dia lagi buru-buru mau ke perpus akhirnya terpaksa lanjutin jalan.

Tak seperti biasa, Haxel jalan lurus tanpa menoleh pada Wilona sedikit pun. Ia malah asik ngobrol sama kedua bestienya itu.

Wilona terdiam, 'Tumben, atau dia gak liat aku ya?' Biasanya kan Haxel pasti ngejar atau nyapa meskipun dijutekin Wilona.

'Terserah ah.' Wilona berjalan kembali menuju perpus. Sepanjang jalan ia malah kepikiran sikap Haxel.

Apa Haxel nyerah?

Di perpus udah ada Elizia dan Gisa yang menunggu Wilona.

"Maaf lama, tadi disuruh pak Dadang dulu." Wilona duduk di antara temannya itu.

"Gak papa Wilo."

"Eh tau gak? Ntar malem bandnya Haxel mau tampil loh di ultah gue." Terdengar Bianca lagi ngobrol sama gengnya, "Gak nyangka banget Haxel mau, padahal biasanya dia nolak."

Wilona menajamkan telinganya buat nguping.

"Tanpa gue rayu, dia malah langsung nerima. Gila sih seneng banget gue, apalagi pas ultah gue aaaaa~" Pamer Bianca sambil sesekali melirik meja Wilona.

"Kayanya Haxel mulai suka deh sama lo Bi." Temannya Bianca menimpali.

Entah kenapa Wilona merasa tak suka mendengar cerita tersebut.

"Hey Wilo, El, Gisa, ntar malem dateng ke party gue ya. Gue ultah, ada bandnya Haxel loh mau tampil." Sombong Bianca, "Kalian gak usah bawa kado, gue gak butuh kado sih. Ada Haxel aja gue udah seneng banget."

"Iya ntar kita pasti datang kok." Balas Gisa sambil memaksakan senyum. Elizia sih udah males banget harus dateng ke acara siluman cumi-cumi itu.

Kalo Wilona? Dia gak bakal diizinin keluar buat ikutan party kaya gitu.

"Kalian mau dateng?" Bisik Gisa.

"Males ah, tapi Justin pasti ngajak. Dia kan tampil sama Haxel." Balas Elizia, "Wilo?"

"Gak tau, gimana ntar aja."

🦋🦋🦋

20.00

"Wiloooo, kamu dateng juga? Gimana minta izinnya?" Heboh Elizia dan Gisa pas Wilona sampe di birthday partynya Bianca.

"Aku lewat belakang tau." Wilona terkekeh geli, "semoga gak ketauan, ade aku udah diajak kerja sama."

"Sip lah!"

"Eh btw, kamu cantik banget Wilo." Puji Gisa dan disetujui oleh Elizia. Wilona hanya tersenyum menanggapinya.

"Ke sana yuk? Kayanya mau potong kue tuh si siluman cumi-cumi." Ajak Elizia pada Wilona dan Gisa.

Terlihat Haxel berdiri di dekat Bianca, gak cuma Haxel sih. Justin, Jaden, Kevin, John, arthur dan yang lainnya juga ada. Cuma si Bianca sambil ngegandeng lengan Haxel.

"Wilo, mereka pacaran?" Bisik Gisa.

"Gak tau."

"Oh."

Bianca memberikan sedikit ucapan buat para temen-temen yang dateng ke partynya, "Oh iya makasih juga ya buat Haxel yang udah spesial dateng."

Haxel hanya mengangguk tak berniat menjawabnya.

Acara pun dilanjutkan...dari tiup lilin dan potong kue, sampai band Haxel pun tampil.

"Pacar aku cakep banget." Puji Gisa sambil mantengin Jaden yang lagi main drum.

"Justin juga." Elizia menggigit kukunya, "Wilo, Haxel-"

"Gak, biasa aja kok."

"Hmm~" Ledek Gisa dan Elizia.

Padahal baru sehari ini Haxel nyuekin Wilona, tapi rasanya mereka udah jauh banget. Malah Wilona baru ngerasain yang namanya cemburu pas Haxel udah berubah gak ngejar dia lagi dan deket sama cewek lain.

Apa ini ya yang dinamakan CINTA DATANG TERLAMBAT?

Wilona kangen dikejar Haxel, dipaksa Haxel dan lainnya. Wilona mau denger Haxel gombalin dia lagi meskipun kadang Wilona merinding sendiri.

 Wilona mau denger Haxel gombalin dia lagi meskipun kadang Wilona merinding sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lee Min Ho As Marvin(papanya Haxel)

Lee Min Ho As Marvin(papanya Haxel)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Michyeogane [Travicky] END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang