09. First Date

160 27 4
                                    

_____--_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____--_____

BERITA mengenai perilaku Jeno sebelumnya ke Destia beberapa hari yang lalu tanpa di duga langsung menyebar dengan cepat. Bagaikan saluran pipa yang menjadi penghubung antara titik tinggi ke titik rendah, semua orang yang ada di sekolahan tersebut saling bergosip; membicarakan soal hubungan Jeno serta Adelina yang kini telah terbongkar.

Setiap murid pun tentu merasa heboh setelah mengetahui hubungan yang ada di antara keduanya. Terlebih yang menjadi pacar Adelina adalah Aljeno Devalion, seorang pemuda tampan yang merupakan sosok ketua dari geng Frion. Banyak fans berat Jeno yang merasa patah hati, pun juga tak menerima hubungan mereka berdua hingga seringkali melabrak Adelina secara diam-diam.

Jeno yang tak tinggal diam; setelah mengetahui jika ada yang membully Adelina pun lantas menghukum mereka semua sama halnya seperti Destia. Tidak ada kata ampun bagi Jeno sendiri bagi mereka yang telah berani menyakiti Adelina. Hingga semua orang yang mendapatkan ancaman tegas dari Jeno untuk tidak mengganggu Adelina memilih untuk mundur. Meski kenyataannya masih banyak orang yang terus mencibir soal fisik Adelina di belakang pemuda itu.

Dan kini, Adelina sekarang berada di kantin, bersamaan dengan Jeno yang duduk di hadapan Adelina; hanya terdiam memperhatikan presensi gadis itu yang merundukkan kepalanya sedaritadi; dikarenakan tatapan tajam yang diutarakan kepadanya.

Jeno mungkin tidak pernah peduli terhadap omongan maupun pandangan dari orang lain. Toh, ini hidupnya... Dia sendiri yang berperan dalam menjalani kehidupannya sendiri. Bukan makhluk penggonggong seperti mereka yang tanpa berkaca selalu membicarakan orang lain.

Tapi Adelina tidak seperti dirinya.

Jeno paham sekali dengan perasaan gadis itu yang pasti merasakan sakit meski nyatanya senyuman manis selalu terbit menghiasi wajahnya; seakan berkata bahwa dirinya baik-baik saja. Jeno tahu jika senyuman itu palsu, maka dari itu Jeno akan berusaha sebaik mungkin untuk menjadi penyembuh ataupun pelindung bagi Adelina. Menjaganya dari setiap pandangan maupun omongan buruk dari semua orang.

Karena Adelina sekarang adalah kekasihnya.

Dia sendiri yang mengajak gadis itu untuk menjalin hubungan dengannya, membawanya masuk ke dalam kehidupannya yang terbilang monoton, namun penuh risiko di dalamnya. Maka dari itu Jeno akan bertanggung jawab secara penuh untuk selalu memberikan kebahagiaan bagi seorang Adelina Ayodhya.

"Mau makan apa?" Setelah puas memperhatikan Adelina, Jeno pun akhirnya angkat bicara.

Adelina mendongak. Memperhatikan sosok Jeno yang dari tadi duduk di hadapannya. Gadis itu baru tersadar jika dirinya dan juga Jeno belum memesan satu makanan pun dari awal mereka datang ke kantin.

"Aku belum lapar Jeno." Gadis itu dengan pelan menjawab pertanyaan Jeno melalui gerakan isyarat.

"Jeno sendiri saja yang pesan. Kan tadi kamu sempat bilang ke aku bahwa kamu belum sarapan sama sekali."

Returning The FavorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang