13. Faint

146 20 2
                                    

_____--_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____--_____

TEPAT di pukul 5 pagi. Adelina terbangun dari tidurnya.

Sekitaran yang tenang, gelap, damai, dan sunyi adalah hal yang pertama kali Adelina rasakan ketika matanya terbuka dan mengintip area luar dari sela-sela jendela kamarnya.

Gadis itu kemudian merenggangkan tubuhnya sebentar, sebelum kemudian merapikan tempat tidur dan keluar dari kamarnya untuk mandi.

'Astaga, Jeno.'

Adelina cukup terkejut ketika melihat keberadaan Jeno yang sedang tertidur di atas kursi kecil di ruang tamunya. Gadis itu sepertinya lupa, dan baru menyadari bahwa pemuda yang merupakan kekasihnya itu semalam datang ke rumahnya dan secara tiba-tiba mengatakan bahwa dia akan menginap di rumahnya.

Senyum tipisnya pun perlahan terbit di saat melihat pergerakan kecil pemuda itu saat tidur. Melihat tubuh besarnya yang meringkuk karena tidur di kursi kecilnya, membuat Adelina merasa bersalah karena Jeno pasti tidak merasa nyaman dengan posisi tidurnya.

Pelan namun pasti, Adelina mendekat; mencoba untuk memperhatikan wajah damai pemuda itu dari jarak dekat. Dan senyuman manisnya semakin tertarik di saat kini jemarinya merapikan anak-anak rambut yang menutupi mata Jeno.

Kekasihnya terlihat tampan sekali ketika tidur.

Setelah puas memperhatikan wajah damai Jeno, gadis itu kemudian kembali melirik jam. Dan melihat waktu yang terus berjalan cepat, Adelina pun dengan segera bergerak ke dapur untuk membuat sarapan. Sebelum kemudian mandi, dan membangunkan Jeno untuk bersiap-siap.

_____--_____

"Terima kasih, Adelina." Ujar Jeno ketika Adelina menyodorkan sepiring nasi goreng ke arah nya. Makanan yang terbilang sederhana baginya, namun begitu berharga buat Adelina.

Jeno sendiri sudah terlihat lebih segar, dengan tatanan rambutnya yang masih basah; yang memang sengaja tidak pemuda itu keringkan. Pakaian yang semalam dirinya pakai, kembali dirinya gunakan. Karena Jeno sadar jika kedatangan nya semalam ke tempat Adelina tanpa persiapan; tanpa baju ganti pun juga pakaian seragamnya.

Dan hal itu yang menyebabkan Jeno akan izin tidak masuk sekolah hari ini.

Selagi mereka berdua menyantap makanan tersebut, sesekali Jeno melirik Adelina yang nampak tenang dalam menyantap makanannya. Dia kembali mengingat hal semalam. Ketika di mana dia melihat Adelina yang baru saja tiba di rumahnya bertepatan dengan dirinya yang juga baru sampai dibeberapa detik setelahnya.

Dan hal itu kembali membuat Jeno kepikiran.

"Ehm, Adel?" Adelina mendongak. Memusatkan matanya ke arah Jeno yang tengah menatap nya.

Returning The FavorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang