02. Lorenzo Gaulin

156 34 7
                                    

_____--_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____--_____

CANGGUNG.

Mungkin satu kata itu yang dapat menggambarkan kondisi Adelina pada saat ini.

Gadis dengan mata bulat nan juga wajah mungilnya itu memperhatikan Jeno yang sedang berada di hadapannya-- tengah menunggu seseorang yang sebelumnya di tugaskan untuk mengantarkan sebuah pakaian ganti untuknya. Adelina mengalihkan wajahnya, ketika secara tak di duga matanya dan mata milik Jeno bersitubruk. Malu sekali rasanya.

"Lo nggak papa, kan?"

Adelina sedikit tersentak akan pertanyaan tiba-tiba yang terlontar dari bibir Jeno. Dengan pelan gadis itu mengalihkan wajahnya untuk menatap Jeno, kemudian mengangguk kecil.

Jeno sendiri bagaimana?

Jeno mengerutkan keningnya akan tulisan itu. Dia pun melirik Adelina, meminta penjelasan.

"Gue? Emangnya gue kenapa?"

Adelina menghela napasnya, lalu kembali menuliskan beberapa kata di buku catatan kecilnya.

Baju Jeno kan jadi basah gara-gara lindungin aku tadi, apa nggak papa?

"Nggak papa." Balas Jeno, kemudian tersenyum tipis. "Lagian gue udah suruh orang buat beliin gue seragam yang baru."

Adelina merunduk, masih merasa tak enak kepada pemuda itu. Karena melindunginya, Jeno harus rela basah-basahan.

Aku minta maaf atas kejadian tadi, gara-gara aku baju kamu jadi basah.

"Nggak usah minta maaf." Jeno tak suka melihat wajah murung yang ditampilkan Adelina. "Lagian yang salah bukan lo, tapi Zena... Temen sekelas lo."

Adelina mengerucutkan bibirnya, sebelum kemudian mengangguk singkat.

Terima kasih, Jeno memang orang baik.

Jeno terpaku membaca tulisan itu, sekilas dia mengalihkan wajah, lalu berdehem singkat.

"Jangan terlalu cepat menyimpulkan terkait kebaikan seseorang, del."

Adelina memiringkan wajahnya, merasa bingung akan pernyataan yang baru saja pemuda itu ucapkan.

Emang kenapa? Menurutku Jeno emang baik kok. Ganteng lagi hehehe.

Jeno tertawa kecil. Lalu menggelengkan kepalanya ketika melihat gadis itu ikut tertawa meski tak bersuara.

Tok.

Returning The FavorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang