IV

6 1 0
                                    

💮Mohon tandai jika ada kesalahan dalam penulisan kata. Terima Kasih💮







































===========================================
Bulan memutar kunci pintu rumahnya kemudian masuk lalu mengunci pintunya kembali dengan menenteng hasil belanjaan sederhana miliknya. Melepas sepatu dan menaruhnya di tempat rak sepatu, samping kiri pintu.



Kemudian melangkahkan kakinya masuk lebih dalam menuju dapur untuk menaruh belanjaan ke dalam lemari penyimpanan yang telah tersedia di dalam rumah sewa barunya.



Tidak ada lemari pendingin di dalam rumah sewa miliknya, karena jika Bulan memilih tempat dengan lemari pendingin tersebut maka biaya yang akan ia keluarkan akan bertambah.



Bulan memutuskan jika ia akan membeli bahan  berdaging disaat mendadak. Jika daging tidak Di masukkan ke dalam lemari pendingin maka akan basi.




"Ini lebih dari cukup untuk satu bulan lebih" menganggukkan kepala dengan yakin saat menata dan melihat isi lemari penyimpanan yang terbuat dari kayu.




Melangkahkan kaki indahnya yang terbalut celana panjang sekolah menuju kamar yang hanya tertutup oleh kain Gorden. Lalu menaruh ponsel bekas yang ia beli di atas meja belajar kecil dalam kamarnya kemudian menyiapkan baju ganti.



Keluar dari kamar menuju kamar mandi dekat dapur yang di batasi sekat dari tripleks. Selesai membersihkan diri, Bulan mengetuk jari indah lentiknya ke dagu, berfikir.




"Apalagi ya?~~~ Oh ya ibu panti" serunya. Kemudian bergegas mengambil ponsel di meja belajar, mencari kontak ibu panti.




"Halo.. Bulan" senyum mengembang terpatri di wajah Bulan yang cantik saat mendengar sahutan dari seberang sana.



"Halo ibu, bagaimana kabarmu dan anak-anak di sana?" tanya Bulan dan jangan lupakan senyum hangatnya masih menghiasi wajah cantik itu.



"Ibu baik.. Anak-anak pun juga baik. Bagaimana dengan Bulan sendiri?" tanya Rosalia Bagaskara sang ibu panti.



"Syukurlah Bulan sangat baik di sini. Walaupun ada sedikit kendala beberapa terakhir ini. Tapi syukurlah sekarang sudah teratasi, bahkan Bulan telah di terima bekerja di toko bunga dekat dengan kontrakan yang baru. Ibu tidak perlu khawatir, jam kerja di sana tidak sampai larut malam bagi pelajar dan gajinya pun sangat mencukupi" Bulan dengan nada lembutnya menjelaskan situasi yang tengah ia alami.





Dapat Bulan dengar hela nafas kecil sang ibu dari sebrang sana "Jangan terlalu lelah. Kondisi fisik juga harus di perhatikan"nasehat bu Lia.



"En!!" Bulan menganggukan kepala dengan sangat yakin. "Bicara lain... Bagaimana dengan tesnya?" tanya bu Lia cemas.



Ia tahu..sangat, saat melihat Bulan masih kecil bermain di taman dengan satu orang anak lainnya disana.



Dan saat itulah pheromone Bulan tanpa di sengaja akan keluar jika bersama dengan anak lain itu.



Bulan terdiam sejenak memikirkan kata-kata untuk disampaikan pada bu Lia.





















T. B. C
























°°°
LoHa.. Hallo
Apakabar reader, semoga baik ya kalian semua. 
Gabut di saat Malming
Buka Hp cari App WP
Cari cerita menarik buat nemenin jomblo.

Canda Reader's, gak pandai ku buat pantun thu.

'Tapan ci atu uncul?! Ama!!! Dah ndak abal atu thu'

:::::
Jangan lupa VOTE, omen (komen cil) dan- matan anyak-anyak eluc apa yagi yact.. Ain ama  emen amen, eennggg..

Dah lah capek aku.

Napa tol!!!? JANAN NATI!!!!!!


[BL] Bumi dan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang