[BL] Bumi dan Bulan

III

💮Mohon tandai jika ada penulisan dalam kata-kata. Terima kasih💮

===========================================
"Apa itu tadi?" gumam Bulan merasa heran saat
mengingat kembali ia yang dalam perjalanan ke Supermarket untuk membeli stock bahan makanan di rumah.

Bahkan Bulan sempat berhenti dengan kondisi terdiam dan tubuhnya bergetar sesaat ia menghirup aroma yang menenangkan di sekelilingnya.

"Apakah zaman sekarang perusahaan dapat mengeluarkan perfume semenyengat ini? Kurasa tidak, tapi tidak mungkin juga" gumamnya pelan, masih dengan acara berfikir di depan rak bagian telur yang bertuliskan 'DISCOUNT '.

Mengedikan bahunya acuh lalu senyum kecil muncul pada wajah manis Bulan. Ia bahagia saat ini.

Menggeser tujuannya ke arah yang lain untuk melihat-lihat hal yang ia butuhkan.

"Bekal apa yang harus kubawa besok?" pikir Bulan dalam hati tidak lupa jari telunjuknya yang lentik mengetuk dagunya, tanda sedang berfikir.

"Nasi goreng? Jumeokbap? Tumis wortel juga boleh. Tamagoyaki lezat sekali~ fufufu" senang Bulan dalam merencanakan bekal untuk esok pagi jangan lupakan matanya yang membentuk bulan sabit bersama senyum bahagianya.

Mendorong troli menuju bagian snack dan minuman. Dilanjutkan dengan bagian sabun dan sebagainya.

Selesai dengan kebutuhan rumah, Bulan melangkahkan kakinya dengan kedua tangan yang mendorong troli belanjanya menuju kasir.

Mata bulat hazelnya membulat karena terkejut melihat begitu banyaknya antrian yang panjang.

Melanjutkan langkahnya setelah selesai dengan acara terkejutnya, "Ooo... Ini adalah jam pulang kerja. Kenapa aku tidak sadar" pikirnya terlambat menyadari hal tersebut.

Suasana hati Bulan sedang berbunga-bunga karena berhasil diterima kerja di toko bunga dekat dengan rumah kosannya yang baru.

(Rumah kos yang ditinggali Bulan sebelumnya harus di tinggalkan, karena sang pemilik akan merenovasi rumah tersebut untuk di gunakan keluarga mereka sendiri.

Karena itu, mau tidak mau para penghuni kos harus meinggalkan tempat itu dan uang yang telah mereka bayar pun dikembalikan sesuai dengan jumlah yang telah di sepakati).

Walaupun toko itu kecil, namun ramai dengan pembeli. Pelayanan toko tersebut juga sangat nyaman bahkan menyediakan jasa online.

Bagian belakang toko digunakan untuk akses kendaraan besar maupun kecil, jadi bagi pemesanan melalui jasa kurir tidak akan menghalangi para pembeli yang datang dengan kendaraanya. Karena itulah penampilan toko dari luar terlihat sepi.

"Nyonya- Ups... Bibi HaSeena sangat baik, murah senyum dan selain ramah terhadap pelanggan bibi juga ramah terhadap karyawan. Aku tidak sabar untuk bekerja di sana. Bahkan sudah banyak cabang yang telah didirikan oleh bibi di beberapa tempat. Nyonya- Ah salah lagi, bibi HaSeena sangat hebat sekali." monolog Bulan dalam hati.

Bulan berhenti sejenak di dekat taman dengan melihat ke langit. Terlihat cahaya bulan yang telah keluar dari kekangan awan gelapnya.

"Syukurlah beliau dapat mengerti kondisi perekonomian dan keadaanku. Jika tidak, bagaimana aku dapat mencari pekerjaan sedangkan saat ini mencari pekerjaan sangatlah sulit. Hhhhaaa.. Pelajar saja tidak diperbolehkan bekerja" gumam Bulan masih menatap langit yang telah menutup cahaya bulan.

Tempat ia bekerja sebelumnya telah memindah lokasi penjualan karena masalah kepemilikan tanah. Sehingga sebagian para pekerja memilih untuk pergi dan sebagian lagi menetap untuk bekerja. Bahkan toko tersebut pindah ke tempat yang jauh dengan tempat sekolah Bulan berada.

Ia sangat bersyukur kepada Sang Pencipta karena masih ada segelintir orang baik di dunia yang luan nan kejam ini. Bahkan sang pemilik toko tidak memandang rendah Bulan.

T. B. C

°°°

Hallo apa kabar. Maaf ya baru UP sekarang. Seminggu sebelum Idul Fitri kemarin Nana sakit radang tenggorokan. Itu bahkan setelah Idul Fitri aja masih agak sakit (dikit doang sih). Habis thu harus pergi (Kan masa jayanya liburan gitu).

:::::

Jangan lupa ya readers untuk VOTE, komen dan jika berkenan silahkan follow. Nana tidak memaksa untuk Follow yak.