0.04 Songs From The Sea

11 1 18
                                    

Nyanyian mereka sangat indah

Jika kamu bertanya seindah apa

kamu hanya akan mendapati tak satu orangpun

Yang mampu menjawab mu

Keindahan mereka tak bisa kau definisikan dengan kata

akan tetapi

kamu akan selalu mengingatnya

***

Siaran breaking news yang menjadi satu-satunya suara selain suara wajah dengan spatula yang beradu dimatikan begitu saja membuat yang tengah berkutat di dapur menjerit kesal; Pasalnya selain tengah memasak, satu-satunya perempuan yang menjadi penghuni rumah, tengah mendengarkan berita terbaru.

Sebuah radio keluaran terbaru diletakkan dengan cukup keras hingga menimbulkan bunyi. Membuat yang perempuan terlonjak kaget.

"Ada radio, gak usah nyalain tv keras-keras. Ganggu tetangga." suara yang terdengar sinis, dan pelakunya berlalu begitu saja. Sementara yang paling tua diantara mereka memilih menikmati waktu bersantainya tanpa terganggu dengan dua yang lebih muda, bahkan gerutuan-gerutuan yang keluar dari ranum yang perempuan ia abaikan.

Pertengkaran kecil seperti itu memang bukan terjadi sekali atau dua kali, persaudaraan mereka memang diikat dengan hal-hal yang di luar akal, oh dan jangan lupakan fakta bahwa ketiganya tidak berasal dari satu keluarga yang sama. Lantas mengapa mereka tinggal bersama dan mengakui satu sama lain sebagai keluarga? Rasa saling menjaga yang mereka miliki lebih kuat dari apapun.

"Aku dengar ombak Mavericks di California menelan beberapa korban jiwa." ucap yang perempuan sambil meletakkan semua hasil masakannya pada meja makan.

Dalam rangka mengurangi stress yang perempuan masak begitu banyak.

"Hem."

Dirinya yang hanya mendapat balasan berupa deheman siap meledak untuk kesekian kalinya jika saja yang lebih tua tidak beranjak dari posisi berbaringnya dan menatap dirinya dengan serius; wajah rupawan yang menatapnya dengan serius- sudah berapa puluh tahun ia tak melihat wajah itu? mendadak firasatnya menjadi buruk. Perasaan tak nyaman mulai menggelayuti nya. Ia tak tahu mengapa secara mendadak perasaannya menjadi buruk; sejak beberapa hari yang lalu dirinya sudah tak nyaman dan berendam dalam bath up super besar miliknya dalam waktu yang lama, lebih lama dari beberapa tahun belakang.

"Kalian saling jatuh cinta?"

Sebuah kipas lipat terlempar tepat mengenai kepala si penanya, membuat yang perempuan tersenyum puas dengan wajah yang menjengkelkan di mata yang laki-laki.

"Apa aku keliatan naksir bocah ingusan model Galathea Apollodorus?"

"Apa emang kenapa enggak?" sahut Thea tak terima, bukan karena ia menyukai yang paling tua tapi raut wajah yang menyebalkan lah yang menjadi pemicunya.

"Pertama, kamu terlalu narsis yang kedua kamu narsis dan yang ketiga narsis melekat pada dirimu."

Melihat dua orang yang tergelak di depannya membuat Thea menghela napas dalam, energinya telah terbuang banyak karena masalah pekerjaan dan stress yang tiba-tiba datang lalu dua laki-laki di depannya masih bertingkah energinya mulai habis, hampir tak ada yang tersisa.

"Kita bakal pergi..."

"Kanada? Swiss atau..."

"Pulang."

Hidden Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang