Vote dan komen jangan lupa🔥
---
Brak!
Noah menggebrak meja dengan keras begitu selesai mendengarkan Axel berbicara. Alisnya agak berkedut dengan bibir mengatup rapat memperlihatkan dengan jelas ekspresi kesalnya.
"Kau bilang apa tadi?! Kau memutuskan untuk kembali dengan mantanmu yang telah meninggalkanmu itu, huh?!"
Alis Noah menatap tajam seseorang yang duduk berhadapan dengannya. Seseorang yang memiliki garis wajah mirip namun tidak sama persis. Axel, saudara kembarnya.
"Reaksimu berlebihan," ucap Axel.
"Apa? Berlebihan, huh? Coba katakan padaku bagaimana aku tidak berlebihan begitu mendengar saudaraku tersayang memutuskan untuk kembali masuk ke lubang kelam setelah susah payah mengeluarkan diri?! Gila!"
Axel mendengkus. "Apanya lubang kelam? Aku hanya memutuskan untuk kembali dengan Jemy. Itu saja, tidak lebih. Lagipula, dia bilang dia masih mencintaiku dan aku hanya memberinya kesempatan."
"Haha, lucu sekali." Noah tertawa mengejek. Oh tidak, dia bahkan hampir meludah jika saja dia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. "Hanya karena dia mengatakan masih mencintaimu kau goyah?! Ck, kau bahkan tidak tahu bahwa pernyataannya itu mungkin hanyalah kebohongan!"
"Dia tidak bohong."
"Mengapa kau seyakin itu?"
"Karena aku yakin."
Noah menghembuskan nafasnya dengan kasar. Mendongak sebentar lalu meraup wajahnya sendiri dengan perasaan frustasi.
"Aku tidak memiliki pilihan lain," imbuh Axel datar.
Noah mendengkus sinis. "Tidak ada pilihan lain? Lucu, mungkinkah itu karena kau sendiri juga masih mencintainya?"
Axel, "..."
Ketika Axel memilih diam, Noah pun segera menganggap keterdiaman saudara kembarnya itu adalah persetujuan. Ah, sial!
"Cih, aku tidak tahu seberapa mengesankan laki-laki itu sehingga kau mencintainya sampai seperti ini, ayolah ini sangat gila!"
Noah terlihat frustasi. "Kau sudah memutuskan untuk tidak menjadi homo lagi setelah putus dengannya, kau berjanji akan kembali ke jalan yang seharusnya, mengapa keputusan itu pupus dengan mudahnya seperti ini?!"
"Ini tidak gila dan tidak ada yang salah dengan itu, dia mengatakan masih mencintaiku dan bagiku itu sudah cukup."
Noah memberikan pandangan jijik kepada saudara kembarnya ini. Bagaimana bisa orang yang terkenal cerdas dan selalu bertindak rasional memiliki keputusan yang mengecewakan seperti ini?
Sebelumnya ketika mengetahui Axel memiliki penyimpangan seksual Noah juga tidak terlalu menyetujui. Dia marah dan kecewa. Pikirnya, mengapa saudara tercintanya harus menyimpang seperti ini?!
Tapi ketika melihat betapa Axel mencintai Jemy, rasanya Noah juga menjadi tidak berdaya. Noah tidak bisa menghalangi perasaan saudara kembarnya sendiri. Sampai suatu hari, Axel harus terluka karena keputusan sepihak Jemy untuk mengakhiri hubungan dengan egois.
Gila!
Noah menggigit bibirnya sendiri dengan perasaan kesal lalu berkata dengan nada mencibir, "sulit berbicara dengan seorang budak cinta."
Axel tidak memberikan reaksi apapun dan itu malah membuat Noah merasa kekesalan di hatinya semakin memberat.
"Aku akan pergi!" Noah berdiri dari kursinya secara tiba-tiba dan menatap Axel dari atas dengan sorot jijik yang masih kentara.
"Dengar jika suatu hari kau kembali ditinggalkan dan kembali terluka aku tidak mau repot-repot untuk menghiburmu lagi!"
Noah segera beranjak pergi setelah menyelesaikan perkataannya. Pria muda itu melampiaskan sedikit kekesalannya dengan membanting pintu ruangan dengan keras sebelum benar-benar pergi keluar.
Axel yang masih berada di tempatnya hanya diam melihat Noah dengan pandangan datarnya.
"Mengapa tidak memberitahu dia yang sebenarnya saja?"
Axel menoleh ke arah tiga laki-laki lain yang memang berada di tempat ini bersamanya sedari tadi menyimak pembicaraannya dengan Noah dalam diam.
"Noah terlalu berhati lembut, jika aku memberitahunya tujuanku sebenarnya kembali kepada Jemy adalah untuk membalas dendam, aku rasa dia tidak akan setuju."
"Tapi aku rasa dia tidak menyukai Jemy sekarang, mungkin dia akan setuju untuk pembalasan dendam ini," kata Kara berasumsi.
"Itu tidak mungkin, Noah paling anti dengan pembalasan dendam," kata Alvin memotong asumsi Kara. "Ah ini jadi bagaimana? Mungkinkah hanya aku, Kara, dan Ezra saja yang mengetahui rencanamu ini?"
"Hm," dehem Axel membenarkan.
"Baiklah, kami akan memb--"
"Aku tidak akan ikut."
Semua orang di sana langsung menoleh serempak kepada Ezra dengan pandangan horor.
"Huh? Kau gila?! Mengapa tidak ingin membantu temanmu?!"
"Hanya tidak ingin terlibat urusan orang lain," jawab Ezra enteng. "Aku sudah memutuskan jadi jangan paksa aku."
"Ck, itu tidak seru sama sekali."
"Ezra adalah pecundang, dia tidak akan berani untuk melakukan tindakan kecil seperti ini, sangat menyedihkan!"
Ezra mengacuhkan perkataan Ben dan Alvin. Dia berjalan santai mengambil tasnya yang tergeletak di sofa lalu melangkah keluar ruangan meninggalkan ketiga temannya yang menatapnya dalam diam.
"Noah dan Ezra itu hanya keras di luar dan lembut di dalam, sungguh menyedihkan untuk ukuran seorang laki-laki," kata Alvin dengan nada miris.
"Hm," Kara berdehem membenarkan.
"Ah tidak apa Axel, meski Ezra dan Noah tidak ada, kami ada disini untuk mendukung dan membantumu."
"Hm, terimakasih."
Kara kemudian menatap Axel dengan serius dan bertanya, "jadi kapan kau akan memulainya?"
"Tidak lama, karena aku akan mulai dari sekarang," putus Axel tanpa ragu.
***
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Because, I Love You! (Slow Up)
RomanceNoah setengah mati membenci Jemy. Ketika Noah mendengar Axel dan Jemy kembali berhubungan setelah putus, Noah menjadi tidak tahan. Segala cara dia lakukan untuk memukul mundur Jemy dari Axel. Namun setelah beberapa waktu kemudian, apa yang terjadi k...